
menyusui
Haruskah MPASI Diberikan Tepat 6 Bulan? Ini Penjelasannya
HaiBunda
Rabu, 10 Mar 2021 17:36 WIB

Pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI) kurang dari 6 bulan sering menjadi perdebatan. Beberapa referensi menyatakan bahwa banyak juga kasus di mana bayi sudah menunjukkan kesiapan lebih cepat dari usia enam bulan, beberapa kasus lainnya justru kondisi medis menunjukkan bayi membutuhkan asupan selain ASI untuk menunjang pertumbuhannya. Lalu, bagaimana jika bayi baru diberikan MPASI di usia lebih dari 6 bulan?
Dr Meta Hanindita, Sp.A(K) dalam Mommyclopedia 567 Fakta tentang MPASI mengatakan bahwa umumnya kebutuhan energi bayi di usia 0–6 bulan bisa 100 persen terpenuhi oleh ASI saja, namun sejak bayi berusia enam bulan ASI saja sudah tidak mencukupi kebutuhan zat gizi makro dan zat gizi mikro bayi.
"MPASI harus diberikan tepat waktu, yaitu saat ASI eksklusif sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, baik zat gizi makro maupun zat gizi mikro," kata dokter Meta.
Dokter Meta juga menjelaskan, pemberian makanan pendamping yang terlambat yakni setelah bayi berusia lebih dari enam bulan juga dapat membahayakan bayi, antara lain; berisiko gagal tumbuh, mengalami kekurangan zat gizi mikro, juga mengalami gangguan perkembangan.
Untuk memenuhi kesenjangan energi yang tidak lagi bisa terpenuhi ASI, bayi berusia 6–8 bulan harus mendapat MPASI sejumlah 200 kkal/hari, bayi berusia 9–11 bulan sejumlah 300 kkal/hari, sedangkan bayi berusia 12–23 bulan sejumlah 550 kkal/hari.
Pemberian MPASI memang umumnya di usia 6 bulan, tapi dokter Meta menjelaskan, berdasarkan indikasi medis dan tanda bahwa bayi siap makan, dokter bisa saja menyarankan pemberian makan bagi bayi setelah berusia empat bulan dan sebelum berusia enam bulan.
Tanda siap makan biasanya mulai muncul pada saat bayi berusia antara 4–6 bulan. Dan sistem pencernaan bayi mulai matang dan siap saat bayi juga berusia antara 4–6 bulan. Demikian pula dengan kemampuan oromotorik untuk makan pada bayi.
Apa itu kemampuan oromotorik? Menurut dokter Meta, kemampuan oromotorik ini berkaitan dengan keterampilan mengisap, menggigit, mengunyah, dan menelan.Â
Syarat kedua pemberian MPASI menurut WHO, kata dokter Meta adalah adekuat. Artinya, MPASI yang diberikan harus dapat memenuhi kebutuhan zat gizi makro maupun zat gizi mikro bayi. Seperti zat besi, seng, dan vitamin A untuk mencapai tumbuh kembang optimal dengan mempertimbangkan jumlah, frekuensi konsistensi, dan variasi makanan.
Baca Juga : Biang Keringat |
Baca halaman selanjutnya ya, Bunda.
Kalau ingin referensi ikan untuk MPASIÂ bayi selain salmon, bisa lihat di video ini:
TEKSTUR MPASI YANG DIANJURKAN
Ilustrasi MPASI bayi 6 bulan/ Foto: Getty Images/lechatnoir
Bagaimana dengan pemberian menu tunggal atau empat bintang saat awal-awal MPASI? Dokter Meta mengatakan, WHO tidak pernah merekomendasikan pemberian menu tunggal selama 14 hari.
Menurutnya, menu tunggal dengan 28 bahan yang tidak diulang selama 14 hari tidak dapat memenuhi kebutuhan zat gizi makro mau maupun zat gizi mikro bayi.
"Penelitian menunjukkan bahwa komposisi makanan yang terdiri dari dua atau kurang kelompok makanan dikategorikan sebagai makanan berkualitas rendah," jelasnya.
Sementara pada menu empat bintang, kata dokter Meta, bayi diberikan makanan pokok, lauk pauk, kacang-kacangan dan buah serta sayur dengan proporsi 35% : 30% : 10% : 25%. Pemberian menu empat bintang tidak mencukupi kebutuhan lemak bayi.
Tekstur MPASI dimulai dari halus dan ditingkatkan kekasarannya seiring bertambahnya usia bayi. Hal ini disesuaikan dengan kemampuan oromotorik bayi.
Selain makan utama, Meta mengatakan bahwa bayi juga boleh diberikan selingan atau kudapan sebanyak 1–2 kali/hari, tergantung pada nafsu makannya. Kudapan atau snack ini dapat diberikan pada bayi sejak usia enam bulan sebanyak 1–2 kali/hari, tergantung pada nafsu makannya.
Mengenai snack, dr.Tan Shot Yen sebagai pakar gizi dan penulis buku Nasehat buat Sehat, mengatakan ada syarat untuk buah yang diberikan sebagai snack.
"Buah yang diberikan (untuk snack) adalah segala sesuatu yang tidak terlalu keras, karena 'kan ngga mungkin anak dikasih salak, duku, duren. Buat saya pisang, pepaya, alpukat, sudah cukup karena murah dan mudah didapat," ujarnya pada saat HaiBunda Live beberapa waktu lalu.
Bunda yang 10 tahun lalu berhadapan dengan MPASI tentu mengalami bagaimana aturan pemberian tekstur encer serta tanpa gula garam. Namun, saat ini tekstur makanan yang dianjurkan untuk bayi berusia 6–8 bulan dimulai dengan bubur halus dan lembut, cukup kental, tidak terlalu encer, dan dilanjutkan bertahap menjadi lebih kasar.
"Pemberian MPASIÂ berupa bubur yang encer tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi karena kurangnya energi yang dihasilkan dari makanan tersebut," kata Meta.
MPASIÂ harus diberikan cukup kental sehingga saat diletakkan di sendok tidak mudah tumpah. Selain itu makanan kental mengandung lebih banyak energi dibandingkan makanan encer atau berkuah.
Lanjut baca halaman selanjutnya, Bun.
PEMAKAIAN GULA GARAM UNTUK MPASI
Ilustrasi MPASI bayi 6 bulan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Poravute
Untuk garam dan gula, kata dokter Meta, sudah bisa ditambahkan pada MPASI untuk mendukung perkembangan khazanah rasa pada bayi. Bayi itu sudah mengenal berbagai rasa sejak dalam kandungan dan pada saat periode ASI. Secara alamiah, bayi lebih menyukai rasa manis, asin, dan gurih.
Meski sudah bisa diberikan, tetap jangan berlebihan, Bunda. Asupan gula yang terlalu tinggi berhubungan dengan meningkatnya risiko karies gigi pada anak.
"Bayi berusia 6–9 bulan dengan berat badan 7–9 kg memiliki batas asupan gula pada MPASI sekitar 5,7–7,4 gram. Satu sendok teh gula pasir setara dengan 5 gram gula," katanya.
Begitu juga dengan pemberian garam dengan jumlah terbatas. Asupan garam yang terlalu tinggi berhubungan dengan meningkatnya risiko kenaikan tekanan darah kelak saat dewasa. Garam yang direkomendasikan WHO untuk MPASIÂ bayi adalah garam beryodium.
"Kebutuhan garam pada bayi berusia 0–12 bulan adalah kurang dari 1 g/hari (kurang dari 400 mg natrium) sedangkan pada anak berusia 1–3 tahun adalah kurang dari 2 g/hari (kurang dari 800 mg natrium).
Jika satu sendok teh atau 5 g garam setara dengan 2000 mg natrium dan ASI dapat memenuhi kurang lebih 100 mg natrium, maka garam yang dapat diberikan pada MPASI bayi adalah sekitar 1/10 sendok teh per harinya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Do's & Don'ts Memberikan MPASI Pertama untuk Bayi

Menyusui
10 Menu MPASI Bayi 6 Bulan, Lengkap dengan Nilai Gizinya

Menyusui
3 Hal Penting dalam Membuat MPASI Anak 6 Bulan Menurut Saran Dokter

Menyusui
Aman Nggak Sih Menghaluskan MPASI dengan Blender?

Menyusui
Dampak Telat Memberikan MPASI pada Bayi

Menyusui
Penuhi 4 Syarat Sebelum Berikan MPASI pada Bayi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda