Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bunda, Coba 4 Cara Ini agar Bisa Menahan Diri saat Hendak Marah pada Anak

Prita Daneswari   |   HaiBunda

Jumat, 26 Nov 2021 18:21 WIB

ilustrasi ibu marahi anak
Ilustrasi ibu marah pada anak/Foto: ilustrasi/thinkstock

Jakarta - Bunda, ketika Si Kecil melakukan sebuah kesalahan yang memicu emosi, tak jarang kita kerap malah 'memarahinya' dengan bentakan, teriakan, atau lemparan. Aduh, rasanya sulit sekali mengendalikan emosi ini ya Bunda, terutama kala kita sedang lelah atau sensitif.

Setelah hati mendingin dan bisa berpikir jernih, akhirnya Bunda pun merasa sedih dan menyesal telah melakukannya pada Si Kecil. Meski menyesal, beberapa hari setelahnya pun hal sama bisa terulang kembali. Kita bisa memarahi anak lagi bila ia melakukan hal yang memancing emosi.

Terkadang Bunda pasti bertanya pada diri sendiri, kok kita bisa lepas kendali dan melakukannya ya dan bagaimana caranya agar kebiasaan itu bisa berhenti. Bagaimana caranya hingga kita akhirnya bisa lebih sabar dan tenang saat Si Kecil melakukan hal yang sama?

Jangan khawatir Bunda, sebenarnya emosi semacam itu sebenarnya wajar dialami setiap orang tua. Namun, tentu kita tidak bisa diam saja dan membiarkan hal itu terjadi lagi di kemudian hari.

Mengutip dari Ahaparents, perasaan takut anak saat dimarahi ketika kecil mampu bertahan hingga ia dewasa. Maka itu, penting ditekankan bahwa secara kejiwaan kemarahan orang tua bisa berbahaya bagi anak-anak.

Banner pola makan rumahanBanner pola makan rumahan/ Foto: HaiBunda/Mia

Menurut trainer, terapis & konselor parenting Bunda Wening anak usia 0-7 tahun haruslah diperlakukan sebagai raja. "Kita sebagai orang tua haruslah banyak maklum. Kalau dia lari-lari nyenggol meja, harap maklum, atau tak sengaja memecahkan sesuatu, kita juga harus sabar.

Maklum karena mereka kan baru sebentar hidup di dunia ini jadi ada banyak hal yang ingin mereka explore, kita harus banyak maklum ya."

Lalu, apa yang harus dilakukan agar kita bisa mengendalikan emosi dan tidak mudah marah berlebihan pada anak? Berikut tipsnya ya Bunda.

1. Obati luka batin

Cek apakah Bunda punya luka batin atas pengasuhan orang tua, apakah dulu sering dibentak. Faktanya kita tak menyukainya, tapi melakukan hal sama. Lalu bagaimana untuk menhentikan kebiasaan itu?

Bunda sebaiknya membersihkan diri terlebih dahulu dengan memaafkan semua kejadian di masa lalu. Kita menerima didikan itu mungkin karena orang tua kita mendapat perlakuan yang sama. Maka itu, Bunda haruslah memutus mata rantai itu. Bila tidak, Si Kecil kelak akan melakukan hal yang sama terhadap anaknya.

Untuk mengetahui cara lain mengendalikan emosi, klik halaman berikutnya ya.

Simak juga video tentang menguak fakta munculnya emosi saat lapar di bawah ini yuk.

[Gambas:Video Haibunda]




CARA KENDALIKAN DIRI SAAT HENDAK MARAH PADA ANAK

Mother and her adult daughter relaxing with facial masks and cucumbers applied. Women chilling and having fun at home sitting on couch

Ilustrasi me time/Foto: iStock

2. Ketahui titik lelah

Orang yang kelelahan kalau didiamkan saja atau tidak dilepaskan akan mengarah pada stres, kemudian depresi, dan berujung pada gangguan jiwa. "Kalau HP sudah warna merah, harus berhenti. Harus tahu titik lelah kita. Lalu, cari cara untuk ngecas. Misalnya dengan melakukan me time," ujar Bunda Wening dalam sebuah parenting webinar (13/11).

Wujud me time pun bermacam-macam Bunda, apa pun yang bisa membuat Bunda merasa tenang dan bahagia, seperti ke salon, berkumpul dengan teman, atau jalan-jalan. Kompromikan juga perihal me time ini dengan Ayah supaya ia bisa memahami Bunda.

Yang perlu Bunda ingat, me time bukanlah berarti meninggalkan keluarga, melainkan cara untuk mengembalikan mental Bunda agar selalu sehat dalam mengasuh anak.

3. Wajar bila lelah

Bunda, sebagai seorang perempuan, kita memang multitasking tapi bukan Wonder Woman. Bunda boleh kok merasa capek dan lelah sehingga hindari memaksakan diri memegang anak. "Kalau sedang emosi, langsung masuk kamar, nangis, enggak apa-apa kita juga manusia. Nangis bukan dosa kok," saran Bunda Wening.

Karena bila kita memaksakan diri, akan telontar kalimat-kalimat atau bentakan yang justru akan menyakiti hati anak dan menjadikannya luka.

4. Afirmasi diri

Ada tips lain nih dari Bunda Wening. "Setiap sebelum tidur katakan pada diri sendiri, setiap melihat, mendengar, dan merasakan semua yang membuat tak nyaman, lakukan relaksasi, ambil napas panjang, tahan 4 hitungan, keluarkan perlahan dari mulut, lakukan terus sampai tertidur," ujarnya.

Lakukan setiap hari Bunda, sehingga bila ke depannya kita melihat ada hal yang membuat hati kesal, otomatis tubuh kita akan mampu meredakan ketegangan dan menjadi lebih tenang dan rileks saat menghadapinya.  


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda