HaiBunda

PARENTING

Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak dengan Memenuhi Haknya di Masa Pandemi

Reti Oktania, M.Psi, Psikolog   |   HaiBunda

Senin, 19 Jul 2021 11:47 WIB
Ilustrasi anak main di rumah/ Foto: Getty Images/Robert Daly
Jakarta -

Pandemi COVID-19 belum berakhir, itu artinya Bunda dan anak-anak masih harus di rumah aja ya. Bosan? Sudah pasti kita semua akan merasakan jenuh karena aktivitas serba terbatas. Namun, bukan berarti kita boleh mengabaikan hak anak lho, Bunda. Sudah tahu apa saja hak anak yang harus orang tua penuhi?

Di antaranya ada hak untuk mendapat pendidikan, hak perlindungan, hingga kesehatan. Wah, tentunya hal ini sangat penting untuk diperhatikan dalam kondisi pandemi seperti ini kan. Untuk lebih jelasnya, kita bahas satu persatu yuk!

4 hak anak yang perlu Bunda tahu

Merujuk Keputusan Presiden No.36 tahun 1990, dan beberapa peraturan perundang-undangan, seperti UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, ada 4 hak anak substansial yang harus kita upayakan untuk dipenuhi, Bunda. Berikut di antaranya:


1. Hak sipil dan kebebasan

Artinya, setiap anak memiliki hak untuk terdaftar di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, memiliki nama, dan identitas. Anak berhak untuk menyampaikan pendapatnya, berhak atas informasi yang benar, serta berhak atas perlindungan dari informasi yang tidak layak bagi dirinya.

2. Hak atas lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif

Artinya, anak berhak atas lingkungan keluarga yang aman, bebas dari kekerasan, dan nyaman untuk anak dapat tumbuh dan berkembang optimal. Jika tidak ada orang tua, maka anak berhak mendapat pengasuhan alternatif yang berkualitas.

3. Hak atas kesehatan dasar dan kesejahteraan

Artinya di sini anak berhak untuk hidup sehat, mendapat gizi yang baik, dan tumbuh sejahtera serta terlindungi.

4. Hak atas pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan budaya

Artinya, anak berhak menerima stimulasi untuk tumbuh dan berkembang, berhak atas pendidikan dasar sesuai dengan peraturan pemerintah, dan juga berhak untuk mengisi hari-harinya dengan kegiatan yang positif dan yang ia minati, termasuk kegiatan-kegiatan kebudayaan.

Tapi ingat, poin ini juga mencakup hak anak untuk dapat beristirahat dari rutinitasnya sehari-hari. Segala upaya yang dilakukan untuk memenuhi hak-hak anak harus berlandaskan intensi demi kebaikan sang anak.

Upaya yang perlu dilakukan orang tua dalam memenuhi hak anak

Selama masa pandemi, terutama selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat ini sangat penting untuk mengedepankan untuk memenuhi hak anak dalam bidang kesehatan dan perlindungan. Mengapa?

PPKM sendiri dilakukan untuk melindungi anak dan sekelilingnya dari dampak penyebaran COVID-19 yang lebih luas. Orang tua juga perlu memiliki kesadaran bahwa membekali anak dengan protokol kesehatan yang benar merupakan salah satu bentuk pemenuhan hak anak tersebut.

Itu sebabnya, Bunda dan Ayah diharapkan lebih bijak kalau ingin mengajak anak keluar rumah. Usahakan untuk tidak mengajak Si Kecil ke tempat umum seperti belanja bulanan atau keluar rumah tanpa alasan yang mendesak.

Namun, ganti waktu bermain di luar rumah dengan mengisi berbagai kegiatan positif di rumah. Hal itu penting dilakukan demi menjaga kesejahteraan anak, baik fisik maupun psikis lho. Tapi, tentunya dengan tetap mempertimbangkan kemampuan masing-masing orang tua ya.

Melakukan berbagai kegiatan positif di rumah, akan menjaga anak tetap bahagia meski hak untuk berekreasi belum bisa Bunda penuhi. Pada dasarnya bermain dan berekreasi bertujuan untuk memenuhi hak anak atas kesejahteraan (well-being).

Dengan begitu, porsi bermain dan menikmati waktu luang anak tetap dapat dilakukan meski dengan cara yang berbeda. Perlu cara kreatif untuk memenuhi kebutuhan anak.

Saat anak masih bisa bermain dengan orang tua, kakak-adik, dan pengasuhnya artinya hak mereka tetap terpenuhi. Atau, ketika kadang-kadang mereka harus bermain sendiri, ngobrol, dan bercanda dengan teman sebaya melalui telepon dan video call, artinya hak mereka tetap terpenuhi.

Di luar itu, ada banyak cara lain untuk menjaga kesejahteraan anak, di luar bermain dan berekreasi. Sebenarnya, pemenuhan hak anak atas kesejahteraan bisa dilakukan melalui hal-hal kecil lho. Seperti misalnya mendampingi saat anak menangis, di mana Bunda memberikan respek dan memberikan hiburan yang layak.

Simak juga yuk cara mengendalikan emosi anak dalam video di bawah ini:



(rap/rap)
MENJAGA KESEHATAN MENTAL ANAK

MENJAGA KESEHATAN MENTAL ANAK

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

Persiapan Memiliki Anak untuk Pasangan Baru Menikah

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK