Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

2 Kebiasaan Orang Tua yang Bisa Melukai Hati Anak Tanpa Disadari

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 09 May 2021 17:05 WIB

mother scolds her child
2 perbuatan ortu melukai hati anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Choreograph

Jakarta - Memarahi anak sepertinya menjadi hal yang umum dilakukan orang tua. Bunda juga sering memarahi Si Kecil di rumah? Hemm... hati-hati ya, Bunda, jangan sampai omelan kita melukai hati anak nih.

Menghargai perasaan anak dengan menahan diri agar tidak bersikap, memberikan komentar, mempermalukan mereka jadi hal penting bagi tumbuh kembangnya. Ketimbang merendahkannya secara tidak langsung, Bunda dapat memberikan apresiasi atas keberhasilan maupun kegagalan yang dilakukannya.

Sayangnya, banyak orangtua tidak menyadari hal ini ya, Bunda. Perilaku yang kerap mengucilkan dan bersifat negatif dalam konteks apa pun kerap dilakukan. Padahal, hal tersebut dapat merusak kesehatan mental mereka di kemudian hari.

Melansir dari Asiaone, kunci untuk membesarkan anak yakni dengan membangun sistem pendukung yang kokoh di rumah agar ia tumbuh baik dengan pencapaian dan ambisinya.

Namun terkadang, orangtua tidak menyadari dampak perilaku tertentu terhadap anak-anak. Tindakan ini pun dapat menyebabkan jiwa-jiwa kecil yang sangat Bunda cintai terluka.

Perlu Bunda tahu bahwa anak-anak pantas mendapatkan apa yang mereka dapatkan. Katakan pada mereka bahwa Bunda mencintainya dengan kata-kata dan perilaku yang penuh perhatian.

Sering-seringlah menyentuh anak dengan pelukan dan usapan lembut. Bahkan, jika Bunda mendisiplinkan anak, peganglah tangannya saat Bunda menyuruhnya dan hindari untuk tidak memukul. 

Berikan juga sikap yang konsisten seperti selalu menepati janji. Para ahli mengatakan jika orangtua terus menerus melanggar janjinya maka anak akan belajar bahwa perkataan orangtua tidak dapat dipercaya dan bahwa tidak apa-apa untuk menjanjikan sesuatu dan kemudian tidak menepatinya.

Selain itu, berikut dua hal yang sering para orang tua lakukan dan tanpa disadarai bisa membuat anak terluka:

1. Mengatai malas

Ya Bunda, perbuatan melukai anak yang juga tak boleh dilakukan yakni menghina anak-anak dengan menyebut mereka malas, tidak baik, tidak berharga, dan kata kasar lainnya. Jika Bunda kerap melakukannya, segeralah menghentikan kebiasaan tersebut ya, Bunda. Karena, hal itu dapat menyakiti anak lebih jauh dari yang Bunda sadari. Dan sikap tersebut tak akan menginspirasi mereka untuk menjadi lebih baik.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Simak juga yuk kisah seorang Bunda yang mengira anaknya aneh tapi ternyata memiliki kecerdasaan luar biasa dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]


PERBUATAN MELUKAI HATI ANAK

Anak perempuan menutup telinga saat ibunya sedang memarahi dirinya.

2 perbuatan ortu melukai hati anak/ Foto: Thinkstock

2. Menuntut anak berprestasi

Menuntut anak berprestasi melebihi kemampuannya dan menghukum ketika mereka tidak bisa mendapatkan nilai A juga menjadi perbuatan yang melukai anak ya, Bunda.

Ingat Bunda, dengan menuntutnya berlebihan, mereka akan frustrasi dan berpikir bahwa mereka tidak cukup baik sehingga menimbulkan risiko krisis harga diri. Yang paling penting, biarkan mereka melakukan yang terbaik ya, Bunda.

"Kita perlu memberikan kata-kata yang baik untuk menjaga perasaan anak,"ujar Ellen Goldsmith, pekerja sosial yang mengkhususkan diri pada anak-anak dan remaja, seperti dikutip dari laman Todays Parent.

Goldsmith menambahkan Bunda dapat membicarakan perasaan terhadap anak dari hati ke hati. Dengan membicarakannya secara langsung maka dapat terhubung satu sama lain.

Dengan begitu, relasi dengan anak-anak dapat terjalin indah tanpa perlu melukainya. Apalagi, brainstorming dengan anak-anak dapat menjadi momen mengajar yang indah. Ini akan membantu anak tentang bagaimana merespons sesuatu, Bunda.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda