Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kasus COVID-19 Terbanyak di SMP & SMA, Kemenkes Minta Ortu Dukung Swab Acak

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 28 Oct 2021 17:20 WIB

Vaksin Covid-19
Kasus COVID-19 Terbanyak di SMP & SMA/ Foto: iStock

Pandemi COVID-19 belum berakhir. Meski begitu, kita bisa sedikit bernapas lega karena vaksinasi COVID-19 sudah mulai berjalan. 

Di Indonesia, vaksinasi sudah mencakup anak usia 12 sampai 17 tahun, Bunda. Pemerintah bahkan sudah mengizinkan sekolah kembali dibuka sejak beberapa bulan terakhir.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, dr.Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, mengatakan bahwa pembukaan sekolah sudah melalui pertimbangan yang sangat matang. Meski sekolah sudah tatap muka, Nadia mengimbau para siswa tetap harus menjalankan protokol kesehatan.

"Dengan pertimbangan matang, sekolah tatap muka kita mulai laksanakan. Akan tetapi, upaya pengendalian COVID-19 harus terus dilakukan," ujarnya, dikutip dari YouTube FMB9ID_ IKP, Kamis (28/10/21).

Banner Cara Atasi WC mampetFoto: HaiBunda/Mia

Salah satu upaya pemerintah dalam rangka pencegahan dan pengendalian COVID-19 di sekolah adalah melakukan surveilans kasus dan perilaku. Surveilans kasus dilakukan dengan pemeriksaan menggunakan tes PCR. Sedangkan surveilans perilaku terkait penerapan protokol kesehatan.

Nadia berharap semua pihak bisa mendukung upaya pemerintah ini, Bunda. Contohnya dengan mengizinkan anak melakukan tes swab secara acak di sekolah.

"Kalau ada swab secara acak di sekolah, orang tua diharapkan bisa mendukung karena ini untuk kebaikan kita semua," kata Nadia.

Untuk anak sekolah usia 12 sampai 17 tahun, pemerintah sudah mencanangkan vaksinasi sejak bulan Juli. Sejauh ini, cakupan vaksinasi sudah cukup besar, terutama di daerah perkotaan.

Vaksin untuk anak 12 sampai 17 tahun yang boleh diberikan adalah Sinovac dan Pfizer. Sinovac diberikan dua dosis dengan jarak minimal 28 hari untuk dosis pertama dan kedua. Sementara itu, Pfizer diberikan dua dosis dengan interval waktu minimal 21 hari.

Hingga kini, vaksinasi anak 12 sampai 17 tahun masih terus dikejar pemerintah, terutama untuk anak usia sekolah. Lalu bagaimana cakupan vaksinasi pada anak usia 12 sampai 17 tahun ini ya?

Baca halaman berikutnya.

Simak juga 6 aturan sekolah tatap muka, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

CAKUPAN VAKSINASI ANAK 12-17 TAHUN DI TINGKAT NASIONAL

Vaksin Covid-19

Kasus COVID-19 Terbanyak di SMP & SMA/ Foto: iStock

Capaian vaksinasi usia 12 sampai 17 tahun di tingkat nasional sudah mencapai 14,53 persen atau 3,8 juta untuk dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua sudah 11,68 persen atau 3,1 juta, Bunda.

"Sejak dimulainya vaksinasi 12 sampai 17 tahun, per tanggal 27 Oktober, capaian kita sudah di angka 14 persen untuk dosis pertama dan 11 persen di dosis kedua. Bahkan ada beberapa provinsi yang sudah mencapai cakupan lebih dari 80 persen, seperti DKI Jakarta," ujar Nadia.

Dalam kesempatan ini, Nadia juga menyampaikan bahwa hasil survei tentang kasus positif terbanyak pada anak. Menurutnya, proporsi sekolah dengan kasus terbanyak ada di tingkat SMP hingga SMA dan sederajat.

"Baru-baru ini, kami memperoleh data-data survei yang menunjukkan proporsi sekolah dengan kasus positif terbanyak di tingkat SMP, SMA, SMK atau sederajat. Artinya, kelompok usia ini adalah kelompok yang telah mendapatkan vaksinasi," kata Nadia.

Meski sudah divaksin, anak yang sudah masuk sekolah tetap harus menerapkan protokol kesehatan ya. Gunakan masker, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta tidak berkerumun atau menjaga jarak selama di sekolah.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda