Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Viral Bocah Nangis karena Sekolah Online: Mbah Google Bohong, Pak Nadiem

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 08 Feb 2021 15:26 WIB

Young woman wearing headphones learning using digital tablet and teleconferencing apps in living room at home
Ilustrasi sekolah online/ Foto: Getty Images/staticnak1983

Selama masa pandemi, pemerintah telah menetapkan untuk merumahkan anak-anak yang bersekolah nih, Bunda. Yang awalnya dianggap efektif, ternyata sekolah online bisa membuat anak menjadi stres, lho.

Seperti yang Bunda tahu, tidak semua orang tua bisa menjadi guru yang baik dalam memberikan materi pembelajaran. Karena itu, saat mendapat tugas dari sekolah yang tidak Bunda mengerti, Bunda akan memerintahkan anak untuk mencari jawaban nya lewat internet.

Nyatanya, tidak semua jawaban yang muncul di internet adalah jawaban yang tepat nih, Bun. Jika tidak berasal dari sumber yang akurat dan resmi, jawaban anak bisa saja salah dan berpengaruh pada nilainya.

Hal ini lah yang dirasakan oleh seorang bocah asal Palembang. Karena mendapatkan banyak tugas selama sekolah online, ia memutuskan untuk mencarinya melalui Google. Ternyata, hasil nya malah membuat ia mendapat nilai yang jelek.

Dalam video, ia berusaha mengungkapkan pada Mendikbud, Nadiem Makarim, bahwa ia tidak ingin melakukan sekolah online. Ia juga bertanya mengapa pemerintah harus menetapkan sekolah online, padahal semua jawaban yang diberikan Google adalah jawaban bohong.

"Kenapa pemerintah lebih memilih sekolah online dan tugas yang menumpuk?" katanya, dilihat dari Channel Youtube Himz YT.

Bocah perempuan itu mencoba untuk memperlihatkan nilainya seraya menangis tersedu-sedu. Sang Bunda yang asyik merekam sesekali tertawa melihat tingkah bocah satu ini.

"Pak Nadiem bisa nilai. Lihat nilai saya!"

"Mbah Google bohong, selalu bohong. Nih (nilai) kosong. Banyak yang kosong, Pak Nadiem," katanya dengan tangisan yang lebih kencang.

Dari kisah tersebut, Bunda pasti tahu kalau sekolah online bisa membuat anak jadi tambah stres akibat tugas menumpuk yang diberikan. Lantas bagaimana cara agar stres pada anak bisa teratasi? Klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya, Bunda.

Banner Melly Goeslaw Sukses DietFoto: Mia Kurnia Sari

Tips cegah stres pada anak saat sekolah online

Young African American kid girl studying using digital tablet, preschool child study at home school. Children education, self isolation, coronavirus outbreak social distancing or homeschooling concept

Ilustrasi sekolah online/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Sushiman

Tips cegah stres pada anak saat sekolah Online

Ternyata lelah mental tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa lho, Bunda. Anak yang berusia 5 hingga 12 tahun juga bisa merasakan hal yang serupa. Terlebih saat harus dihadapkan oleh lelahnya belajar online.

Seorang pemerhati pendidikan anak, Damar Wijayanti, SIP., Dipl. Edu. Montessori, menjelaskan bahwa anak yang berada di usia 5 hingga 12 tahun lebih tertarik dengan orang-orang yang berada di lingkungannya. Karenanya, dengan sistem belajar di rumah, anak jadi sedikit stress karena biasanya bertemu dengan teman-teman.

Meski demikian, anak-anak sangat mudah beradaptasi nih, Bun. Yang terpenting adalah dukungan yang Ayah dan Bunda berikan untuknya. Dukungan itu bisa Bunda berikan dengan mengenali karakteristik pembelajarannya.

Damar menjelaskan, karakteristik pembelajaran anak usia 5-12 tahun terbagi menjadi empat. Yang pertama, kecepatan belajar mereka lebih lambat dari usia 1-5 tahun. Jadi, saat di ajarkan mereka harus memproses terlebih dahulu.

Kedua, anak usia 5-12 sudah memiliki ketenangan yang terkontrol. Jadi saat belajar anak bisa duduk dengan tenang. Ketiga, kebutuhan untuk mengulang sesuatu akan menurun. Dan yang terakhir, anak lebih suka mempelajari hal baru dan memberi kritik tentang hal tersebut.

Setelah mengetahui cara mengatasi stres pada anak, lalu bagaimana mengatasi stres pada Bunda yang mendampingi mereka? Klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA, yuk.

Tips atasi stres bagi orang tua saat dampingi anak sekolah online

Mother and child having e-learning session with teacher during crisis doing homework

Ilustrasi sekolah online/ Foto: Getty Images/iStockphoto/kzenon

Tips atasi stres bagi orang tua saat dampingi anak sekolah online

Setelah hampir satu tahun anak-anak harus belajar dari rumah, bikin Bunda harus banyak menahan sabar saat dampingi anak ya, Bun. Beberapa justru merasa kewalahan dan frustrasi saat si kecil enggak bisa memahami apa yang sudah Bunda ajarkan.

Psikolog Auliya Ulil Irsyadiyah, M.Psi., memberikan saran untuk membantu Bunda yang kewalahan mendampingi si kecil, nih.

Auliya menjelaskan, saat anak menangis ketika tidak tahu jawaban dari soal yang dikerjakan, sebaiknya Bunda jangan emosi, ya. Bisa saja anak menangis karena takut kalau jawabannya salah, dan Bunda jadi marah.

"Coba evaluasi kembali apa yang sudah dilakukan kepada anak. Silahkan ajak anak komunikasi terlebih dahulu," katanya, saat mengisi acara Kuliah WhatsApp HaiBunda baru-baru ini.

Jika Bunda sering marah pada anak, sebaiknya Bunda mulai mengontrol hal ini nih, Bunda. Sangat penting memang mempunyai regulasi emosi yang baik. Jadi, pertama-tama temukan dahulu sumber masalahnya.

"Kemudian lakukan penilaian, 'Kenapa saya harus marah?', 'Kenapa saya perlu kesal ya?' Setelahnya, temani problem solving-nya," katanya.

Seluruh masalah yang Bunda hadapi membutuhkan evaluasi kembali. Bunda juga perlu hati-hati apakah saat berteriak akan membuat anak langsung mengerti dan memahami maunya Bunda, atau justru malah menjadi contoh yang tidak baik untuk anak.


(mua/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda