HaiBunda

PARENTING

Duh, Garam Himalaya Enggak Boleh Ditambahkan ke MPASI Bayi?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 27 Apr 2021 09:21 WIB
Benarkah Garam Himalaya Bagus untuk Ditambahkan dalam Menu MPASI Bayi?/ Foto: iStock
Jakarta -

Bunda pasti sudah enggak asing dengan bumbu dapur garam Himalaya ya? Garam berwarna merah dari pegunungan Himalaya ini dikenal memiliki segudang manfaat kesehatan. Lalu apakah garam ini juga bagus digunakan dalam menu MPASI di Kecil?

Mengutip Healthline, garam Himalaya diyakini terbentuk jutaan tahun lalu di sebuah tambang di Pakistan melalui proses penguapan. Garam ini lalu diekstraksi agar bebas dari bahan berbahaya.

Seperti garam dapur, garam Himalaya juga mengandung natrium klorida. Proses pembentukannya yang alami dipercaya bermanfaat untuk kesehatan bila dibandingkan dengan garam dapur.


Sayangnya, belum ada penelitian yang membuktikan anggapan tersebut, Bunda. Meski mengandung banyak kalsium, kalium, dan magnesium, jumlah mineral lain di garam ini ternyata sangat kecil.

Garam Himalaya untuk MPASI

Garam sudah bisa diberikan pada menu MPASI pertama bayi bersama dengan gula. Meski begitu, pemberiannya hanya dalam jumlah terbatas.

Menurut dokter spesialis anak dr. Meta Hanindita, Sp.A.(K), asupan garam yang terlalu tinggi dalam MPASI tidak baik untuk kesehatan. Penggunaannya pun dikaitkan dengan risiko kenaikan tekanan darah saat dewasa, Bunda.

"Garam dapat ditambahkan pada MPASI untuk mendukung perkembangan rasa bayi, namun dengan jumlah terbatas," kata Meta, dikutip dari buku Mommyclopedia 567 Fakta Tentang MPASI.

Kebutuhan garam pada bayi berusia 0 sampai 12 bulan adalah kurang dari 1 gram per hari atau 400 mg natrium. Sementara itu, untuk anak usia 1 sampai 3 tahun adalah kurang dari 2 gram per hari atau 800 mg natrium.

"Bila satu sendok teh (5 gr) garam setara dengan 2.000 mg natrium dan ASI dapat memenuhi kurang lebih 100 mg natrium, maka garam yang bisa diberikan pada MPASI bayi adalah sekitar 1/10 sendok teh per hari," ujar Meta.

Penggunaan garam Himalaya sebagai tambahan rasa di menu MPASI mitosnya baik untuk kesehatan si kecil. Namun ternyata Badan Kesehatan Dunia (WHO) justru mengatakan sebaliknya lho. Kenapa ya, Bunda?

Baca halaman berikutnya ya.

Simak juga penyebab dan tips mengatasi anak GTM, dalam video berikut:

(ank/rap)
KANDUNGAN GARAM HIMALAYA

KANDUNGAN GARAM HIMALAYA

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

Bunda, Yuk Intip Cara Anissa Aziza Atasi Sembelit pada Anak

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kenapa Ayah di Atas Usia 30 Lebih Sering Merasa Kelelahan dan Tertekan? Ini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati saat Hamil

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Amerika Perbarui Aturan di Bandaranya, Ibu Menyusui Kini Lebih Mudah Bepergian

Menyusui Indah Ramadhani

5 Potret Satine Anak Abimana Aryasatya & Inong Ayu Ikuti Jejak Ortu di Dunia Hiburan

Mom's Life Amira Salsabila

Persiapan Tahun Baru, Kecap hingga Aneka Saus Diskon hingga 20% di Transmart

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Awet Muda! Ini 5 Potret Ariyo Wahab bersama Istri & 3 Anak Perempuan

Kenapa Ayah di Atas Usia 30 Lebih Sering Merasa Kelelahan dan Tertekan? Ini Faktanya

Amerika Perbarui Aturan di Bandaranya, Ibu Menyusui Kini Lebih Mudah Bepergian

7 Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati saat Hamil

5 Potret Satine Anak Abimana Aryasatya & Inong Ayu Ikuti Jejak Ortu di Dunia Hiburan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK