
parenting
5 Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Anak, Gizi hingga Lingkungan Keluarga
HaiBunda
Kamis, 12 Aug 2021 12:15 WIB

Perkembangan anak perlu diperhatikan orang tua sejak dini ya. Perkembangan ini bisa dikembangkan oleh Ayah dan Bunda sesuai usia dan kemampuan anak.
Kata Ana Widyastuti, M.Pd, Kons, dalam buku 77 Permasalahan Anak dan Cara Mengatasinya, perkembangan adalah suatu perubahan fungsional yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, baik dari fungsi-fungsi fisik maupun mental sebagai hasil keterkaitan dengan pengaruh lingkungan. Perkembangan juga merupakan satu kesatuan yang harmonis.
"Perkembangan sebagai kesatuan harmonis, misalnya, anak diperkenalkan bagaimana cara memegang pensil, membuat huruf-huruf, dan diberikan latihan oleh orang tua dan pendidik," kata Ana.
Kemampuan belajar menulis akan mudah dan cepat dikuasai Si Kecil ketika proses latihan ini diberikan saat otot-ototnya tumbuh dengan sempurna atau saat anak sudah mulai memahami bentuk huruf. Kalau Bunda amati nih, anak itu berkembang secara bertahap dan dalam waktu tertentu.
Kemampuan tersebut akan meningkat dari bentuk sederhana menjadi yang lebih sulit. Dalam prosesnya, orang tua tidak boleh memaksakan kemampuan ini ketika anak belum siap atau belum saatnya dikenalkan.
"Misalnya, anak dapat tengkurap lalu duduk dan selanjutnya berdiri tanpa bantuan. Jika dia memang belum bisa berdiri, tapi dipaksakan, maka pertumbuhan kakinya bisa menjadi tidak wajar," ujar Ana.
Faktor yang memengaruhi perkembangan anak
Perkembangan anak dapat dipengaruhi banyak faktor, Bunda. Faktor-faktor ini bisa menjadi penghambat perkembangan bila tidak dioptimalkan dengan baik. Berikut 5 faktor yang memengaruhi perkembangan anak:
1. Asupan gizi
Tahukah Bunda? Gizi buruk ternyata bisa memengaruhi energi dan tingkat kekuatan anak lho.
Asupan gizi memberikan pengaruh sangat besar terhadap perkembangan anak. Dr. Rusilanti, M.Si., dkk di buku Gizi dan kesehatan Anak Prasekolah, mengatakan bahwa kekurangan energi dan protein bisa mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi terganggu.
"Gangguan asupan gizi yang bersifat akut bisa menyebabkan wasting, yakni berat badan anak tidak sebanding dengan tinggi badannnya," kata Dr. Rusilanti, M.Si., dkk.
Jika kekurangan ini bersifat menahun, maka anak bisa terkena stunting. Stunting adalah anak menjadi pendek dan tinggi badan tidak sesuai dengan usianya walaupun sekilas tidak tampak berubah.
Sementara menurut Ana, asupan gizi memengaruhi pengaruh besar terhadap perkembangan jasmani anak. Nantinya, asupan gizi ini pun akan memengaruhi lingkup perkembangan lain, seperti intelektual, bahasa, sosial emosional, maupun nilai-nilai agama.
Selain protein, asupan gizi yang penting untuk perkembangan anak adalah karbohidrat, zat besi, kalsium, vitamin A, asam folat, dan yodium. Ingat ya, proses tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh tiga pilar utama, yakni gizi, kesehatan, dan stimulasi psikososial. Ketiganya perlu dilakukan secara terpadu ke buah hati, Bunda.
![]() |
2. Gangguan fisik dan penyakit pada anak
Gangguan fisik dan berbagai penyakit yang diidap anak juga bisa memengaruhi perkembangannya, Bunda. Munculnya penyakit ini biasanya tak lepas dari asupan gizi yang diterima anak.
Anak-anak yang mengalami gangguan penglihatan cenderung mengalami hambatan dalam melakukan interaksi dengan teman atau orang di sekitarnya. Demikian pula pada anak yang mengalami gangguan pendengaran, akan sulit merespons orang lain.
Masalah kesehatan lainnya dapat berupa anak kekurangan gizi, mengalami GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium), atau anemia gizi besi.
"Anemia gizi besi akan berdampak pada peningkatan kesakitan dan kematian, memengaruhi perkembangan otak, fisik, motorik, mental, dan kecerdasan. Daya tangkap bisa menurun dan interaksi sosial bisa berkurang," kata Dr. Rusilanti, M.Si., dkk.
Untuk itu, kebutuhan asupan gizi untuk tumbuh kembang anak harus terpenuhi sejak dia dalam kandungan untuk mencegah gangguan perkembangan. Setelah dia lahir, Bunda juga perlu waspada terhadap penyakit anak lainnya, seperti demam atau kejang. Segera ke dokter anak bila Si Kecil yang sedang berkembang mengalami sakit atau gangguan fisik ya, Bunda.
3. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga memegang peranan penting dalam perkembangan anak. Selain untuk memenuhi asupan gizi, keluarga juga memberikan pengaruh besar pada perkembangan sosial anak.
"Anak yang dibesarkan dala keluarga yang kurang kasih sayang, terutama karena hubungan orang tuanya kurang harmonis, proses perkembangan kepribadiannya bisa terganggu. Ia akan mudah murung dan marah," tulis Ana.
"Dalam konteks seperti inilah, peran keluarga sangat besar terhadap perkembangan anak," sambungnya.
Secara psikologis, keluarga berperan sebagai pemberi rasa aman bagi anak, memenuhi kebutuhan fisik, sumber kasih sayang, model perilaku baik, pembimbing anak belajar mengembangkan perilaku dan kemampuan, serta pembentuk anak dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.
4. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah bisa memengaruhi perkembangan anak yang sudah agak lebih besar. Sekolah sebagai lembaga formal memiliki standar atau tingkat pencapaian perkembangan sesuai dengan usia anak.
Dalam hal ini, guru atau tenaga pendidik memegang peranan penting untuk mengoptimalkan perkembangan anak ajarnya. Guru sebagai orang tua anak di sekolah perlu menunjukkan sikap da perilaku yang mampu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi anak muridnya.
Selain guru, lingkungan dan fasilitas sekolah pun perlu mendukung ya. Lingkungan sekolah perlu ditata dengan baik agar anak bisa bereksplorasi dengan aman.
5. Sarana dan fasilitas pembelajaran
Salah satu aspek penting perkembangan adalah stimulasi, Bunda. Stimulasi ini tidak dapat dilepaskan dari ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang perkembangan anak, khususnya usia dini.
Sarana pembelajaran sebaiknya bisa mengembangkan nilai-nilai agama dan moral, lingkup fisik motorik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional anak. Contohnya, tersedia sarana buku cerita untuk menunjang perkembangan bahasa anak.
Faktor penghambat perkembangan anak
Menurut Ana, ada 6 faktor yang bisa menghambat perkembangan anak, yakni:
- Gizi buruk yang bisa membuat energi dan kekuatan anak menurun.
- Cacat tubuh yang mengganggu perkembangan.
- Anak tidak mendapatkan kesempatan belajar apa yang diharapkan kelompok sosial di lingkungan tempat tinggalnya.
- Tidak ada bimbingan dalam belajar, seperti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
- Rendahnya motivasi dalam belajar.
- Anak memiliki rasa takut atau minder dari temannya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
8 Fase Perkembangan Bayi Usia 6 Bulan dan Cara Stimulasinya, Simak Bun!

Parenting
5 Jenis Terapi Ini Bisa Atasi Berbagai Keterlambatan Perkembangan Anak

Parenting
7 Cara Stimulasi Anak agar Cepat Berjalan

Parenting
Ketika Si Kecil yang Sudah Besar Itu Enggak Mau Lagi Digandeng Tangannya...

Parenting
Cegah Sibling Rivalry, Kapan Saatnya Kenalkan Anak Pada Saudara Kandung?

Parenting
9 Bahan Makanan Penambah Nafsu Makan Anak
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda