PARENTING
Jepang Sudah Buka Sekolah, Siswa Dilarang Bernyanyi dan Makan Harus Diam
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Jumat, 09 Apr 2021 13:02 WIBPendidikan sekolah tetap harus berlanjut di tengah pandemi COVID-19. Beberapa negara telah menerapkan sekolah tatap muka, salah satunya Jepang.
Sebagian besar wilayah di Edogawa Ward, Tokyo, telah mengikuti instruksi yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan di sana. Salah satunya mengurangi aktivitas berisiko tinggi yang rentan menyebarkan virus COVID-19.
Salah satu aturan adalah menyarankan agar kegiatan olahraga tetap dilakukan, namun dengan cara menghindari kontak fisik antara siswa. Selain menjaga jarak, pemerintah setempat juga memperketat aturan untuk memakai masker, dan mencuci tangan.
Sekolah Dasar Funabori menerapkan aturan yang ketat soal olahraga di sekolah. Anak-anak diminta mengganti sepatu ke sandal di dalam ruangan dengan pembatas yang disebar di dekat pintu masuk. Dalam aktivitas olahraga apa pun, anak-anak diwajibkan mengenakan masker dan menjaga jarak aman.
Di ruang kelas, meja diberi jarak minimal satu meter. Ini menjadi standar tinggi di Jepang, mengingat ukuran kelas dan jumlah siswa yang termasuk banyak di sana.
Di ruangan lain, kelas memiliki jendela yang terbuka untuk ventilasi yang lebih baik. Cara ini dilakukan sebagai tindakan anti-infeksi utama selama musim panas dan dingin di Jepang.
Menurut seorang guru, Benika Iguchi, sebagian besar murid-muridnya yang berusia 7 dan 8 tahun bisa beradaptasi dengan baik. Meskipun, terkadang mereka pun masih sering ceroboh.
"Mereka masih kecil, jadi mereka kebanyakan melakukan apa pun yang diperintahkan, tetapi terkadang mereka menjadi ceroboh dan mulai berpelukan atau menyentuh satu sama lain. Pada saat-saat seperti inilah saya perlu memberi tahu mereka untuk berhenti, saya merasa kasihan pada mereka," ujarnya, dikutip dari Japan Times.
Di Jepang, salah satu mata pelajaran yang masuk kategori berisiko tinggi adalah musik. Seperti di banyak sekolah, Sekolah Dasar Funabori tidak lagi mengizinkan anak-anak bernyanyi dengan suara keras selama kelas musik.
Sebaliknya, mereka diinstruksikan untuk bertepuk tangan atau menghentak mengikuti musik sebagai cara untuk mengasah ritme mereka, atau lebih fokus pada bermain alat musik. Tetapi, alat musik tiup apa pun yang menghasilkan tetesan, seperti perekam dan melodi, tidak lagi dimainkan.
Waktu makan siang juga diubah di sekolah ini. Sebelum pandemi, mereka diberikan waktu istirahat selama 45 menit. Waktu ini dipergunakan untuk bersosialisasi, mengatur ulang meja untuk duduk melingkar, dan mengobrol sambil makan.
Sekarang kondisi berubah dengan kebijakan baru yang disebut mokushoku, yakni makan dalam diam. Anak-anak akan duduk menghadap ke arah yang sama dan konsentrasi untuk makan, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Waktu bermain juga berubah setelah pandemi COVID-19. Bila sebelumnya mereka menghabiskan waktu di halaman sekolah, kini siswa diinstruksikan untuk menghabiskan waktu di dalam ruangan. Beberapa siswa memilih untuk membaca buku dalam diam.
Setelah Jepang, kini Indonesia juga bersiap untuk membuka sekolah dan melakukan pembelajaran tatap muka. Simak penjelasan lengkap di halaman berikutnya.
Simak juga tips efektif belajar online selama pandemi, di video berikut:
(ank/som)
SEKOLAH TATAP MUKA DI INDONESIA