Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Tips agar Terhindari dari Perbuatan Orang Tua yang Melukai Anak

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 11 Dec 2020 13:51 WIB

Portrait of a mother scolding to her baby daughter sitting on the floor in the living room at home
Hindari 5 perbuatan yang melukai anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/AntonioGuillem

Sebagai orang tua tanpa kita sadari, ada beberapa ucapan dan perbuatan yang ternyata melukai hati anak-anak. Perasaan selalu benar yang Bunda dan Ayah yakini, bisa membuat anak-anak merasa sakit hati lho.

Misalnya bagaimana kita membuat aturan, bersikap antara anak yang satu dengan yang lain, atau paling sering ketika Bunda marah dan tidak bisa mengontrol emosi. Memang bukan fisik anak yang sakit, melainkan emosionalnya.

Bahkan, sering tidak disadari perilaku orang tua yang suka mencibir si Kecil, meski kelihatannya sepele itu juga bisa melukai anak.

"Sedikit cibiran yang tampak sepele dapat berkembang menjadi gunung kemarahan atau rasa sakit hati," kata Psikolog Lynne Kenney dalam 50 Panduan Mengasuh Anak yang Sulit Diatur.

Ketika menghadapi anak yang terluka perasaannya, kata Kenney, orang tua bisa mengubah situasi yang membingungkan ini menjadi suatu yang mendidik dengan sentuhan eksplorasi dan komunikasi.

Dan apabila salah satu anggota keluarga marah-marah, lanjut Kenney, cobalah mencari tahu semua pengalaman sakit hati dan kekecewaan yang bertumpuk selama seminggu hingga mengakibatkan ledakan tersebut.



"Tentu saja, Anda harus memastikan semua orang sudah tenang dan mampu berpikir tentang semua hal kecil yang turut andil dalam ledakan tersebut.

Selain itu, ada perbuatan orang tua lainnya yang menyakiti anak.  Yakni mencoba membuat anak bahagia sepanjang waktu. Ini terdengar seperti misi yang berharga ya Bunda, tetapi Tovah Klein, PhD, direktur Barnard College Center for Toddler Development dan penulis How Toddlers Thrive, mengatakan kepada INSIDER bahwa hal itu dapat melukai anak dalam jangka panjang.  

Menurut Klein, biarkan anak-anak mengatasi saat-saat kesal mereka, karena itu dapat membantu anak menjadi lebih kuat secara emosional.

 "Ketika anak-anak mengalami stres ringan, mereka belajar untuk mengatasi rintangan, itu membantu membangun ketahanan," kata Klein.

Dikutip First Cry, orang tua tentu akan melakukan segala hal untuk membuat anaknya tetap merasa aman. Tetapi, terkadang situasi bisa sedikit di luar kendali sehingga kemampuan untuk membuat keputusan rasional menghilang.  

Mengapa orang tua melukai anak? Sebenarnya, kebanyakan orang tua itu cinta damai, yang tidak suka dengan kekerasan.  Tetapi setiap orang memiliki 'titik kritis' untuk kemarahan, setelah logika kalah dan kemarahan menang.


Ditambah lagi segala jenis stres, ketidakamanan pekerjaan, kesengsaraan finansial, pernikahan yang bermasalah atau hanya menjalani hari yang buruk. Dan semua hal tersebut dapat dengan mudah membuat orang tua lepas kendali.

Lalu, apa yang seharusnya orang tua lakukan? Baca di halaman selanjutnya yuk untuk melihat 5 perbuatan yang harus orang tua lakukan agar terhindari dari perbuatan menyakiti anak.

Emosi ada kaitannya dengan baby blues juga lho. Nah, simak penjelasannya dalam video di bawah ini yuk mengenai baby blues:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner istri mensos



Pukulan Ringan Bisa Menyakiti Anak Seumur Hidupnya

Naughty stubborn little child daughter and worried mum avoid talk after argument sit turn back on sofa, fussy preschool kid girl sulking ignore mother at home, parents with children conflicts concept

Hindari 5 perbuatan yang melukai anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Kebanyakan orang tua menganggap pukulan kecil diperlukan dalam beberapa kasus.  Terkadang, kecenderungan untuk menyakiti anak itu bisa berawal dari masa kanak-kanak dari orang tua itu sendiri.  

Orang dewasa yang disakiti ketika masih anak-anak, sering kali merasa sulit untuk menghentikan pola tersebut. Bahkan ketika menyadari bahwa itu adalah kebiasaan yang merusak.

Meskipun Ayah dan Bunda mungkin berpendapat pukulan ringan atau sedikit tamparan atau ketukan bukanlah masalah besar, masalahnya adalah bahwa itu menyakiti anak ini ibarat lereng yang sangat licin sehingga menjadi kronis.  

Ada banyak sekali kasus ketika orang tua dikuasai amarah, pukulan rutin berubah menjadi patah lengan atau tulang rusuk yang patah.

Kalau pun langkah orang tua tidak menyebabkan cedera fisik, efek emosionalnya mengakar ke dalam dan sama merusaknya. Seorang anak yang terluka hari ini akan tumbuh dengan perasaan serupa yang akan tinggal bersamanya sepanjang hidupnya.

Selain trauma pribadi, memukul anak sebagai hukuman sebenarnya memicu lebih banyak kekerasan di kemudian hari.  Orang tua tanpa disadari sedang mengajari anak bahwa kekerasan adalah metode yang dapat diterima untuk menyelesaikan konflik, terutama ketika orang lain lebih lemah dari kita.

Berikut beberapa tips untuk orang tua yang perbuatannya terkadang menyakiti anaknya:

1. Kapan pun orang tua merasakan dorongan untuk memukul, berhenti dan menjauhlah.  Menjauhlah dari anak Anda atau kekacauan atau apa pun yang membuat Ayah dan Bunda kesal. 

2. Duduk di ruangan lain sebentar dan tarik napas dalam-dalam, embuskan udara keluar melalui mulut.  Ini membantu menenangkan saraf. Hitung sampai sepuluh dan mundur jika perlu. 

3. Tetapkan aturan '0 persen toleransi untuk kekerasan' di rumah, dan buat aturan itu berlaku untuk setiap anggota keluarga. Jadi bukan hanya orang tua, tapi saudara kandung pun tidak bisa saling pukul.

4. Kebanyakan situasi seperti ini muncul karena pikiran yang terganggu dan tubuh yang tidak cukup istirahat.  Pastikan bahwa orang tua dan anak mengikuti rutinitas yang tepat sepanjang hari, dengan waktu tidur yang cukup, olahraga, dan makanan sehat.

 5. Apabila Ayah dan Bunda masih merasa tidak bisa menahan diri untuk tidak 'menyerang' anak-anak, mungkin ada masalah yang memerlukan bantuan profesional.  Jangan merasa malu mencari terapi;  orang tua harus bangga telah mengambil langkah selanjutnya menuju kehidupan keluarga yang lebih penuh kasih


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda