HaiBunda

PARENTING

Penyakit Jantung Bawaan Sulit Dicegah, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya

dr. Radityo Prakoso Sp.JP(K) FIHA FAPSIC FAsCC   |   HaiBunda

Senin, 09 Aug 2021 14:37 WIB
Ilustrasi sakit jantung bawaan/ Foto: iStockphoto
Jakarta -

Kelainan jantung menjadi salah penyakit pada anak yang perlu diwaspadai, Bunda. Gangguan jantung sendiri terbagi menjadi dua, yaitu Penyakit Jantung Bawaan (PJB) dan Penyakit Jantung Didapat (PJD).

Sejauh ini, Penyakit Jantung Bawaan (PJB) menjadi kelainan bawaan atau cacat lahir yang paling banyak ditemukan pada anak. Bahkan, angkanya mencapai 1/3 dari kelainan mayor pada bayi baru lahir lho. Di Indonesia diperkirakan tiap tahun terdapat 50.000 kasus baru PJB. Dengan angka kejadian sekitar 8-10 bayi dari setiap 1000 kelahiran hidup.

Untuk mencegah hal ini terjadi pada calon buah hati Bunda, simak serba-serbi mengenai Penyakit Jantung Bawaan pada anak berikut ini:


Penyebab Penyakit Jantung Bawaan (PJB)

Sampai saat ini, penyebab Penyakit Jantung Bawaan yang dapat diketahui hanya 20 persen, Bunda. Sedangkan 80 persen lainnya tidak diketahui penyebabnya.

Hal ini mengakibatkan penyakit jantung bawaan (PJB) sulit untuk dicegah. Anggapan selama ini bahwa penyebabnya karena kurang gizi atau infeksi selama kehamilan, juga baru sebatas dugaan.

Perlu Bunda ketahui, jantung janin terbentuk saat kehamilan berusia 38 hari setelah konsepsi. Padahal biasanya seorang Bunda baru menyadari kehamilannya setelah berusia 30 hari atau sekitar minggu kelima kehamilan. Itu artinya, pembentukan jantung janin sudah hampir selesai, Bunda.

Jenis Penyakit Jantung Bawaan

Penyakit Jantung Bawaan dibagi dalam beberapa jenis berikut ini:

- PJB dengan Kelainan pada Katup

Kondisi ini disebabkan oleh tidak berfungsinya katup akibat kelemahan atau tertutupnya katup jantung sejak lahir.

- PJB dengan Kelainan pada Dinding Jantung

Kelainan pada dinding pembatas bilik dan serambi jantung akan menyebabkan gangguan pemompaan jantung dan berkumpulnya darah pada bagian yang tidak seharusnya.

- PJB dengan Kelainan pada Pembuluh Darah

Kelainan ini terjadi pada pembuluh darah arteri dan Vena dari dan ke jantung yang menyebabkan hambatan pada aliran darah dari dan menuju jantung.

Selain tiga kategori di atas, PJB juga dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu sianotik (biru) dan asianotik (tidak biru).

• Sianotik menyebabkan rendahnya kadar oksigen dalam darah, ditandai dengan semburat biru di kulit serta kesulitan bernapas
• Asianotik umumnya tidak mengalami kondisi tersebut.

Antisipasi untuk menghindari Penyakit Jantung Bawaan

PJB sebenarnya masih dapat dicegah dengan melakukan premarital counseling. Pada proses ini akan diperhatikan berbagai faktor-faktor risiko, seperti paparan zat toksik, infeksi, bahan kimia, riwayat PJB pada keluarga, dan sebagainya.

Gejala Penyakit Jantung Bawaan

Penyakit jantung bawaan pada anak dapat ditandai dengan serangkaian gejala. Namun, tetap ada pembeda gejalanya pada bayi dan pada anak-anak atau remaja.

Simak gejala PJB pada anak berdasarkan usianya:

Gejala PJB pada Bayi:

  • Tampak semburat kebiruan atau kehitaman pada bibir, kulit, atau jari-jari.
  • Tampak kelelahan dan kesulitan bernapas terutama ketika disusui.
  • Memiliki berat badan rendah.
  • Pertumbuhan terhambat.
  • Pembengkakan pada tungkai, perut, atau sekitar mata.
  • Infeksi paru-paru yang berulang.
  • Sering keringat dingin.

Gejala PJB pada anak dan remaja

  • Detak jantung tidak beraturan.
  • Pusing dan sering kelelahan, terutama saat berolahraga.
  • Kesulitan bernapas atau napas terengah-engah.
  • Pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, atau tangan.
  • Kulit tampak kebiruan (sianosis).
  • Mudah pingsan atau kehilangan kesadaran.

Faktor risiko Penyakit Jantung Bawaan

Meskipun penyebab Penyakit Jantung Bawaan masih sedikit yang dapat diketahui, ada beberapa faktor risiko yang ternyata dapat memicu terjadinya PJB. Di antaranya dari riwayat kesehatan dan juga gaya hidup Bunda.

Untuk Bunda dengan penyakit berikut, bisa melakukan skrining terlebih dahulu sebelum merencanakan kehamilan:

  1. Penyakit metabolik yang diderita ibu (seperti diabetes & hipertensi)
  2. Konsumsi obat-obatan
  3. Konsumsi alkohol
  4. Merokok
  5. Mengalami infeksi virus rubella
  6. Faktor keturunan

Komplikasi Penyakit Jantung Bawaan

Ada beberapa komplikasi yang mungkin muncul akibat anak mengalami Penyakit Jantung Bawaan seperti berikut ini:

  1. Pneumonia atau infeksi saluran pernapasan
  2. Keterlambatan perkembangan anak
  3. Endokarditis (infeksi pada jantung)
  4. Hipertensi pulmonal
  5. Gangguan irama jantung
  6. Kematian jantung mendadak
  7. Gagal jantung
  8. Penggumpalan darah

Simak juga penanganan Penyakit Jantung Bawaan di halaman selanjutnya!

Bunda, sudah tahu diet mediterania? Simak ulasannya di bawah ini ya:



(rap/rap)
PENANGANAN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN

PENANGANAN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

Persiapan Memiliki Anak untuk Pasangan Baru Menikah

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Mom's Life Annisa Karnesyia

Deretan Kebiasaan Kecil yang Bikin Berat Badan Turun 90 Kg

Mom's Life Amira Salsabila

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Momen Ukkasya Anak Zaskia Sungkar Main Bareng Sang Adik Humaira, Intip 5 Potret Manisnya

7 Contoh Teks Doa Upacara 17 Agustus 2025 untuk Pengibaran, Penurunan & Menghormati Pahlawan

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Deretan Kebiasaan Kecil yang Bikin Berat Badan Turun 90 Kg

Momen Dominique Sanda Dampingi Sang Putra Dilantik Jadi Dokter, Intip 5 Potretnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK