PARENTING
Waspada Bun! Ini Daftar Perlakuan Orang Tua yang Menyakiti Anak Seumur Hidup
Mutiara Putri | HaiBunda
Senin, 25 Oct 2021 18:15 WIBSetelah melahirkan Si Kecil, babak baru kehidupan Bunda kembali dimulai. Tak ada satu pun orang yang mengatakan bahwa menjadi orang tua adalah pekerjaan yang mudah.
Sebagai manusia biasa, Bunda tentu juga bisa membuat kesalahan. Karena itu, Bunda tak bisa menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi, ya.
Meski begitu, tak ada kata terlambat untuk merubah pola asuh yang selama ini dianggap buruk. Dengan begitu, Bunda bisa jadi lebih siap menghadapi tingkah Si Kecil.
Melansir dari laman Additudemag, Brynn Burger mengatakan bahwa Bunda juga bisa memiliki peran ganda sebagai guru dalam mengasih Si Kecil. Namun, enggak sedikit lho orang tua yang menyakiti anak-anaknya hingga anak perlu menjalani terapi seumur hidup.
Tak hanya itu, Bunda. Brynn juga menjelaskan bahwa membesarkan anak-anak dengan cara ekstrem hanya akan membuat kehancuran di masa dewasanya. Yang diperlukan oleh anak adalah sikap positif dari Bunda.
"Ketika kita menjadi orang tua, kita tidak menerima instruksi manual atau penjelasan tentang apa yang diharapkan dari setiap anak. Setiap anak, bahkan di rumah yang sama, mungkin memerlukan hal-hal yang berbeda dari orang tua yang berbeda, dan ini bisa sulit diarahkan," kata Brynn.
Kira-kira seperti apa ajaran yang Bunda ajarkan sehingga bisa membebani kehidupan Si Kecil, ya? Kalau Bunda penasaran, berikut ini beberapa tanda kalau orang tua sudah melewati batas wilayah emosional beracun, serta solusinya.
1. Marah-marahi anak di depan umum
Anak juga memiliki perasaan, Bun. Mengomeli mereka di depan banyak orang akan meninggalkan bekas luka seumur hidupnya.
Brynn mencontohkan ketika si kecil berulah sepanjang hari di rumah neneknya saat acara keluarga. Si kecil mungkin saja marah dengan berteriak dan melempar apa saja ke lantai. Saat itu, orang tua bisa saja langsung marah dengan berbicara suara tinggi,"Bunda sangat marah! Bunda marah. Apa ini benar-benar yang kamu mau Nak?"
Brynn mengatakan pernah mengalaminya. Anaknya selama tiga jam marah-marah. Saat itu ia ingin sekali marah-marah, berteriak, atau memukul anaknya. Tapi ia sadar, mengolok-ngolok anak-anak bisa memalukan dan merusak harga dirinya di depan orang lain, Bun.
Anak-anak pada usia berapapun juga paham, marah-marah bukan perbuatan yang pantas. Kita sebagai orang tua juga sering mengingatkan anak-anak untuk tidak melakukan hal yang sama ke temannya.
Apabila Bunda terlanjur marah-marah, hal pertama yang perlu dilakukan harus meminta maaf. Bunda perlu menjelaskan bahwa perilaku kita tidak sesuai dan hanya kelelahan. Selain itu, Bunda bisa meminta suami, teman percaya, atau anggota keluarga lain untuk mengingatkan diri ini saat sedang emosi.
Kalau kata Roseanne Lesack, Direktur Klinik Psikologi Anak di Nova Southeastern University, teriakan apalagi kata-kata kurang pantas yang disampaikan ke anak bisa menyakiti perasaannya.
Maka dari itu, Roseanne menekankan orang tua perlu minta maaf ke anak atas apa yang sudah dilakukan. Tapi tetap juga, Bun, kita sampaikan kenapa sampai marah-marah kayak gitu ke anak.
2. Meminta anak menyimpan rahasia
Anak-anak kita bukan teman kita, Bun. Tidak peduli betapa kita mencintai anak-anak kita atau seberapa muda kita memilikinya, sampai sang buah hati tumbuh dewasa. Orang tua tidak dapat bersahabat dengan anak-anak. Ini akan merusak mental salah satunya atau kedua pihak.
Contohnya Bunda memberi tahu ke anak tentang belanja hingga menghabiskan terlalu banyak uang dan meminta anak merahasiakannya dari ayah.
Sebagai orang tua, kata Brynn, kita bisa menjadi orang kepercayaan anak-anak. Tapi anak-anak belum bisa mencerna informasi kita. Menurur Brynn, tak peduli berapapun usia anak, mereka tidak perlu mendengar rahasia orang tuanya.
3. Anak berperan sebagai orang tua
Kita sering nggak sadar Bun, memperlakukan anak seakan sudah dewasa. Brynn bilang, orang tua suka memberi tanggung jawab keluarga ke anak-anaknya. Seperti meminta anaknya yang masih berusia 7 tahun mengawasi adiknya yang berusia 5 tahun sepulang sekolah sampai sore hari.
Solusi untuk mengubahnya, Bunda bisa mengingat kembali bagaimana ketika diasuh? Apakah dulu orang tua meminta Bunda melakukan pekerjaan di luar usianya?
Sebenarnya Bunda enggak perlu juga meniru apa yang dialami semasa kecil. Ketika Bunda menyadari bahwa pola pengasuhan yang diterapkan belum tepat, cobalah mengubahnya.
Seorang anak berusia 8 tahun bisa saja dipercaya mengasuh adiknya. Tapi, pada usia tersebut jangan mengharapkan anak sudah berpikir layaknya orang dewasa, Bun. Brynn mengatakan, seharusnya orang tua tak membuat anak-anaknya menjadi pengasuh atau pengurus rumah tangga, di luar pekerjaan sehari-hari mereka.
Selain itu, anak-anak tidak boleh mendengarkan percakapan tentang topik dewasa yang tidak pantas. Contohnya tentang kesulitan keuangan rumah tangga atau hubungan orang tua yang tidak harmonis. Anak-anak bukanlah pundak orang tua untuk menangis, peran itu harusnya diisi teman terpercaya yang sudah dewasa.
4. Orang tua membuat anak merasa bersalah
Apa ajaran yang selalu Bunda utarakan ke anak? Berbaik hati kepada orang lain dan berbuatlah sesuatu kepada orang lain seperti yang kita inginkan dari orang lain. Begitu bukan, Bun?
Tapi bagaimana ketika orang tua melakukan hal itu untuk anak-anaknya? Apakah kita mengharapkan sesuatu dengan balasan? Apakah kita membuat mereka merasa bersalah akibat perbuatan atau situasi di luar kendali mereka?
Misalnya saja, ketika anak ingin pergi menonton pertandingan sepak bola, tapi Bunda kesepian. Bunda mengatakan ke anak boleh saja si kecil pergi. Tapi Bunda juga bilang kalau anak-anak butuh, bunda akan selalu di rumah untuk mereka. Perkataan ini bisa bikin anak merasa bersalah lho.
Lantas apa yang bisa Bunda lakukan? Pertama, minta maaf ke anak. Jika anak-anak sudah cukup dewasa untuk memahami kalau bunda terbiasa melakukan hal-hal seperti ini dengan mereka, cobalah mengatakan penyesalan.
5. Tak memberi batasan sesuai usia
Penggunaan ponsel pintar, media sosial, kini tak mengenal usia, Bun. Tapi ingat, otak anak-anak masih berkembang dan mereka belum bisa membuat keputusan yang matang ketika dihadapkan sesuatu hal.
Misalnya saja, anak Bunda yang masih berusia 12 tahun ingin bermain video game di internet. Saat yang bersamaan bunda ingin istirahat sejenak jadi bunda mengizinkannya. Bunda mungkin susah mengatur kontrol orang tua pada sistem game, tapi anak usia belasan tahun sudah bisa melihat apa saja saat chatting dengan orang lain yang sama-sama main game secara online. Sayangnya Bun, sebagian besar dari mereka mungkin lebih dari usia anak Bunda.
Yang perlu orang tua lakukan adalah ketika kita mengakui telah melewati batas, cobalah meminta maaf. Ini akan sangat membantu, tanpa memandang usia, cara ini membuat anak merasa dirinya penting bagi orang tua.
"Pikirkan apakah Anda merasa nyaman dengan apa yang dilakukan anak. Anda adalah orang tua."
Berbicara tentang permintaan maaf, Julia Colangelo, pekerja sosial berlisensi di New York City mengatakan kalau orang tua adalah role model bagi anak. Kalau kita ingin anak nantinya berperilaku baik termasuk mau meminta maaf ketika dia melakukan kesalahan, jangan segan yuk untuk meminta maaf ke anak.
"Di segala umur kita ingin anak mencontoh apa yang kita lakukan terhadap anak lain dan orang dewasa. Apalagi mengucapkan maaf ketika kita memang melakukan kesalahan bisa berdampak baik pada pribadi juga kehidupan sosial anak. Maka dari itu orang tua tak perlu sungkan minta maaf ke anak," kata Julia dikutip dari Essential Baby.
Simak video di bawah ini, Bun:
3 Hal yang Perlu Dihindari Orang Tua pada Anak Sekolah Dasar
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Cerita Ayu Azhari Besarkan 6 Anak, Ada yang Wamil di Finlandia hingga Berkarier di Indonesia
3 Saran Kriminolog agar Anak Tak Jadi Korban Penculikan, Hafalkan Nomor Penting
10 Tanda Anak Kurang Perhatian Orang Tua, Salah Satunya Sering Menyela Pembicaraan
Bunda, Jangan Sepelekan Jika Anak Sering Cemburu pada Saudaranya
TERPOPULER
Momen Ultah ke-26 Lesti Kejora Dapat Kejutan dari Rizky Billar, Intip 5 Potretnya
Lebih 250 Juta Orang Tak Sadar Punya Diabetes, Ini Tanda Awal yang Harus Diwaspadai
Daftar Lengkap Nama Negara di Dunia dari A-Z & Ibu Kotanya Lengkap untuk Pelajaran Sekolah
5 Potret Jemima Putri Acha Sinaga di Usia 1 Bulan yang Sukses Curi Perhatian
Keluar Darah saat Berhubungan Intim, Ini Penyebabnya dan Ciri Berbahayanya
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lipstik Glossy Tahan Lama, Cocok Dipakai Seharian
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Alat Penyedot Ingus Bayi yang Aman dan Tips Menggunakannya untuk Atasi Hidung Tersumbat
Asri EdiyatiTERBARU DARI HAIBUNDA
Momen Ultah ke-26 Lesti Kejora Dapat Kejutan dari Rizky Billar, Intip 5 Potretnya
Daftar Lengkap Nama Negara di Dunia dari A-Z & Ibu Kotanya Lengkap untuk Pelajaran Sekolah
Lebih 250 Juta Orang Tak Sadar Punya Diabetes, Ini Tanda Awal yang Harus Diwaspadai
5 Potret Jemima Putri Acha Sinaga di Usia 1 Bulan yang Sukses Curi Perhatian
10 Rekomendasi Lipstik Glossy Tahan Lama, Cocok Dipakai Seharian
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Venna Melinda Siap Jadi Mertua Idaman, Titip Pesan soal Jodoh untuk Verrell dan Athalla
-
Beautynesia
5 Tanda Kamu Tumbuh Dewasa Tanpa Merasa Dicintai
-
Female Daily
Spill Belanjaan Skincare & Makeup di Surabaya x Beauty!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Foto: Rumah Denada di Kawasan Bintaro, Empat Lantai Tapi Jumlah Kamar Dibatasi
-
Mommies Daily
10 Drakor Remaja dan Sekolah Paling Seru, Wajib Nonton!