PARENTING
Apakah Varian COVID-19 Omicron akan Sebabkan Risiko Lain pada Anak?
Amira Salsabila | HaiBunda
Jumat, 10 Dec 2021 20:02 WIBJakarta - Bunda, anak-anak memiliki respons kekebalan tubuh yang lebih kuat terhadap infeksi virus COVID-19. Sejak merebaknya COVID-19 pada 2020, mayoritas anak-anak hingga remaja yang terinfeksi virus tersebut hanya mengalami penyakit ringan hingga sedang, tanpa ada tanda-tanda bahaya atau komplikasi.
Pada 26 November, World Health Organization (WHO) secara resmi mengklasifikasikan varian Omicron sebagai mutasi dari virus COVID-19. Semua orang tua tentunya khawatir dengan virus baru ini.
Terutama Bunda yang mengkhawatirkan Si Kecil pastinya bertanya-tanya apakah varian Omicron lebih menular? Apakah virus ini kebal dari vaksin? Apakah varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah? Simak penjelasan berikut ini ya, Bunda.
Varian Omicron dan anak-anak
“Ada beberapa mutasi di sekitar protein lonjakan yang bertanggung jawab atas pengikatan virus ke sel-sel di tubuh manusia yang menunjukkan pertambahan tingkat penularan serta menyarankan itu mungkin menghindari beberapa pertahanan kita saat ini, seperti antibodi yang diinduksi oleh vaksin, antibodi monoklonal, dan plasma konvalesen,” kata Vivek Cherian, MD , seorang dokter penyakit dalam yang berbasis di Chicago di Amita Health, dikutip dari Romper.
Pada 29 November, tidak ada kasus kematian yang dikaitkan dengan varian baru ini, dan belum ada indikasi bahwa itu akan menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada bentuk virus lainnya. Gejala COVID-19 yang paling umum masih termasuk demam atau kedinginan, kehilangan rasa atau penciuman, sakit kepala, sesak napas, dan banyak lagi,
“Memang Omicron ini menjadi concern WHO karena dikatakan ada mutasi berlipat sehingga penularannya bukan main atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan Delta,” kata Dr dr Anggraini Alam, SpA(K), Ketua UKK Infeksi & Penyakit Tropis IDAI, dikutip dari Haibunda.com.
Menurut Anggraini, gejala varian Omicron ini lebih ringan jika dibandingkan dengan varian lainnya. Gejala umum varian ini adalah kelelahan hingga mirip dengan sakit flu. Namun, gejala virus ini sulit dibedakan dengan penyakit lain yang menyerang anak.
“Kalau dikatakan mirip penyakit apa pada anak? Ini mirip seperti infeksi virus lainnya. Jadi, tidak mudah membedakan apakah ini akibat COVID-19 atau akibat penyakit lainnya,” tambahnya.
Varian Omicron ini dapat menghindari vaksin. Namun, bukan berarti vaksin tidak berguna. Divaksinasi dapat mengurangi risiko penyakit parah yang dialami pasien COVID-19, ya Bunda.
Para ahli dan dokter telah mendesak vaksinasi untuk anak-anak. Sementara itu, di beberapa negara, anak-anak di atas 12 tahun memenuhi syarat untuk vaksinasi COVID-19. Namun, beberapa negara lainnya belum mengizinkan anak-anak di bawah usia 18 tahun untuk diberikan vaksin.
Jika orang tua sudah divaksinasi, apakah anak akan terlindungi varian Omicron? Simak di halaman selanjutnya, ya.
Simak juga video tentang anak penderita diabetes boleh menerima vaksin COVID-19 di bawah ini.

PENGARUH VARIAN OMRICON PADA ANAK