parenting
7 Cara Menambah Tinggi Badan Anak Secara Alami
Kamis, 26 Nov 2020 19:21 WIB
Kebanyakan orang tua akan senang jika anak-anaknya memiliki tubuh yang tinggi, dan kuat. Beberapa faktor memberi kontribusi pada tinggi badan anak secara keseluruhan.
Genetik menjadi faktor utama yang memengaruhi tinggi badan anak. Faktor genetik diperkirakan menyumbang 60 hingga 80 persen dari tinggi badan.
"Tinggi dan bentuk tubuh seorang anak bergantung pada susunan genetik mereka," kata Ahli Gizi Klinis, Swati Patwal, dikutip dari Mom Junction.
Namun, hal tersebut bukan menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi lho, Bunda. Faktor lingkungan tertentu, seperti nutrisi, dan olahraga juga bisa mendukung tinggi badan.
Mengutip HealthLine, anak usia 1 tahun hingga pubertas akan bertambah tinggi sekitar 5,1 centimeter (cm) setiap tahun. Begitu pubertas, anak bisa tumbuh dengan kecepatan 10,2 cm per tahun. Namun, setiap orang tumbuh dengan kecepatan yang berbeda.
Percepatan pertumbuhan anak perempuan, biasanya dimulai pada awal masa remaja. Sementara anak laki-laki mungkin mengalami peningkatan tinggi badan secara mendadak sampai akhir masa remaja. Anak biasanya berhenti tumbuh lebih tinggi setelah melewati masa pubertas.
Cara menambah tinggi anak
Untuk menambah tinggi badan anak, ada beberapa faktor eksternal yang dapat mendukung, di antaranya kondisi kehidupan, serta pola makan, dan hidup sehat. Karena itu, sangat memungkinkan bagi para orang tua untuk meningkatkan peluang anaknya tumbuh tinggi, dan kuat.
Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan beberapa cara, seperti berikut ini, seperti dilansir dari berbagai sumber:
1. Konsumsi makanan seimbang
Bunda, aspek terpenting agar dapat menambah tinggi badan anak, yakni memastikannya mendapat nutrisi yang tepat dan seimbang. Diet makanan seimbang harus dilengkapi dengan protein, karbohidrat, lemak, serta nutrisi lainnya seperti vitamin.
"Ada beberapa nutrisi khusus yang dibutuhkan dalam jumlah yang meningkat untuk memastikan peningkatan tinggi badan," ucap Patwal.
Selain itu, Bunda juga perlu memastikan anak terhindar dari makanan junk food yang banyak mengandung lemak trans, lemak jenuh serta gula berlebihan seperti burger, minuman manis, soda, dan makanan berminyak atau goreng-gorengan lainnya.
Perlu diketahui, protein tanpa lemak harus tersedia dalam jumlah yang banyak Bunda. Ini dapat diperoleh secara bersamaan dengan sayuran berdaun serta makanan lain dengan kandungan mineral seperti kalsium, kalium serta zinc yang memiliki pengaruh besar pada pertumbuhan anak.
Selama anak dalam masa pertumbuhan, berikut beberapa jenis makanan untuk memenuhi nutrisinya anak agar tumbuh tinggi:
- Buah-buahan dan sayuran segar
- Biji-bijian serta kacang-kacangan
- Protein
- Produk susu
2. Suplemen
Hanya ada beberapa kasus di mana suplemen mungkin sesuai untuk meningkatkan tinggi badan anak-anak, dan menghindari penyusutan tulang pada orang dewasa yang lebih tua, Bunda. Sebagai contoh, bila anak memiliki kondisi yang memengaruhi produksi hormon pertumbuhan manusia (HGH), maka dokter mungkin akan memberikan rekomendasi suplemen yang mengandung HGH sintetis.
3. Tidur cukup
Terkadang pola tidur yang berantakan membuat anak memiliki jam tidur yang kurang. Masalah ini dapat memengaruhi tinggi badan dalam jangka panjang, bahkan dapat menyebabkan komplikasi lainnya terkait kesehatan.
Tidur dengan waktu yang cukup itu penting karena hormon HGH baru dapat dilepas saat tubuh tengah terlelap. Produksi hormon ini, dan lainnya mungkin akan turun jika tidak mendapat waktu yang cukup untuk tidur.
Berikut waktu tidur yang dibutuhkan anak setiap anak agar mendapat tinggi badan maksimal:
- Bayi baru lahir hingga usia 3 bulan: 14-17 jam
- Bayi usia 3-11 bulan: 12-17 jam
- Balita usia 1-2 tahun: 11-14 jam
- Anak usia 3-5 tahun: 10-13 jam
- Anak-anak usia 6-13: 9-11 jam
- Remaja usia 14-17: 8-10 jam
4. Aktif bergerak
Aktif bergerak dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan berolahraga secara teratur. Kegiatan ini memiliki banyak manfaat, selain menjaga kesehatan tubuh, juga dapat memperkuat otot dan tulang, mempertahankan berat badan sehat, serta mampu meningkatkan produksi HGH. Bagi anak usia sekolah, harus berolahraga selama 1 jam dalam sehari.
"Jika anak terlibat dalam olahraga apapun, maka cukup lakukan sebanyak dua sesi per minggu selama 45-50 menit," tutur Konsultan fisioterapis di Klinik Apollo, Hansa Kanuga, dikutip dari NDTV.
Adapun beberapa jenis olahraga yang dilakukan, yakni:
- Peregangan
Meski latihan peregangan ini sederhana, namun efeknya tinggi pada tubuh anak. Dengan mengajarkan anak latihan ini sejak dini, akan memudahkan proses pertumbuhan tinggi badannya.
Peregangan ini juga diketahui dapat membantu memanjangkan tulang belakang, dan meningkatkan postur tubuh anak setiap saat. Latihannya bisa dilakukan dengan sederhana, misalnya membuat anak berjalan dengan berjinjit dengan punggung yang menempel pada dinding. Cara lain yang dapat dilakukan, yakni membuat anak duduk di lantai dengan kaki terbuka lebar, lalu menyentuh jari-jari kaki dengan kedua tangannya.
- Menggantung
Menggantung direkomendasikan selama beberapa dekade bagi orang tua yang ingin anak-anaknya tumbuh lebih tinggi. Bergantung diketahui mampu membantu tulang belakang memanjang, yang menjadi bagian penting agar tubuh memanjang.
Selain gantung biasa, Bunda juga dapat mendorong anak untuk melakukan pull-up dan chin-up. Keduanya membuat otot lengan, dan punggung lebih kuat, dan merupakan latihan yang bagus untuk membantunya tetap bugar.
- Berenang
Berenang juga menjadi olahraga yang dapat diterapkan sebagai kebiasaan sehat, dan mampu bantu anak tetap aktif, dan menikmatinya. Olahraga ini dapat melatih semua otot di tubuh dengan efek yang luar biasa, bahkan bisa bantu anak menghilangkan lemak berlebih yang ada, sehingga membuatnya lebih sehat secara keseluruhan.
Perlu diketahui, olahraga ini melibatkan banyak peregangan ke depan, yang memperkuat tulang belakang dan meletakkan dasar bagi tubuh yang tinggi dan sehat. "Biasanya aktivitas seperti berenang, cukup dilakukan dua kali dalam seminggu," ucap Kanuga.
- Jogging
Tak hanya bagi orang dewasa, jogging juga memiliki manfaat yang luar biasa bagi anak, Bunda. Ini karena dapat memperkuat tulang di kaki, dan meningkatkan jumlah HGH yang dibutuhkan untuk setiap pertumbuhan dalam tubuh.
Agar kegiatan ini semakin menyenangkan, Bunda bisa mengajak si kecil melakukan jogging secara bersama dan menjadikannya aktivitas rutin.
5. Melatih postur yang baik
Mengutip Parenting Firstcry, postur tubuh yang buruk dapat membuat tubuh terlihat semakin pendek atau rendah, lho Bunda. Seiring berjalannya waktu, membungkuk ini dapat memengaruhi tinggi badan yang sebenarnya.
Perlu diketahui, punggung harus melengkung secara alami pada tiga posisi yang tepat. Bila terbiasa membungkuk, lengkungan ini dapat bergeser dan bisa menyebabkan nyeri di leher dan punggung.
Untuk menambah tinggi badan anak, memperhatikan postur berdiri, duduk dan tidur anak menjadi kunci utamanya, Bunda. Oleh karena itu, pastikan anak mempraktikkan postur tubuh yang baik tidak hanya untuk menambah tinggi badannya tetapi juga untuk mencegah masalah kesehatan jangka panjang yang berisiko lainnya.
6. Yoga
Yoga menjadi salah satu cara untuk melibatkan banyak peregangan, keseimbangan, serta membantu memperbaiki pada tubuh. sehingga ini dapat menjadi upaya yang ideal bagi anak-anak untuk membuat mereka lebih tinggi. Yoga membuat seluruh tubuh bekerja.
Di dalamnya perlu untuk merentangkan otot-otot lengan, punggung, dan kaki bagian dalam dengan gerakan fluida tunggal. Selain itu, anak juga akan diajak untuk membuat punggungnya melengkung ke atas lalu menopang tubuhnya menggunakan lengan dan kakinya untuk mempertahankan bentuk U.
7. Paparan sinar matahari
Sinar matahari menjadi sumber vitamin D yang berperan untuk bantu pertumbuhan otot dan tulang, sehingga mampu mendukung tingkatkan tinggi badan anak. Vitamin D juga berfungsi untuk membantu tubuh menyerap kalsium dari makanan.
Oleh karenanya, cobalah untuk mendorong anak untuk bermain keluar rumah agar tubuhnya terpapar sinar matahari. Namun perlu diingat, paparan sinar matahari yang baik adalah sekitar pukul 09.00-10.00, selebihnya anak perlu memakai tabir surya untuk melindungi kulitnya dari sinar UV matahari yang berbahaya. Selain sinar matahari, vitamin D juga dapat diperoleh dari ikan berlemak, makanan laut, jamur, dan kuning telur.
Penyebab anak tidak bertambah tinggi
Tinggi tubuh anak merupakan penanda penting dari status gizi dan perkembangan fisiknya, Bunda. Selain susunan genetik, dan pola makan, ada beberapa penyebab pertumbuhannya tertunda. Nah, berikut ini beberapa penyebabnya:
- Penundaan pertumbuhan konstitusional
Anak-anak dengan kondisi ini tumbuh dengan kecepatan normal, namun mereka lebih pendek dari rata-rata. Mereka biasanya menunjukkan pertumbuhan tulang yang tertunda, dan cenderung mencapai pubertas yang terlambat. Karena itu, anak-anak ini memiliki tinggi badan di bawah rata-rata saat remaja, tetapi akan mengejar tinggi badan mereka di masa dewasa.
- Kekurangan hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan membentuk perkembangan normal. Dalam kasus di mana seseorang anak mengalami defisiensi hormon pertumbuhan sebagian atau seluruhnya, mungkin bisa menyebabkan stunting.
- Hipotiroidisme
Ini adalah kelainan endokrin umum yang disebabkan kelenjar tiroid yang kurang efektif. Pada hipotiroidisme, kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid, sehingga menyebabkan kondisi seperti kelelahan, penambahan berat badan, penurunan pertumbuhan, dan lainnya.
- Sindrom turner
Ini merupakan salah satu kondisi genetik umum pada anak perempuan yang disebabkan tidak adanya kromosom X secara lengkap atau sebagian selama perkembangan embrio. Gambaran paling menonjol dari kondisi ini adalah tinggi badan yang pendek.
Selain beberapa penyebab tersebut, ada penyebab lain, namun lebih kecil kemungkinannya, seperti sindrom down, displasia skeletal, dan jenis anemia tertentu seperti anemia sel sabit.
Bunda, simak juga penjelasan mengenai berenang yang dapat meninggikan badan dalam video berikut: