Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Serba-serbi Cara Tepat Memperkenalkan MPASI Pertama ke Bayi

Kinan   |   HaiBunda

Rabu, 03 Mar 2021 16:09 WIB

Ilustrasi MPASI
Ilustrasi MPASI/ Foto: Getty Images/iStockphoto/chinaview

Dimulainya masa pemberian makanan pendamping ASI atau MPASI pertama sering kali membuat para bunda cemas. Mulai dari takut bayi tak mau makan, hingga takut berat badan bayi tak naik dengan cukup.

Jangan khawatir, Bunda. Dengan persiapan tepat, masa MPASI bisa lebih mudah dijalani, lho. Terutama untuk menghindari kecemasan berlebihan.

Nah, jika Bunda saat ini sedang mempersiapkan diri untuk memberikan MPASI pertama pada bayi, yuk ketahui apa saja hal-hal pentingnya:

Kapan bayi mulai makan makanan padat?

Dikutip dari What to Expect, sebagian besar bayi siap untuk diberi MPASI pertamanya pada usia rata-rata 6 bulan. Pemberian MPASI bisa dilakukan di bawah usia 6 bulan, tetapi hanya berdasarkan pemeriksaan dan keputusan dokter. 

Memberikan MPASI pertama terlalu dini bisa berbahaya lho, Bunda. Terutama karena sistem pencernaan bayi yang masih belum siap. Usus bayi pada usia yang muda belum berkembang untuk mencerna makanan padat. 

Selain itu, bayi berusia di bawah 6 bulan masih bisa memenuhi semua kebutuhan nutrisinya hanya dari ASI.

Mengenal metode makan BLW (baby-led weaning)

Dalam memberikan MPASI pertama, sebagian bunda juga memilih untuk menerapkan metode makan yang disebut baby-led weaning. Metode ini dilakukan dengan menyajikan makanan dalam potongan tebal dan panjang, yang dapat dipegang sendiri oleh bayi.

Jika Bunda ingin mengikuti metode ini, pastikan untuk menunggu sampai bayi mencapai usia 6 bulan untuk menawarkan makanan padat, ya. Pada usia tersebut, si Kecil lebih mampu memegang dan mengunyah makanan dengan cara seperti ini. 

Ingatlah bahwa akan membutuhkan beberapa bulan sampai bayi benar-benar dapat menggenggam makanan. Jadi, tetap bersabar dampingi bayi selama proses belajar ini.

Apa tanda-tanda bayi siap diberi MPASI pertama?

Dilansir The Bump, American Academy of Pediatrics (AAP) menuturkan beberapa tanda yang bisa diamati sebagai penanda jika bayi sudah siap diberi makanan padat di antaranya:

  • Dapat mengangkat kepalanya dengan baik saat disandarkan untuk duduk
  • Berupaya meraih dan menunjukkan minat saat melihat makanan
  • Mampu melakukan gerakan maju mundur dan naik turun dengan lidah

Untuk lebih pasti, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu ya, Bunda.

Bagaimana cara mengenalkan MPASI pertama pada bayi

Salah satu langkah pertama dan terbaik dalam mengenalkan makanan padat pada bayi adalah dengan memberi contoh. Bayi sebenarnya mampu mengamati perilaku orang di sekitarnya, termasuk saat makan. Jika keluarga menikmati makanan, bayi pun lebih tertarik untuk mengikutinya.

Selain itu, selalu perhatikan mood bayi. Jika bayi tampak sedang mengantuk atau rewel, tunda dulu dan jangan paksa bayi untuk makan. Ini justru bisa membuat bayi jadi trauma dan makin sulit untuk belajar makan.

Bersiap juga untuk menerima penolakan. Ya, bayi sangat mungkin menolak makanan baru beberapa kali atau lebih sebelum bisa lebih terbiasa. 

Pilihan menu MPASI pertama untuk bayi

Tekstur makanan pertama bayi harus sangat halus dan tidak menetes dari sendok. Jika Bunda menyiapkan makanan bayi sendiri, perhatikan waktu untuk menyaring dan menghaluskan makanan sebaik mungkin.

Berikut beberapa makanan pertama yang bisa Bunda berikan sebagai menu MPASI pertama:

  • Sereal. Pilihlah serealia berbiji tunggal dan diperkaya zat besi seperti beras merah, oat gandum utuh, atau barley gandum utuh. 
  • Sayuran. Mulailah dengan sayuran berwarna kuning atau oranye yang bertekstur lembut seperti ubi jalar dan wortel. Kemudian lanjutkan dengan sayuran hijau seperti buncis.
  • Buah. Termasuk seperti pisang, alpukat, apel dan pir. 

Berikutnya saat bayi sudah mulai lancar makan makanan padat, beberapa asupan lain yang juga bisa diberikan yakni daging cincang (ayam atau sapi), telur, yoghurt, keju, dan tahu. Yang terpenting, sesuaikan teksturnya ya, Bunda.

Perhatikan reaksi alergi pada bayi

Jangan lupa untuk melihat kondisi bayi setiap mengonsumsi makanan baru, lihat apakah ada reaksi alergi. Meskipun alergi makanan relatif umum terjadi pada bayi, namun hal itu perlu ditanggapi dengan serius. 

Reaksi bayi terhadap makanan dapat berkisar dari kembung, diare atau ada lendir dalam tinja, muntah dan ruam (ini biasanya terjadi bersamaan dengan mulut bengkak atau gatal). Gejala lain termasuk pilek, mata berair, mengi dan rewel berlebihan.

Jika ada kemunculan reaksi tersebut dan Bunda curiga si Kecil ada alergi terhadap suatu jenis makanan, konsultasikan dengan dokter anak sebelum menawarkannya lagi ya, Bunda.

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda