Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

6 Cara Lindungi Anak dari Ancaman Bahaya Dunia Maya, Bunda Perlu Tahu

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Rabu, 16 Dec 2020 17:15 WIB

Girl using a digital tablet in home
Ilustrasi dampingi anak main gadget/ Foto: Getty Images/Yagi-Studio

Selama 9 bulan pandemi Corona (COVID-19), apakah Si Kecil banyak menghabiskan waktu dengan main gadget? Bunda perlu tahu nih, cara melindungi anak dari ancaman dunia maya.

Kondisi ini memang mengharuskan anak-anak sekolah online atau daring. Kegiatan mereka pun terbatas hanya di rumah saja, demi mencegah risiko penularan virus Corona.

Alhasil, waktu anak bermain gadget lebih sering dari biasanya. Bagi orang tua, tentu tak mudah menerapkan pembatasan bermain gadget. Apalagi, Bunda dan Ayah juga punya kesibukan masing-masing di rumah. Ditambah pula anak yang merengek kalau disetop main gadget.

"Aku bosan, Bun, main apa lagi?" ucap Si Kakak.

Inilah alasan yang sering dikatakan anak pertama Bubun. Setelah belajar online selesai, lalu main sama adiknya, atau menggambar dan mewarnai, Si Kakak suka bingung mau melakukan aktivitas apa lagi. Yaaa, ujung-ujungnya main gadget lagi.

Apakah Bunda mengalami hal yang sama? Sebagai orang tua, pastinya jadi tantangan besar membatasi anak main gadget. Tapi, perlu kita sadari, ada bahaya yang mengancam saat anak 'berselancar' di dunia maya.

Untuk mengatasinya, berikut 6 cara melindungi anak dari ancaman bahaya dunia maya, dikutip dari laman resmi Unicef:

1. Komunikasi terbuka

Bunda dan Ayah disarankan menjalin komunikasi secara terbuka dengan anak. Khususnya tentang cara dan memilih teman interaksi di dunia maya. Pastikan juga, anak harus berperilaku baik dan sopan selama berinteraksi di dunia maya.

Peringatkan juga tentang larangan diskriminasi atau perlakukan tidak pantas. Sebagai antisipasi anak kita yang mengalami, berilah dorongan untuk selalu bercerita pada orang tua yang bisa mereka percaya.

Amati perilaku anak dan waspada kalau mereka tampak murung, atau cenderung menyembunyikan kegiatannya di dunia maya, bahkan jika mereka mengalami bullying atau perundungan. Buat juga peraturan bersama anak tentang cara, kapan, dan di mana mereka bisa main gadget.

Untuk tips selengkapnya, klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA.

Banner tanaman hias tropis

Simak juga yuk curhat Winda 'Idol' menyesal membiarkan anak sering main gadget, dalam video Intimate Interview berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



Cara lindungi anak dari bahaya dunia maya

Close up of a happy young family having good time together.

Ilustrasi dampingi anak main gadget/ Foto: Getty Images/Geber86

Cara lindungi anak dari bahaya dunia maya

2. Manfaatkan fitur perlindungan teknologi

Bunda pastikan, gadget yang anak gunakan sudah dilengkapi software dan program antivirus terbaru, dengan pengaturan privasi diaktifkan. Lalu, matikan/tutup webcam jika gadget tak digunakan. Untuk anak usia muda, ada fitur pengendalian orang tua, termasuk pencarian aman (safe search) supaya apa yang mereka akses tetap aman dan positif.

Hati-hati juga, Bunda, ada sumber belajar daring yang menawarkan akses gratis. Jangan sampai memberikan nama lengkap dan foto anak karena platform yang sah tidak meminta data ini. Ingat, periksa pengaturan privasi untuk meminimalkan perekaman data pribadi.

Bunda perlu juga nih ajarkan anak cara melindungi informasi pribadinya, terutama dari orang tak dikenal.

3. Temani anak saat mengakses dunia maya

Pada masa pandemi COVID-19, sangat penting untuk menjaga hubungan sosial yang terbatas karena tak bisa tatap muka langsung. Interaksi daring atau virtual jadi solusinya. Di sinilah peluang bagi orang tua mencontohkan sikap baik, sopan, dan empati saat berinteraksi online.

Selain itu, bantu anak menghindari informasi hoax dan konten yang tidak sesuai usianya, yang bisa membuat anak makin cemas tentang virus Corona. Berikan sumber informasi terpercaya dari lembaga resmi terkait penanganan COVID-19.

Bunda juga perlu mendampingi anak saat mencari aplikasi, permainan, video, atau hiburan lain, sehingga hanya mengakses yang sesuai usianya.

4. Ajari anak berperilaku baik untuk hidari cyberbullying

Orang tua perlu mencontohkan berperilaku baik di dunia maya. Pantau juga perilaku positif di dunia maya, terlebih saat melakukan panggilan video. Ingatkan anak-anak untuk selalu bersikap baik pada teman, mengenakan pakaian yang pantas, dan hidari berada di kamar tidur saat video call.

Sebagai orang tua, Bunda dan Ayah perlu mempelajari kebijakan sekolah tentang belajar daring. Ketahui juga kontak yang bisa dihubungi untuk melaporkan cyberbullying atau konten negatif.

Tak dimungkiri, anak akan terpapar iklan dari bermacam-macam produk, termasuk makanan tidak sehat, stereotip gender, atau konten yang tidak sesuai usianya. Inilah pentingnya Bunda membantu anak mengenali beragam iklan di internet.

5. Beri anak ruang berkreasi dan berekspresi

Saat harus di rumah saja, Bunda sebaiknya berikan anak ruang untuk berkreasi dan berekspresi. Caranya dengan berolahraga virtual dengan mengikuti panduan video, atau permainan yang butuh gerakan fisik. Terpenting, anak-anak tetap aktif bergerak selama di rumah saja.

6. Ajari anak melaporkan tindakan cyberbullying

Bunda perlu mengingatkan anak, saat merasa di-bully, diganggu, diancam, atau menemukan masalah di dunia maya, langkah pertama yang dilakukan adalah cari bantuan. Anak bisa meminta bantuan orang dewasa yang terpercaya yakni orang tua, anggota keluarga, atau pengasuh.

Kalau di sekolah, anak bisa melaporkan ke guru atau wali kelas, guru mata pelajaran lain, dan kepala sekolah. Kalau anak merasa tidak nyaman bicara dengan orang yang dikenal, bisa hubungi Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA) di nomor telepon 1500 771 atau nomor handphone / Whatsapp 081238888002.

Lewat sambungan telepon tersebut, anak bisa curhat ke konselor profesional yang tersedia selama 24 jam. Lalu, bagaimana kalau cyberbullying terjadi di media sosial?

Bunda ajari anak untuk memblokir akun pelaku dan melaporkan perilaku di medsos tersebut. Sudah seharusnya medsos menjaga keamanan penggunanya. Jangan lupa juga kumpulkan bukti-bukti seperti screenshot chat atau postingan di medsos, sehingga bisa ditindaklanjuti pihak berwenang.

Nah, jika ingin sesekali mengajak anak beraktivitas di luar rumah, jangan lupa selalu #ingatpesanbunda #ingatpesanibu untuk #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun, sesuai imbauan #satgascovid19.


(muf/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda