Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Vaksin DPT untuk Anak, Ketahui Manfaatnya Bagi Kesehatan Si Kecil

Erni Meilina   |   HaiBunda

Sabtu, 23 Jan 2021 20:42 WIB

Imunisasi Anak
Ilustrasi anak divaksin/ Foto: iStock

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah merilis jadwal imunisasi anak 2020. Perlu Bunda ketahui, tidak setiap tahun lho ada perubahan jadwal imunisasi IDAI. Imunisasi IDAI 2020 ini direkomendasikan untuk diberikan kepada anak usia 0 hingga 18 tahun. Vaksin dilakukan untuk mengurangi risiko dan membangun perlindungan anak dalam terkena penyakit yang akan menyerang pertahanan tubuh anak.

Semua vaksin dianjurkan untuk diberikan kepada anak. Salah satunya adalah vaksin DPT. Apa sih vaksin DPT itu? Vaksin DPT adalah vaksin yang diberikan pada anak untuk melindungi diri dari difteri, pertusis, dan juga tetanus.

Maka dari itu, vaksin ini dinamakan vaksin DPT. Penyakit difteri, pertusis, dan tetanus adalah penyakit yang berbeda ya, Bunda. Namun, masing-masing dari penyakit ini memiliki risiko yang tinggi bahkan menyebabkan kematian.

Pemberian vaksin DPT ini jangan sampai dilewatkan ya, Bunda. Sebaiknya, Ayah dan Bunda juga mencari tahu informasi lebih lanjut mengenai pemberian vaksin dan bagaimana efek samping yang akan didapat oleh anak. 

Menurut dr. Tafdhila Rahmaniah, pemilik Rumah Vaksinasi Bogor, menjelaskan bahwa apapun vaksinnya, tidak akan menjamin 100 persen anak tidak mengalami demam.

“Kondisi imunitas seorang anak tidak bisa menjamin 100 persen. Jadi, memang ada yang kemungkinan demamnya lebih besar dan kemungkinan demamnya lebih kecil,” tutur dokter yang kerap disapa dr. Dhila ini melalui Live Instagram bersama HaiBunda.

Di luar sana mungkin banyak yang menyarankan Bunda untuk melakukan vaksin DPT kepada anak dengan demam karena dianggap akan membentuk antibodi anak yang lebih kuat. “Yang kemungkinan demamnya lebih besar kandungannya itu DTwP. Jadi, whole sell secara keseluruhan istilahnya kita mengenalkan kuman pada seluruh tubuh anak,” ujar Dhila.

“Untuk antibodi lebih baik memperkenalkan kuman untuk seluruh badan. Tapi, risikonya memang demam lebih besar,” Dhila melanjutkan.

Untuk mengetahui jadwal vaksin DPT, BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya Bun

Simak juga efek setelah divaksin selain demam dalam video berikut ya, Bunda:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Fanny Fabriana Sekeluarga Terkena Covid-19

Jadwal vaksin DPT

Female doctor in full protective workwear cleaning girl's arm before injecting COVID-19 vaccine, girl wearing protective face mask

Ilustrasi anak divaksin/ Foto: Getty Images/zoranm

Melansir dari Kids Health, vaksin DPT diberikan dalam rangkaian lima suntikan, biasanya diberikan pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 15 – 18 bulan, serta 4 – 6 tahun. Vaksin yang disebut DTaP atau suntikan penguat, harus diberikan pada usia 11 hingga 12 tahun, dan untuk remaja yang lebih tua dan orang dewasa yang belum memiliki penguat dengan cakupan pertusis. Kemudian, penguat TD (tetanus dan difteri) yang direkomendasikan setiap 10 tahun.

Wanita hamil harus mendapatkan vaksin DTaP pada paruh kedua setiap kehamilan, meskipun mereka telah divaksinasi sebelumnya. DTaP juga bisa diberikan setelah luka dalam atau luka bakar parah untuk mencegah infeksi tetanus.

Vaksin ini dapat menyebabkan efek samping ringan seperti demam, anak rewel, kelelahan, kehilangan selera makan, dan nyeri tekan, kemerahan, atau bengkak di area tempat suntikan diberikan.


(som/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda