PARENTING
Saat Si Kecil Memukul Dirinya Sendiri, Apa yang Harus Diwaspadai?
Sheila Permatasari | HaiBunda
Selasa, 29 Mar 2022 19:33 WIBJakarta – Ada berbagai ekspresi yang ditunjukkan anak saat ia marah, bisa menangis, merengek, melempar barang, atau memukul. Namun, bagaimana bila Bunda menemukan anak yang suka memukul dirinya sendiri saat marah?
Melihat Si Kecil yang sering memukul atau membenturkan kepalanya sendiri pasti mengkhawatirkan ya, Bunda. Tetapi Bunda, perilaku ini sebenarnya cukup umum lho.
Sekitar seperempat balita akan memukul diri mereka sendiri di wajah atau kepala, kata Kiran Pure, seorang psikolog klinis anak di Halifax, seperti yang dikutip dari laman Today's Parent. "Membenturkan kepala sering kali dimulai setelah usia sekitar enam bulan dan mencapai puncaknya pada usia 18 hingga 24 bulan," katanya.
Penyebab anak memukul dirinya sendiri
"Perilaku ini adalah bentuk mengomunikasikan sesuatu," kata Alexandra Carter, seorang psikolog anak di Port Moody, seperti yang dilansir dari laman Today's Parent.
Jadi Bunda, bila Si Kecil melakukannya, ia mungkin sedang frustrasi atau mencari perhatian. Banyak anak yang memukul diri sendiri mengalami emosi yang kuat yang tidak dapat mereka ungkapkan secara verbal.
"Kata-kata yang berhubungan dengan perasaan anak mungkin belum ada dalam leksikon mereka," kata Pure. Pendekatan terbaik, katanya, adalah membantu Si Kecil mengatasi emosi mereka, Bunda.
Yang harus dilakukan saat Si Kecil memukul dirinya sendiri
Pertama-tama, Bunda perlu cari tahu penyebab kenapa Si Kecil memukul kepalanya sendiri. Pastikan Si Kecil tidak memiliki masalah kesehatan seperti infeksi telinga, sakit tenggorokan, atau tumbuh gigi. Jika Bunda melihat adanya masalah kesehatan pada Si Kecil, segera periksakan ke dokter ya Bunda.
Nah, jika pukulan tidak berhubungan dengan rasa sakit, Bunda bisa mencari pola mengenai kapan perilaku ini lebih mungkin terjadi.
Apakah Si Kecil cenderung memukul dirinya sendiri ketika ia lelah, lapar, kurang terstimulasi, membutuhkan pelukan atau perhatian? Ketika Bunda sudah dapat menemukan polanya, cobalah menyesuaikan rutinitas di sekitar situasi tersebut untuk mengurangi risiko Si Kecil menjadi sangat kesal.
Harus diingat bahwa Si Kecil yang sering memukulkan kepalanya sendiri adalah bagian dari perkembangannya ya Bunda. Sebagian besar bayi yang menunjukkan perilaku ini tumbuh sebagai anak normal.
Terpenting, pastikan Si Kecil aman ketika Ia melakukan perilaku ini. Amankan benda-benda berbahaya dari jangkauan Si Kecil. Bunda bisa hindari penggunaan bemper tempat tidur bayi karena dapat menyebabkan kemungkinan tercekik bahkan kematian.
Pada siang hari, mengalihkan perhatian Si Kecil dengan menawarkan berbagai macam permainan adalah cara terbaik untuk menghentikan perilaku yang tidak diinginkan sampai Ia berusia lebih dari 2 tahun dan sudah mulai memahami bahasa lisan dengan sangat baik. Cobalah untuk membuatnya fokus pada sesuatu yang lebih menyenangkan daripada memukul, Bunda.
Jika Si Kecil membenturkan kepala di malam hari, jangan memeriksanya setiap beberapa menit ya Bunda. Si Kecil mungkin mengaitkan ini dengan perhatian Bunda, sehingga melakukannya lebih sering. Jadi, Bunda jangan terlalu khawatir tentang hal itu. Pastikan saja Si Kecil tidak melukai dirinya sendiri.
Baca halaman selanjutnya Bunda.
Simak juga video tentang cara Atiqah Hasiholan bikin anak merasa betah main di garasi rumah.

KAPAN KEBIASAAN ANAK MEMUKUL KEPALANYA SENDIRI BERHENTI DAN KAPAN BUNDA HARUS KHAWATIR