PARENTING
MPASI Bayi 6 Bulan, Ketahui Tekstur hingga Strategi Pemberian yang Tepat
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Rabu, 17 Mar 2021 15:54 WIBMemasuki usia 6 bulan, Bunda sudah bisa memberikan anak makanan pendamping ASI (MPASI) ya. MPASI dapat memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi usia 6 bulan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), transisi dari pemberian ASI eksklusif jadi MPASI biasanya dimulai saat bayi memasuki 6 bulan hingga 18 sampai 24 bulan. Selama periode ini, Bunda harus cermat memilih menu MPASI, sebab ini merupakan periode yang sangat rentan.
"Ini adalah masa ketika malnutrisi terjadi pada banyak bayi. Kondisi ini berkontribusi signifikan terhadap tingginya gizi buruk pada anak di bawah lima tahun di seluruh dunia," tulis WHO dalam laman resminya.
Sekitar usia 6 bulan, kebutuhan energi dan nutrisi bayi tidak bisa dicukupi dari ASI. Oleh karena itu, makanan pendamping diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya.
Bayi pada usia 6 bulan juga secara perkembangan sudah siap untuk mengonsumsi makanan lain. Jika MPASI tidak diperkenalkan sekitar usia ini atau tidak diberikan secara tepat, pertumbuhan bayi bisa terhambat.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, memasuki usia 6 hingga 8 bulan, ASI tetap menjadi makanan utama bayi. Komposisi ASI yakni 70 persen, sementara MPASI adalah 30 persen.
Pemberian MPASI pada bayi 6 bulan
1. Frekuensi
Bunda dapat memberikan MPASI 2 sampai 3 kali sehari pada bayi berusia 6 bulan. Bagi bayi usia 6-8 bulan, jumlah energi yang harus dipenuhi 200 kkal per hari.
2. Jumlah
Jumlah MPASI yang diberikan adalah 2 sampai 3 sendok dalam sekali makan sebagai tahap perkenalan di awal. Pemberian dapat ditingkatkan bertahap sampai 125 ml sampai bayi berusia 8 bulan.
3. Tekstur
Mulai MPASI dengan makanan yang dihaluskan, sehingga menjadi bubur kental (puree).
4. Aktif dan responsif
Bunda harus sabar memberikan MPASI pada bayi 6 bulan. Di usia ini, bayi masih dalam tahap adaptasi. Jangan memaksa si Kecil untuk menghabiskan makanannya.
Hal yang perlu diperhatikan saat memberikan MPASI
Saat memberi MPASI, Bunda juga harus perhatikan komposisi dan teknik pemberiannya ya. Berikut 9 hal yang harus diperhatikan:
- Protein nabati dan hewani diberikan sejak usia 6 bulan.
- Telur, daging, dan ikan diberikan dalam keadaan benar-benar matang.
- Pemberian jus buah tidak disarankan untuk anak berusia di bawah 1 tahun.
- Madu dapat diberikan setelah anak berusia 1 tahun.
- Pisahkan talenan yang digunakan untuk memotong bahan mentah dan bahan matang.
- Hindari pemberian makanan dengan kadar lemak tinggi, mengandung pemanis, dan penyedap rasa tambahan.
- Bunda boleh menggunakan minyak, mentega, atau santan sebagai penambah kalori.
- Perhatikan kebersihan tangan, peralatan masak, dan makan dalam mempersiapkan MPASI.
- Pastikan kebersihan tangan anak sebelum memulai makan.
Menu MPASI pertama bayi 6 bulan
MPASI bisa mulai dikenalkan saat bayi berusia 6 bulan. Bunda sebaiknya melihat kesiapan anak sebelum memberikan MPASI.
Bayi mungkin siap untuk diberi makanan padat jika mereka memiliki kontrol kepala yang baik, mengangkat kepala dalam waktu lama, duduk tanpa atau dengan sedikit bantuan, atau refleks menjulurkan lidah sudah hilang.
Banyak menu MPASI yang bisa divariasikan untuk dikenalkan pada anak di usia 6 bulan. Namun, tidak semuanya bagus untuk diberikan.
Dokter spesialis anak konsultan gastrohepatologi, dr.Frieda Handayani, SpA(K), mengatakan bahwa MPASI pertama itu bukanlah buah dan sayur, melainkan serealia dan daging. Kandungan kedua jenis makanan ini terbukti lengkap memenuhi gizi dan nutrisi bayi berusia 6 bulan.
"Sebaiknya jangan berikan buah dan sayur saat pertama kali memberi anak MPASI, tapi berikan serealia dan daging karena mengandung makronutrien dan mikronutrien yang baik untuk tubuh," ujar Frieda, beberapa waktu lalu.
Kebutuhan gizi anak usia MPASI terdiri dari lemak, karbohidrat, protein (makronutrien), serta vitamin dan mineral seperti zink dan zat besi (mikronutrien). Untuk serealia, kandungan makronutrien dan mikronutriennya lengkap, Bunda.
"Macam-macam serealia, seperti gandum, oat, jagung, dan pati boleh dicoba sesuai ketersediaan," papar Frieda.
Sedangkan, daging dipilih karena tinggi zat besi yang mudah diserap tubuh bayi. Meski daging hanya dimakan sedikit, kandungan zat besinya baik untuk perkembangan anak. Dalam penelitian jangka panjang, zat besi yang cukup pada anak terbukti membuat IQ anak lebih cerdas, kognitif lebih baik, perilaku anak lebih tenang, dan motoriknya lebih baik.
Menurutnya, pemberian zat besi pada MPASI juga baik untuk mengurangi anemia defisiensi besi pada bayi. Apalagi, zat besi di ASI sudah mulai berkurang mulai dari bayi usia 4 sampai 5 bulan.
Strategi memberi MPASI pada bayi 6 bulan
Sejak bayi usia 6 bulan, Bunda dapat memperkenalkan variasi menu MPASI. Kendala utama pemberian MPASI yang kerap dihadapi Bunda adalah anak susah makan atau menolak makan.
Bunda jangan menyerah untuk memperkenalkan jenis makanan batu pada anak ya. Tawarkan 10 hingga 15 kali jenis makanan baru bila anak menolak menu MPASI yang baru.
Kita juga harus memberikan contoh agar anak belajar untuk mau makan. Selain itu, hilangkan gangguan saat anak makan, seperti matikan TV atau gadget.
Paling penting adalah tidak memaksa anak makan ya. Beri mereka makan dengan tepat berdasarkan nafsu makan, rasa kenyang, frekuensi waktu, serta porsi berdasarkan usianya.
Saat membuat MPASI untuk bayi 6 bulan, Bunda juga harus memperhatikan kebersihan tangan dan peralatan makan. Simpan makanan yang akan diberikan kepada bayi di tempat yang bersih dan aman.
Simak juga penyebab dan tips mengatasi anak GTM, dalam video berikut:
(ank/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Finger Food: Kapan Boleh Diberikan pada Bayi, Jenis, dan Tips Pemberiannya
6 Tips Membuat MPASI 6 Bulan: Makanan Harus Bergizi & yang Penting Sabar, Bun
15 Ide Menu MPASI Bayi 6 Bulan, Bergizi Tinggi dan Mudah Dibuat
Awal Mula Bayi 1 Bulan Diberikan MPASI, Begini Sejarahnya
TERPOPULER
5 Potret Rumah Mewah Artis 4 Lantai, Dilengkapi Lift hingga Kolam Renang Rooftop
9 Barang Elektronik yang Tidak Boleh Dicolokkan ke Stopkontak Ekstensi
Alasan Ilmiah Berat Badan Naik setelah Menikah
Ingin Cepat Hamil? Begini Cara Memilih Pelumas yang Tepat untuk Berhubungan Intim
10 Susu UHT untuk Anak 1 Tahun yang Aman Dikonsumsi
REKOMENDASI PRODUK
10 Susu UHT untuk Anak 1 Tahun yang Aman Dikonsumsi
KinanREKOMENDASI PRODUK
5 Rekomendasi BB Cream Korea, Bikin Kulit Wajah Glowing
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
Pilihan Parfum Anak Sekolah yang Wangi Tahan Lama dan Harga di Bawah Rp20 Ribu
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Susu Penambah Berat Badan Anak 2 Tahun
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Pilihan Minyak Telon Bayi yang Aman dan Paling Wangi untuk Anak
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Potret Pemeran Rahman di Film Zombie Abadi Nan Jaya Ardit Erwandha Bersama Istri
Sistem Half Day vs Full Day Preschool, Mana yang Lebih Baik untuk Anak
Alasan Ilmiah Berat Badan Naik setelah Menikah
10 Susu UHT untuk Anak 1 Tahun yang Aman Dikonsumsi
7 Contoh Kalimat Undangan untuk Ulang Tahun hingga Pernikahan via WA
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
El Rumi Tegas Rahasiakan Tanggal Pernikahan dari Ahmad Dhani, Alasannya...
-
Beautynesia
3 Kebiasaan yang Muncul Usai Alami Ujian Hidup yang Sangat Berat
-
Female Daily
Stay Active Sambil Liburan ke Bandung? Ini 5 Lapangan Padel di Bandung yang Bisa Kamu Sewa!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Gaya Anak Catherine Zeta-Jones Pinjam Baju Ibu untuk Ultah Hingga Red Carpet
-
Mommies Daily
Vaginismus: Saat Tubuh “Menolak” Penetrasi dan Cara Mengatasinya Secara Medis