parenting
Uniknya Gaya Parenting di Berbagai Negara, Jepang Ajarkan Anak Mandiri sejak Dini
Selasa, 14 Dec 2021 11:42 WIB
4. Denmark: Meninggalkan bayi di luar
Di beberapa negara, saat membawa bayi ke restoran atau berbelanja, orang tua meninggalkan kereta dorong dan bayinya di luar.
Mungkin ini bukan ide yang bagus, tetapi orang tua di Denmark sering memarkirkan kereta bayi di trotoar dan membiarkan bayi mereka tidur di luar sambil menikmati makanan di restoran.
Banyak kereta dorong bayi mereka memiliki monitor bayi berteknologi tinggi sehingga orang tua dapat mengawasi anak-anak mereka saat mereka berbelanja atau makan di dalam ruangan.
5. Jerman: Besarnya bantuan untuk orang tua
Mengasuh anak itu mahal di seluruh dunia karena membutuhkan banyak biaya tambahan untuk segala hal, mulai dari popok hingga pendidikan. Di Jerman, orang tua diberikan bantuan dari pemerintah.
Sebuah keluarga di Jerman yang memiliki anak mendapatkan 200 euro per bulan untuk setiap anak sampai mereka berusia 18 tahun.
Jika anak belum mulai bekerja pada usia 18 tahun dan masih belajar, bantuan tersebut dapat berlanjut hingga anak mereka berusia 21 atau 25 tahun.
6. Swedia: Mendidik tanpa kekerasan
Swedia menjadi negara pertama yang melarang kekerasan pada 1979. Sejak Swedia melarang hukuman fisik, daftar negara yang melarang kekerasan pada anak terus bertambah. Saat ini, ada 52 negara yang melarang orang tua menggunakan kekerasan pada anak.
7. Korea Selatan : Tradisi makan bersama
Di Korea Selatan, anak-anak diajarkan makan sebagai keterampilan hidup. Dalam budaya ini, anak-anak belajar bahwa makanan lebih enak dinikmati jika makan bersama. Mereka juga diajari menunggu karena mereka tidak diperbolehkan makan sesuatu sebelum tiba waktunya seluruh keluarga untuk duduk dan makan bersama.
8. Chile: Memberikan permen untuk anak itu baik
Di Chile, anak yang diberikan permen oleh orang asing adalah hal yang biasa. Di negara ini, orang asing yang menawarkan permen kepada anak-anak di jalan adalah tanda kasih sayang.
9. Indonesia: Di Bali anak tidak boleh menyentuh tanah sampai usia 3 bulan
Di Bali, bayi tidak boleh menyentuh tanah sampai mereka berusia 3 bulan. Dalam budaya di Bali, tanah dianggap tidak murni, dan itu pertanda buruk jika makhluk yang murni dan polos seperti bayi menyentuhnya.
Tetapi, pada usia 3 bulan diyakini siap menghadapi masalah dunia ini, dan menyentuh tanah untuk pertama kalinya. Untuk acara ini, keluarga biasanya mengadakan upacara khusus.
(pri/pri)