PARENTING
Agar Anak Tidak Gugup, AS akan Gunakan Jarum Suntik Berukuran Kecil untuk Vaksinasi COVID-19
Ummu Kultsum Roihaanah | HaiBunda
Kamis, 09 Dec 2021 10:25 WIBJakarta - Bunda, akhir-akhir ini terlihat bahwa tingkat penyebaran COVID-19 di Indonesia telah menunjukkan adanya penurunan. Salah satu faktornya yaitu adanya peningkatan jumlah peserta vaksinasi COVID-19.
Sebelum ini, diketahui, hanya ada beberapa kelompok masyarakat yang boleh menerima vaksinasi COVID-19 termasuk Bunda hamil, Bunda menyusui, lansia, dan anak berusia di atas 12 tahun.
Namun ternyata, baru-baru ini, melansir Detik.com, anak berusia di bawah 12 tahun akhirnya sudah bisa melakukan vaksinasi COVID-19.
Sebab, Indonesia mulai membuka peluang vaksin untuk anak berusia 5-11 tahun setelah melakukan berbagai studi dan penelitian dari tiga jenis vaksin yang digunakan yakni Sinovac, Sinopharm, dan Pzifer.
Dan kabarnya, izin persetujuan vaksin ini dapat mulai diberikan pada akhir tahun, Bunda.
Hal tersebut telah dikonfirmasi secara resmi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi dalam sebuah konferensi pers daring pada Selasa (26/10/2021). Budi mengatakan bahwa ia mengharapkan ketiga vaksin ini nantinya dapat digunakan sebagai penggunaan darurat.
"Terkait pemberian vaksin untuk anak-anak, sudah ada tiga vaksin yang melakukan uji klinis, yaitu Sinovac, Sinopharm, dan Pfizer," ungkap Budi.
"Diharapkan, sampai akhir tahun bisa keluar ketiganya untuk emergency use authorization-nya (EUA)," sambungnya.
Tidak hanya dapat mulai melakukan vaksinasi COVID-19 untuk anak berusia 5-11 tahun pada tahun depan, kabar baik lainnya, melansir Romper, pemerintah Amerika Serikat, dengan persetujuan Gedung Putih, telah mengumumkan bahwa penggunaan jarum suntik pada proses vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak akan berukuran lebih kecil daripada yang digunakan oleh orang dewasa.
Melansir Audacy dan Romper, menurut New York Times, penggunaan jarum berukuran kecil untuk anak-anak pada proses vaksinasi COVID-19 mampu mengurangi rasa gugup pada anak saat divaksin. Selain itu, ukuran jarum yang lebih kecil dapat lebih mudah untuk disimpan pada fasilitas yang lebih kecil, seperti kantor dokter.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan bahwa, suntikan intramuskular untuk anak berusia 5 hingga 11 tahun harus diberikan melalui jarum 1 inci hingga 1,25 inci. Anak-anak yang divaksin COVID-19 akan menerima jumlah dosis yang lebih rendah, yaitu sepertiga dari jumlah dosis vaksin yang diterima remaja dan orang dewasa.
Pemerintah Amerika Serikat juga telah mengumumkan bahwa mereka telah bekerja sama dengan negara bagian lain untuk mendaftarkan lebih dari 25.000 penyedia perawatan anak dan primer untuk dijadikan sebagai tempat vaksinasi anak.
Dengan begitu, pemerintah AS berharap akan membuat adanya perbedaan dalam hal tingkat vaksinasi kepada anak secara keseluruhan.
“Dokter anak dan dokter lainnya merupakan sumber paling tepercaya bagi keluarga dalam hal vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
“Penyedia ini akan memainkan peran penting dalam upaya nasional untuk memvaksinasi anak-anak,” sambungnya.
Dengan kata lain, sebagian besar keluarga ingin berbicara terlebih dahulu dengan dokter anak mereka untuk menjelaskan mengenai vaksinasi, mengatasi masalah, dan menghilangkan kekhawatiran yang mungkin mereka miliki.
Pentingnya vaksin untuk anak seperti halnya orang dewasa, anak-anak juga rentan terhadap adanya paparan virus COVID-19, terlebih untuk anak di bawah 12 tahun yang belum menerima vaksin. Mengutip Romper, menurut data yang dikumpulkan oleh American Academy of Pediatrics, anak-anak membuat lebih dari 25 persen adanya kasus COVID-19 baru di seluruh dunia.
Meskipun kematian atau rawat inap akibat COVID-19 sangat jarang terjadi pada pasien di bawah 18 tahun, CDC menyatakan ada lebih dari 700 anak yang meninggal dunia karena paparan COVID-19. Dengan mendapatkan vaksin, anak akan lebih terlindungi dan mengurangi risiko mereka menularkan virus kepada orang lain, termasuk anggota keluarga dan teman yang mungkin lebih rentan terhadap infeksi virus ini.
Pakar penyakit menular dari University of Maryland Upper Chesapeake Health, Faheem Younus, MD, mengatakan bahwa anak-anak perlu mendapatkan vaksin COVID-19. Berikut 7 alasannya kenapa anak perlu mendapatkan vaksin, seperti mengutip Twitter resmi Faheem Younus, MD:
- Anak-anak bisa terkena penyakit parah
- Beberapa mungkin mengalami long Covid
- Anak-anak dapat menularkan virus
- Vaksin bisa mengembalikan keadaan menjadi normal
- Anak bisa berisiko mengalami miokarditis
- Anak-anak sudah mendapatkan vaksin lainnya
- Kita mempraktikkan (vaksinasi) sesuai dengan nasihat yang kita dapatkan
Simak juga video tentang berkenalan dengan vaksin sebagai pencegahan penyakit menular di bawah ini ya:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Kabar Baik Bunda! Dalam Waktu Dekat Ada Vaksin Booster untuk Anak di Indonesia
Waspada! Varian Omicron Siluman BA.2 Tingkatkan Risiko Kematian Anak
Mulai Oktober, Vaksin Pfizer untuk Anak 5-11 Tahun Akan Dizinkan di AS Nih Bun
Sambil Menanti Vaksin Anak di Bawah 12 Tahun, Lakukan Pencegahan Ini Bunda
TERPOPULER
Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia
Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis
Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup
Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya
Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar
REKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Blush On Cream Tahan Lama dan Low Budget
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Merek Pelumas Vagina yang Aman untuk Berhubungan Intim & Cara Memilihya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanREKOMENDASI PRODUK
Review Professional Air Fryer Oxone vs Glasstop Smart Fryer, Mana Pilihan Bunda?
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lipstik Glossy Tahan Lama, Cocok Dipakai Seharian
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
7 Tempat Wisata Beri Promo Seru HUT ke-80 RI, ada Dufan hingga TMII!
Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis
Kebiasaan Ngopi & Jajan Kantin Bikin Gaji Pegawai di Jakarta Hanya Numpang Lewat
Cerita Aulia DA Terkejut dan Bingung saat Didiagnosis Hamil Tapi di Luar Rahim
Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Kronologi Kasus KDRT Lee Ji Hoon ke Istri
-
Beautynesia
Dari Era Modern ke Masa Lalu, Simak Potret Yoona Girls' Generation di Drakor Rom-Com Terbaru
-
Female Daily
Mengenal Chanel La Mousse, Pembersih Wajah yang Bikin Skin Barrier Happy
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Viral! Pria Diblokir Mantan, Nekat Pecahkan Bingkai dan Bakar Foto Prewedding
-
Mommies Daily
Kuis: Daerah Mana di Indonesia yang Cocok Jadi Tempat Tinggal Kamu?