parenting
Hari Jantung Sedunia, Mengenal Penyakit Jantung Bawaan dari Lahir
Kamis, 29 Sep 2022 04:00 WIB
Hari Jantung Sedunia jatuh pada tanggal 29 September, Bunda. Ini merupakan ajang meningkatkan kesadaran dan kepedulian akan penyakit jantung. Termasuk penyakit jantung bawaan (PJB).
Penyakit ini adalah kelainan baik pada struktur maupun fungsi jantung yang didapat anak sejak mereka masih berada di dalam kandungan. Untuk Bunda ketahui, kelainan ini dapat terjadi pada dinding jantung, katup jantung, maupun pembuluh darah yang ada di dekat jantung.
Mengutip keterangan yang dibagikan laman Inaheart, akibatnya, dapat terjadi gangguan aliran darah di dalam tubuh anak. Misalnya terjadi sumbatan aliran darah, atau darah mengalir ke jalur yang tak seharusnya, Bunda.
Angka kejadian penyakit jantung bawaan di seluruh dunia mencapai 1,2 juta kasus dari 135 juta kelahiran hidup tiap tahunnya. Sementara, di Indonesia sendiri, angka kejadian PJB diperkirakan mencapai 43.299 kasus dari 4,8 juta kelahiran hidup. Artinya 9 dari 1.000 bayi, memiliki PJB tiap tahunnya.
Tipe penyakit jantung bawaan
Dikutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat ratusan bahkan ribuan tipe kelainan penyakit jantung bawaan.
Akan tetapi, secara garis besar PJB dapat dikelompokkan menjadi dua tipe, yakni:
PJB sianotik
Tipe pertama disebut dengan PJB biru (sianotik), yaitu jenis PJB yang menyebabkan warna kebiruan (sianosis) pada kulit dan selaput lendir terutama di daerah lidah atau bibir, dan ujung-ujung anggota gerak akibat kurangnya kadar oksigen di dalam darah.
PJB non-sianotik
Tipe yang kedua disebut dengan PJB non-sianotik, yaitu PJB yang tidak menimbulkan warna kebiruan pada anak. PJB non-sianotik umumnya menimbulkan gejala gagal jantung yang ditandai dengan sesak yang memberat saat menyusu atau beraktivitas, bengkak pada wajah, anggota gerak, serta perut, dan gangguan pertumbuhan yang menyebabkan kekurangan gizi.
Gejala penyakit jantung bawaan
Menurut dr. Radityo Prakoso Sp.JP(K) FIHA FAPSIC FAsCC, penyakit jantung bawaan pada anak dapat ditandai dengan serangkaian gejala. "Namun, tetap ada pembeda gejalanya pada bayi dan pada anak-anak atau remaja," ujarnya kepada HaiBunda.
Berikut gejala PJB pada anak berdasarkan usianya:
Gejala PJB pada bayi:
- Tampak semburat kebiruan atau kehitaman pada bibir, kulit, atau jari-jari.
- Tampak kelelahan dan kesulitan bernapas terutama ketika disusui.
- Memiliki berat badan rendah.
- Pertumbuhan terhambat.
- Pembengkakan pada tungkai, perut, atau sekitar mata.
- Infeksi paru-paru yang berulang.
- Sering keringat dingin.
Apa saja gejala PJB pada anak dan remaja? Lalu, apa saja faktor risiko PJB? Baca di halaman berikutnya ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga video penyebab anak pelit dan sulit berbagai, ini cara mengatasinya:

