Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tips Mengembalikan Pola Tidur Anak Setelah Bulan Ramadhan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 14 May 2021 16:43 WIB

Anak tidur
Tips Mengembalikan Pola Tidur Anak Setelah Bulan Ramadhan/ Foto: iStock

Tak cuma orang dewasa, pola tidur anak juga bisa berubah selama bulan Ramadhan lho. Pola tidur ini mungkin butuh adaptasi untuk kembali normal usia Ramadhan, Bunda.

Terbangun saat sahur bagi anak yang belum sekolah, bisa berdampak pada waktu tidur siang yang jadi lebih panjang. Akibatnya, saat malam hari, si Kecil sulit tidur dan sering begadang.

Konsultan saraf di Universal Hospital di Abu Dhabi, Dr.Shabeer Nellikode, mengatakan bahwa begadang sepanjang malam bisa berdampak buruk pada kesehatan anak-anak. Kelenjar pineal yang mengontrol siklus tidur akan terganggu.

"Sebaiknya orang tua tidak membiarkan anak begadang karena bisa merusak pola tidur. Jika pola tidur terganggu, maka jam makan anak juga akan terganggu. Akibatnya, asupan yang masuk pun sedikit," kata Nellikode, dikutip dari Khaleej Times.

Banner Pria Sopir di ArabBanner Pria Sopir di Arab/ Foto: HaiBunda

Untuk mengembalikan pola tidur anak, Bunda sudah bisa mempersiapkannya saat puasa. Penelitian menunjukan, bila waktu tidur anak teratur saat puasa, dia bisa mengalami peningkatan kapasitas memori dan kemampuan memecahkan masalah. Khususnya yang berhubungan dengan kemampuan memecahkan soal tata ruang.

Pada waktu tertentu, tidur juga dapat berkontribusi pada peningkatan fungsi kognitif anak. Untuk itu, Bunda sebaiknya mulai membiasakan anak tidur malam dengan waktu yang cukup saat atau setelah puasa.

Perubahan jadwal tidur pada orang dewasa dan anak memang bisa berdampak pada kondisi kesehatan tubuh. Menurut konsultan penyakit paru dan gangguan tidur dari Hamad Medical Corporation (HMC) Dr Abul Aziz al-Hashmi, ketika seseorang mengubah pola tidur dan bangun, mereka mungkin juga mengalami kantuk, sakit kepala, dan perubahan suasana hati.

"Makan berlebihan, terutama mengonsumsi makanan manis atau berlemak yang kalori tinggi, berat badan bertambah, dispepsia, refluks gastro-esofagus, atau gangguan usus dapat meningkatkan risiko gangguan tidur selama Ramadhan," ujarnya, dilansir Gulf Times.

Lalu bagaimana cara mengembalikan pola tidur anak setelah Ramadhan?

Baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga cara indah mengajak keluarga beribadah di bulan Ramadhan, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


CARA MENGEMBALIKAN POLA TIDUR ANAK SETELAH RAMADHAN

Tired and bored child sleeping on books

Tips Mengembalikan Pola Tidur Anak Setelah Bulan Ramadhan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/gpointstudio

Sama seperti waktu puasa, Bunda perlu memastikan tidur anak cukup di malam hari setelah bulan Ramadhan. Penyesuaian jadwal ini dapat dilakukan secara bertahap selama beberapa hari, hingga di hari terakhir libur Lebaran.

Ketika waktu malam, tubuh akan memproduksi lebih banyak melatonin dibandingkan siang hari. Melatonin adalah hormon yang membantu mengatur hormon lain dan mempertahankan ritme sirkadian tubuh.

Ritme ini dalam 24 jam akan memainkan peran penting ketika seseorang tidur dan bangun. Ritme akan kembali normal dengan perlahan-lahan, jadi Bunda enggak perlu khawatir ya.

Bagi anak yang masih kecil, Bunda bisa mengkondisikan ruang tidur dengan lampu redup dan tidak bising. Kondisi ini bisa membantu anak tidur pulas dan mengembalikan pola tidurnya setelah bulan Ramadhan.

Melansir dari Stanford Children's Health, salah satu cara membuat anak tidur nyenyak adalah dengan mempraktikkan cara tidur yang baik. Pastikan anak jauh dari mainan atau benda yang bisa mengganggunya tidur.

Bunda juga dapat melatih anak untuk rileks, sehingga tidak banyak pikiran ya. Semakin dia terlatih, semakin mudah untuk tidur nyenyak.


(ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda