Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Amandel Bengkak, Haruskah Dioperasi?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Sabtu, 27 Mar 2021 18:21 WIB

ilustrasi anak sakit tenggorokan
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/seb_ra

Penyakit amandel bukan lagi sesuatu yang asing di lingkungan Bunda. Penyakit ini lazim dimiliki orang dengan berbagai usia, mulai dari anak-anak sampai dewasa.

Seperti disampaikan Karen Gill, M.D., ahli pediatri, amandel adalah massa jaringan lunak berbentuk oval yang terletak di setiap sisi tenggorokan. Amandel adalah bagian dari sistem limfatik.

"Sistem limfatik membantu Anda menghindari penyakit dan infeksi. Tugas amandel Anda adalah melawan virus dan bakteri yang masuk ke mulut Anda," kata Gill dikutip Health Line

Amandel dapat terinfeksi oleh virus dan bakteri sehingga membengkak. Amandel yang bengkak dikenal sebagai tonsilitis. Sekitar 15 hingga 30 persen dari semua kasus tonsilitis disebabkan bakteri.

Lebih lanjut, jika amandelnya membengkak secara kronis, itu dikenal sebagai hipertrofi tonsil, dan dapat disebabkan kondisi mendasar dalam jangka panjang.

Banner Susuk Suami


Sementara virus yang menyebabkan amandel membengkak, antara lain;

1. Adenovirus yang menyebabkan flu biasa, sakit tenggorokan, dan bronkitis

2. Virus Epstein-Barr (EBV) yang menyebabkan mononukleosis, yang kadang-kadang disebut sebagai "penyakit berciuman" karena menyebar melalui air liur yang terinfeksi.

3. Virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1). Virus ini juga disebut sebagai herpes mulut yang menyebabkan lepuh pecah-pecah dan kasar pada amandel.

4. Sitomegalovirus (CMV, HHV-5). CMV adalah virus herpes yang biasanya tetap tidak aktif di dalam tubuh. Ini dapat muncul pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah dan pada wanita hamil.

5. Virus campak (rubeola). Virus yang sangat menular ini mempengaruhi sistem pernapasan melalui air liur dan lendir yang terinfeksi.

"Amandel yang membengkak juga bisa disebabkan oleh beberapa jenis bakteri. Jenis bakteri paling umum menyebabkan amandel bengkak adalah Streptococcus pyogenes (grup A streptococcus). Ini adalah bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan," ujar Gill.

Apabila amandel yang membengkak disebabkan infeksi bakteri seperti strep, kata Gill, memerlukan antibiotik untuk melawannya. Strep yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi, termasuk meningitis, radang paru-paru, demam rematik, otitis media (infeksi telinga tengah).

Selain amandel, diare juga umum ditemukan di sekitar ya Bun. Jangan sepelekan, lho. Simak tipsnya di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]




OPERASI PENGANGKATAN AMANDEL

Little girl using nebulizer during inhaling therapy.

Ilustrasi/Foto: iStock

Jika terjadi kondisi tonsilitis berulang yang mengganggu aktivitas harian dan tidak merespons pengobatan konservatif dengan baik, maka Gill bilang mungkin disarankan operasi pengangkatan amandel.

"Prosedur ini disebut tonsilektomi. Biasanya dilakukan dengan rawat jalan," ujarnya.

Sedangkan, apabila amandel yang membengkak akibat virus, biasanya sembuh dengan pengobatan rumahan dalam beberapa hari. Pengobatan rumahan yang dimaksud meliputi banyak istirahat, minum cairan, seperti air atau jus encer, pada suhu kamar.

Selain itu, minum teh hangat dengan madu atau cairan hangat lainnya, seperti sup atau kaldu ayam bening, kumur menggunakan air asin hangat tiga sampai lima kali setiap hari, melembabkan udara dengan humidifier atau panci air mendidih, menggunakan tablet hisap, es pop, atau semprotan tenggorokan, serta minum obat pereda nyeri yang dijual bebas untuk mengurangi demam dan nyeri.

Kalau pembengkakan amandel berlangsung selama lebih dari satu atau dua hari, segera temui dokter. Begitu juga ketika sulit bernapas atau tidur, atau jika disertai demam tinggi atau ketidaknyamanan yang parah.

Sementara itu, Clare Morrison, MD, dokter umum dan penasihat medis di MedExpress, menjelaskan saat ini pengangkatan amandel tidak umum dilakukan.

"Pengangkatan hanya akan dipertimbangkan jika sering terjadi serangan tonsilitis pustular yang membutuhkan antibiotik — katakanlah, lima serangan atau lebih dalam satu tahun,” kata Morrison, terutama jika infeksi tidak membaik dengan pengobatan atau mereka semakin susah menjalani aktivitas sehari-hari. 

Dokter mungkin merujuk pasien ke seorang spesialis, yang pada akhirnya akan membuat keputusan akhir operasi.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda