Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Ciri-ciri TB Paru pada Anak 2 Tahun, Bedanya dengan Gejala Batuk & Cara Mengatasinya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 12 Oct 2023 17:21 WIB

Anak sakit
Ilustrasi Anak Sakit/ Foto: iStock

Tuberkulosis (TB) adalah infeksi berkelanjutan (kronis) yang disebabkan oleh bakteri. Mengetahui ciri-ciri TB pada anak sangat penting, karena gejala batuknya mirip dengan penyakit lain, Bunda.

TB biasanya menginfeksi paru-paru. Namun, organ lain seperti ginjal, tulang belakang, atau otak mungkin akan terpengaruh. TB paru paling sering menyebar melalui tetesan yang dihirup atau dibatukkan ke udara.

Menurut data WHO, setiap tahunnya ada 10 juta orang terjangkit TB. Meskipun ini adalah penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan, setidaknya 1,5 juta orang meninggal karena TB setiap tahunnya. Ini menjadikan TB sebagai penyakit menular pembunuh terbesar di dunia.

TB paru memang ditemukan di seluruh dunia. Tapi perlu diketahui, kebanyakan orang yang terjangkit TB paru tinggal di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.

TB paru tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa tahapan sampai penyakit ini menginfeksi seseorang.

Tahapan penyakit TB paru pada anak

Mengutip laman resmi Stanford Children's Hospital, berikut tahapan penyakit TB paru:

1. Paparan

Hal ini terjadi ketika seorang anak telah melakukan kontak dengan orang yang mungkin mengidap atau memang sudah pasti TB paru. Anak tersebut akan mendapatkan hasil tes kulit negatif, rontgen dada normal, dan tidak ada gejala.

2. Infeksi TB paru laten

Hal ini terjadi saat seorang anak memiliki bakteri TB paru di tubuhnya, namun tidak menunjukkan gejala. Sistem kekebalan tubuh anak yang terinfeksi menyebabkan bakteri TB paru tidak aktif. Bagi kebanyakan orang yang terinfeksi, TB paru akan bersifat laten seumur hidup. Anak ini akan memiliki tes kulit yang positif tetapi rontgen dada normal. Dia tidak dapat menyebarkan infeksinya kepada orang lain.

3. Penyakit TB paru aktif

Tahap ini terjadi saat seorang anak memiliki tanda dan gejala infeksi yang aktif. Hasil tes kulit positif dan rontgen dada positif. Anak yang sudah memasuki tahap ini dapat menyebarkan penyakit jika tidak diobati.

Apa penyebab TB paru pada anak?

TB paru dapat disebabkan oleh bakteri, dan yang paling sering adalah Mycobacterium tuberkulosis (M. tuberkulosis). Banyak anak yang terinfeksi M. tuberkulosis tidak pernah mengembangkan TB paru aktif dan tetap berada pada tahap TB paru laten.

Bakteri TB paru menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, atau tertawa. Seorang anak biasanya tidak terinfeksi kecuali dia melakukan kontak berulang kali dengan bakteri tersebut.

Perlu Bunda ketahui, kemungkinan TB paru tidak akan menular melalui barang-barang pribadi, seperti pakaian, tempat tidur, cangkir, peralatan makan, toilet, atau barang-barang lain yang pernah disentuh oleh pengidap TB paru. Aliran udara yang baik dan menjaga kebersihan adalah dua cara terpenting untuk mencegah penyebaran TB paru.

Bayi sakitIlustrasi Bayi Sakit/ Foto: iStock

Ciri-ciri TB paru pada anak 2 tahun

Ada pun ciri-ciri TB paru pada anak 2 tahun yang perlu Bunda curigai adalah sebagai berikut:

1. Demam terus-menerus

Bakteri penyebab TB paru bisa tetap tidak aktif di dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa menunjukkan gejala apa pun. Lambat laun seiring melemahnya sistem kekebalan tubuh, TB paru menjadi aktif dan gejala seperti demam bisa terjadi. Demam ringan yang terus-menerus disertai keringat terutama di malam hari dikaitkan dengan TB paru.

2. Penurunan berat badan

Menurut UNICEF, terdapat hubungan multi arah dan sebab akibat antara nutrisi dan tuberkulosis. Terdapat bukti dasar yang menunjukkan bahwa berat badan dibandingkan tinggi badan yang rendah merupakan faktor risiko TB paru dan mengidap TB paru aktif dapat menyebabkan penurunan berat badan. Kurang gizi merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap terjadinya TB paru dan diyakini berkontribusi terhadap sekitar 26 persen per kasus insiden TB di seluruh dunia.

3. Wasting

TB paru juga dapat menyebabkan penurunan nafsu makan, malabsorpsi nutrisi, malabsorpsi mikronutrien, dan perubahan metabolisme yang menyebabkan anak mengalami wasting. Wasting merupakan ciri umum pada tuberkulosis. Pengobatan TB ditujukan untuk mencapai penambahan berat badan pada pasien tuberkulosis paru.

4. Batuk

Berbeda dengan batuk biasa yang mengeluarkan lendir bening, batuk pada pengidap TB paru umumnya mengeluarkan lendir berwarna hijau atau kuning dan terkadang disertai bercak darah karena bercampur bakteri. Namun, biasanya batuk dengan darah terjadi pada anak di atas usia 12 tahun.

5. Nyeri di dada

Bila bakteri tuberkulosis menginfeksi paru-paru, salah satu gejala yang akan dirasakan adalah nyeri di dada. Dikutip dari Everyday Health, gejala ini mungkin disebabkan oleh efusi pleura, yakni penumpukan cairan di antara selaput tipis, pleura, yang menutupi paru-paru dan melapisi bagian dalam dinding dada.

6. Kelelahan

TB paru memberikan dampak negatif pada kesehatan fisik pasien yang terkena karena gangguan paru. Anak juga merasakan gejala klinis seperti kelelahan sebagai dampaknya. Kelelahan juga dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya karena kualitas tidur yang buruk.

7. Berkeringat di malam hari

Gejala tuberkulosis dapat bervariasi, namun ada beberapa tanda utama yang umumnya dikaitkan dengan penyakit ini. Berkeringat banyak di malam hari adalah salah satunya dan seringkali menjadi indikator bahwa tingkat infeksi dalam tubuh anak berpotensi sangat tinggi.

Pencetus keringat di malam hari ini bisa karena kortisol, yakni hormon glukokortikoid atau steroid yang memodulasi respon imun bawaan, menekan demam. Lalu, penurunan sekresi hormon ini pada malam hari mungkin membuat anak berkeringat sangat banyak.

Beda TB paru dengan batuk biasa

Menurut Direktur Senior & HOD Pusat Penyakit Dada & Pernafasan di Rumah Sakit Khusus Super BLK Max, New Delhi, Dr. Sandeep Nayar, jika seseorang mengalami batuk terus menerus selama 3 minggu atau lebih atau terdapat darah pada dahak berwarna kuning atau hijau, maka itu bisa saja TB. Seseorang dengan gejala-gejala ini harus segera menjalani tes.

Sementara, kata dokter Nutraceutical di IntelliMed Healthcare Solutions, Dr Anish Desai, MD, jenis dan durasi batuk dapat membantu dokter membedakan kemungkinan penyebabnya. Batuk dengan sifat dan durasi yang sering umumnya dialami pada pengidap TB paru dan infeksi saluran pernapasan akut dan kronis lainnya. 

"Gejala tuberkulosis paru tahap awal mirip dengan gejala flu dan batuk biasa. Kita perlu memperhatikan sifat batuk dan durasinya," kata dr. Desai.

"Pada pemeriksaan fisik, pada common cold, mungkin terdapat kemerahan pada mukosa hidung dan tenggorokan. Pemeriksaan dada biasanya normal. Tapi, pemeriksaan dada pada pasien tuberkulosis menunjukkan suara nafas yang tidak normal seperti ronki atau mengi, terutama pada lobus atas atau daerah yang terlibat," sambungnya, dikutip dari Health Shots.

Cara mengatasi TB paru pada anak

Jika anak dinyatakan positif TB paru, maka ia mungkin harus menjalani rawat inap jangka pendek di rumah sakit untuk diobati dengan obat-obatan. Untuk kasus TBC laten, anak akan diberikan obat isoniazid selama 6 hingga 12 bulan, atau mendapat pengobatan lain yang lebih singkat.

Sedangkan untuk TBC aktif, anak dapat meminum 3 sampai 4 jenis obat selama 6 bulan atau lebih. Hal ini untuk memastikan obatnya bekerja dengan efektif, Bunda.

Pada kasus anak, mereka biasanya mulai membaik dalam beberapa minggu setelah memulai pengobatan. Setelah 2 minggu pengobatan dengan obat, seorang anak biasanya sudah tidak akan menular bakteri.

Tapi, perawatan harus tetap diselesaikan sepenuhnya sesuai resep. Penting bagi anak untuk meminum semua obat selama jangka waktu tertentu. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak dan dokter spesialis paru untuk pengobatan anak 2 tahun yang mengidap TB paru.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/aci)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda