PARENTING
10 Jenis Makanan yang Bahaya untuk Menu MPASI, Hindari Yuk Bun
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Kamis, 07 Jan 2021 15:53 WIBMakanan Pendamping ASI (MPASI) wajib diberikan pada bayi sejak usia 6 bulan. Kebutuhan nutrisi anak di usia ini memang meningkat, Bunda.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), sekitar usia 6 bulan, kebutuhan energi dan nutrisi bayi tidak bisa dicukupi dari ASI. Oleh karena itu, makanan pendamping diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
"Bayi pada usia ini juga secara perkembangan sudah siap untuk konsumsi makanan lain. Jika MPASI tidak diperkenalkan sekitar usia ini atau tidak diberikan secara tepat, pertumbuhan bayi bisa goyah," demikian kata WHO, dalam laman resminya.
Untuk memastikan kebutuhan gizi bayi terpenuhi, MPASI harus mencakup:
- Tepat waktu: MPASI diperkenalkan ketika kebutuhan energi dan nutrisi tidak bisa dipenuhi dari ASI eksklusif.
- Memadai: artinya MPASI bisa menyediakan energi, protein, dan mikronutrien yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak yang sedang tumbuh.
- Aman: MPASI disimpan dan disiapkan secara higienis dan pemberiannya harus menggunakan peralatan yang tepat dan bersih, bukan botol atau dot susu.
- Pemberian makan benar: artinya makanan yang diberikan sesuai nafsu makan dan kenyang anak. Selain itu lihat juga frekuensi dan pemberian makan sesuai usia di kecil.
Memberikan MPASI dan mengenalkan teksturnya bisa terlihat sulit. Meski begitu, Bunda tidak boleh menyerah hanya karena anak menolak atau melepeh ya.
"Melepeh sekali atau dua kali jangan khawatir, biasanya itu karena anak tidak tahu kalau makanan padat harus dikunyah, lalu langsung ditelan sehingga tidak nyaman dan mulai dilepeh," kata dr.Melisa Anggraeni, M.Biomed, Sp.A, beberapa waktu lalu.
"Nanti dengan sendirinya, dia akan mengerti bahwa ini makanan harus dikunyah dulu baru ditelan. Jadi, melepeh adalah reaksi wajar ketika kita naik tekstur MPASI," sambungnya.
Menyimpan MPASI
MPASI bisa dibuat sendiri di rumah. Penyajian dan penyimpanannya harus hati-hati agar tidak berbahaya saat dikonsumsi anak, Bunda.
Ingat ya, bakteri penyebab kontaminasi bisa tumbuh di makanan seperti daging, ikan, telur, susu, dan kedelai. Tak hanya itu, nasi, pasta, dan sayur-sayuran pun rentan terpapar bakteri.
Dilansir laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut 5 aturan menyimpan MPASI agar tidak berbahaya:
1. Makanan disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu kurang dari 5 derajat celsius.
2. Simpan daging dan ikan dalam wadah plastik. Letakkan terpisah makanan yang telah dimasak dan bahan-bahan yang siap dimakan.
3. Seluruh makanan harus disimpan sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang tertulis di kemasan dan tidak boleh digunakan setelah melewati tanggal kadaluwarsa.
4. Makanan yang seharusnya disimpan di lemari pendingin tidak boleh digunakan kembali setelah berada di luar suhu ruangan selama dua jam atau lebih.
5. Cairkan makanan beku (frozen food) yang ada di lemari pendingin menggunakan microwave. Makanan yang telah dicairkan harus segera dimasak dan tidak baik dibekukan kembali.
Makanan yang bahaya untuk MPASI
Selain penyimpanan, pemilihan bahan makanan MPASI juga enggak boleh sembarangan. Beberapa makanan mungkin tidak boleh dibuat MPASI karena bisa mengganggu kesehatan bayi. Seperti kita tahu, sistem pencernaan dan kekebalan tubuh bayi masih sensitif, Bunda.
Nah, dilansir berbagai sumber, berikut 10 makanan yang bahaya untuk menu MPASI dan sebaiknya dihindari:
1. Madu
Menurut IDAI madu baru bisa diberikan kepada anak setelah berusia 1 tahun. Madu mengandung spora bakteri Clostridium botulinum yang menyebabkan sembelit, menurunnya nafsu makan, lemas, bahkan berpotensi pneumonia dan dehidrasi.
2. Sayuran mentah
Sayuran mentah bisa menjadi makanan yang bahaya untuk menu MPASI. Selain susah ditelan bayi, sayuran mentah sulit dicerna karena mengandung selulosa. Sayuran mentah bisa menyebabkan diare dan sakit perut pada bayi, Bunda.
3. Susu sapi
Pemberian susu sapi sebagai menu MPASI sebaiknya dihindari pada bayi berusia di bawah 1 tahun. Nutrisi di susu sapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi tumbuh dan berkembang.
4. Jus buah
Pemberian jus buah tidak disarankan untuk anak berusia di bawah 1 tahun. Jus buah hampir sama dengan air gula yang mengandung kalori tanpa lemak, protein, kalsium, seng, vitamin D, dan serat yang dibutuhkan bayi.
Terlalu banyak minum jus buah juga bisa mengganggu kesehatan si kecil. Ia bisa mengalami kerusakan gigi, diare, dan masalah perut kronis, Bunda.
5. Makanan dengan pemanis buatan
Hindari pemberian makanan mengandung pemanis dan penyedap rasa karana bahaya untuk MPASI. Pemanis alami dari buah-buahan, seperti pisang, tetap bisa diberikan untuk membangun fondasi rasa bayi.
Selain itu, jauhkan anak dari produk cokelat dan permen keras sebelum usia 1 tahun. Jenis makanan ini bisa berbahaya dan bikin anak tersedak.
6. Keju tidak dipasteurisasi
Keju jenis ini bisa menyebabkan bayi keracunan makanan, Bunda. Sebelum membeli keju, sebaiknya cek dulu label kemasan.
7. Ikan jenis tertentu
Ikan swordfish, tilefish atau king mackerel, umumnya mengandung merkuri tinggi, Kandungan ini tidak baik dikonsumsi anak karena bisa mengganggu perkembangannya.
8. Putih telur
Telur merupakan makanan yang bahaya untuk MPASI anak usia di bawah 1 tahun. Bunda mungkin perlu menghindari putih telur karena dapat menyebabkan reaksi alergi pada anak.
9. Citrus
Hindari pemberian buah citrus atau jeruk selama beberapa bulan pertama usia anak. Makanan ini mengandung tinggi vitamin C dan asam yang bisa menyebabkan sakit perut dan menimbulkan refluks asam pada buah hati.
10. Daging asap
Daging asap mengandung nitrat dan bahan kimia yang berbahaya jika dikonsumsi bayi. Selain itu, daging asap juga tinggi natrium dan lemak hewani, Bunda.
Catat dan ingat-ingat 10 bahan makanan yang berbahaya untuk MPASI si kecil ya, Bunda.
Simak juga jenis ikan yang bisa digunakan sebagai pengganti salmon di menu MPASI, dalam video berikut:
(ank/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
4 Syarat Bayi Sudah Bisa Melahap MPASI Pertamanya, Lihat Kesiapannya ya Bun
Bolehkan Susu UHT untuk Menu MPASI Anak? Simak Penjelasan Ahli Bun
Resep MPASI dari Yunani, Tepung Beras Jadi Menu Pertama
MPASI Pertama Anak, Buah-buahan atau Serealia dan Daging?
TERPOPULER
26 Th Menikah, Potret Terbaru Amara & Frans Mohede Bareng Tiga Anak Laki-Lakinya
Selamat! Pebulu Tangkis Ribka Sugiarto & Rian Ardianto Sambut Kelahiran Anak Pertama
10 Resep Jus Mix 2 Buah yang Enak dan Segar
17 Tanda Otak Jenius pada Anak dan Orang Dewasa yang Sering Tidak Disadari
Transmart Full Day Sale Hadir Lagi! Ada Diskon 50% + 20%
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sabun Bayi Cair yang Bagus dan Aman, Pilihan Terbaik untuk Si Kecil
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sepatu Sekolah Terbaik yang Bagus dan Awet
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Susu untuk Kecerdasan Otak Anak Usia 12 Tahun
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Serum Terbaik untuk Sehatkan dan Merawat Kulit
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sikat Gigi Anak yang Aman dan Lembut
ZAHARA ARRAHMATERBARU DARI HAIBUNDA
Kamya 'Ceu Haji' Anak Fitri Tropica Masuk Sekolah Hari Pertama, Intip Momen Lucunya
26 Th Menikah, Potret Terbaru Amara & Frans Mohede Bareng Tiga Anak Laki-Lakinya
Canva Short Class Mamakologi, Belajar Hasilkan Uang dari Rumah untuk Para Bunda
Selamat! Pebulu Tangkis Ribka Sugiarto & Rian Ardianto Sambut Kelahiran Anak Pertama
10 Resep Jus Mix 2 Buah yang Enak dan Segar
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Dituduh Penyihir, Limbad Sempat Diseteli Murottal Saat Ditahan Imigrasi Arab
-
Beautynesia
5 Tanaman Hias yang Bisa Bantu Jaga Kualitas Udara di Rumah, Bikin Adem dan Ruangan Terlihat Cantik!
-
Female Daily
HOKA Luncurkan Kampanye Global 2025: Together We Fly Higher
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
10 Poret Viral Papi 52 Tahun dan Mami 42 Tahun Antar Anak Pertama Masuk TK
-
Mommies Daily
Terpopuler: 6 Tanda Mencintai Diri Sendiri hingga 8 Penginapan di Bawah Rp500 Ribu di Jawa Tengah