Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ussy Sulistiawati Akhirnya Ijinkan Putrinya Punya Akun IG di Usia 17 Th, Syaratnya..

Annisa Afani   |   HaiBunda

Sabtu, 12 Mar 2022 17:43 WIB

Anak main gadget
Ussy Sulistiawaty dan Nur Amalia Putri/Foto: Instagram @ussypratama

Ussy Sulistiawaty baru saja mengizinkan putri pertamanya, Nur Amalia Putri, memiliki akun Instagram pribadi. Untuk Bunda ketahui, Ussy sebelumnya memang menjadi salah satu selebriti yang cukup ketat soal penggunaan media sosial bagi anak-anaknya.

Gadis yang akrab disapa Ameng ini pun tampak bahagia dengan izin tersebut. Momen Ameng yang antusias menunjukkan akun pribadinya pun dibagikan Ussy melalui Instagram miliknya.

"Cie yang sudah punya Instagram, akhirnya. Apa nama Instagramnya?" tutur Ussy, dikutip dari akun Instagram @ussypratama pada Rabu (23/2/2022).

Ternyata, Ameng dan orang tuanya memiliki kesepakatan, Bunda. Kepada Ameng, Ussy meminta agar putrinya tersebut memenuhi satu permintaan, yakni lebih rajin beribadah.

"Janjinya apa kalau punya Instagram?" tanya Ussy pada Ameng.

"Salat lebih rajin," jawabnya dengan senang.

"Benar, ya? Janji? Nah guys, difollow ya Instagramnya, namanya @ameenggs," sambung Ussy lagi.

Kemudian, Ussy pun turut mewanti-wanti putrinya soal kejahatan yang muncul dari media sosial. Ia pun menegaskan pada Ameng agar cepat mengabari jika ada hal aneh muncul di akunnya.

"Tapi benar ya, kak. Kalau ada yang aneh, Kakak langsung (bilang) ke Mama, ya?"

"Settingannya sudah, kan? Filter-filternya? Awas ya netizen, tak cuit kalo nakal-nakal sama anak ku," tuturnya lagi.

Di kesempatan yang sama, Ussy juga menceritakan hal lainnya melalui kolom caption. Ia ungkap bahwa bersama sang suami, Andhika Pratama, mereka baru bisa mengizinkan Ameng punya akun pribadi sesaat sebelum tengah malam.

"Bismillaaaaahhh akhirnya menjelang tengah malam emak bapaknyaaa approvedddddd jugaaaa masalah dunia per instagraman inihhhh," bebernya.

Dengan izin tersebut, Ussy berharap agar putrinya bisa belajar untuk bertanggung jawab pada kesepakatan yang dibuat. "Baik2 ya kak @ameenggs mama papa udah kasih ijin punya akun IG sendiri, smoga kk bisa bertanggung jawab sama apa yg kk minta," ujarnya.

Lebih lanjut, ia pun meminta pada netizen untuk bisa bersikap dan bertindak baik pada anaknya melalui media sosial. "Smoga temen2 di IG bisa baik2 juga sama kk @ameenggs yaaa, inget janjinya ke mama papa tadi yaaaa."

"Welcome to the new step of your life, sayang @ameenggs," sambungnya.

Simak kelanjutanya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, simak juga tips bangkitkan mood anak ala Ussy Sulistiawati dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

WAKTU YANG TEPAT BAGI ANAK PUNYA MEDIA SOSIAL

Anak main gadget

Ilustrasi anak main media sosial/Foto: Getty Images/iStockphoto

Terkait izin penggunaan media sosial oleh anak-anak seperti yang diberikan Ussy Sulistiawaty  pada putrinya, sebenarnya kapan sih waktu yang tepat?

Nah Bunda, seperti yang kita ketahui, teknologi yang terus berkembang membuat media sosial menjadi bagian yang tak dapat dihindari, ya. Bahkan, kini tak sedikit anak-anak yang memiliki akun media sosial sendiri.

Kehadiran media sosial ibarat pisau bermata muda. Jika dimanfaatkan dengan baik maka akan memberikan banyak pengetahuan bermanfaat. Namun di sisi lain ada pula hal negatif yang menyertai media sosial, seperti cyber bullying hingga hoax.

"Seseorang mungkin membajak salah satu akun mereka, memberi informasi palsu, mendorong mereka untuk melakukan tantangan online yang berbahaya atau tidak pantas, atau melakukan kejahatan kebencian - ada banyak cara media sosial membuat anak-anak terancam bahaya," kata Will Geddes, security expert dalam buku Nadia & Kaya Parent Alert! How to Keep Your Kids Safe Online.

Untuk menekan dampak buruk media sosial terhadap anak, salah satu upaya yang dilakukan adalah memberi batasan usia bagi anak untuk dapat menggunakan medsos. Di Indonesia sendiri, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memasukkan hal tersebut dalam Rancangan Undang-Undang Data Pribadi (RUU PDP).

Di dalamnya, usulan soal batasan usia untuk memiliki akun media sosial (medsos) adalah 17 tahun. Namun untuk di bawah usia tersebut, anak dapat menggunakannya dengan pengawasan langsung oleh orang tua.

Usia ini merupakan adopsi dari General Data Protection Regulation (GDPR), yakni Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi di Uni Eropa. GDPR sendiri menetapkan batasan usia 16 tahun anak dapat memberikan persetujuan, dan secara sah diakui, untuk masuk dunia digital.

Di bawah usia itu, berdasarkan GDPR, harus ada persetujuan dari orang tua, Bunda. Cara yang ditempuh tersebut juga berguna agar adanya keterlibatan dan komunikasi antara anak dan orang tua sebelum masuk ke ruang digital.

Simak informasi lebih lanjut di halaman berikut ya, Bunda.

4 JENIS UNGGAHAN DI MEDIA SOSIAL YANG BAIKNYA DIHINDARI ANAK

Girl using a digital tablet in home

Ilustrasi anak pakai sosial media/Foto: Getty Images/Yagi-Studio

Sementara itu Psikolog Klinis, Ratih Zulhaqqi, S.Psi, M.Psi mengungkapkan bahwa anak di bawah umur memang dapat menggunakan media sosial, bahkan sejak berusia 13 tahun. Akan tetapi hal tersebut tetap harus dalam kontrol dan pengawasan orang tua.

"Iya, tapi dengan pengawasan ya," tuturnya kepada HaiBunda.

Menurut Direktur ICT Watch, Widuri, orang tua memiliki tanggung jawab membangun identitas digital yang baik untuk anak. Caranya dengan mengarahkan dan memberi tahu tentang jejak digital yang bisa menentukan masa depannya, Bun.

"Jejak digital ini akan menentukan mereka di kemudian hari, kalau sekarang mereka posting hal buruk, bisa jadi di kemudian hari dipakai untuk menjatuhkan dirinya," kata Widuri, dalam Talkshow #JagaPrivasimu bersama Google Indonesia.

Bunda bisa mulai menjelaskan jenis unggahan yang sebaiknya dihindari anak. Berikut 4 hal yang sebaiknya dihindari anak dalam mengunggah konten di media sosial menurut Widuri.

1. Unggahan yang membahayakan diri sendiri

Belakangan banyak anak yang ingin menjadi YouTuber, Bun. Akhirnya, mereka rela melakukan hal-hal yang membahayakan diri sendiri. Arahkan anak tentang efek negatif jika mengunggah hal membahayakan.

2. Hal-hal yang berhubungan dengan etika

Ada etika-etika yang harus dihormati dalam posting foto atau video. Bila melibatkan orang lain, sebaiknya ajarkan anak untuk meminta izin dulu ya.

"Hal-hal yang berhubungan di dunia offline, misalnya teman sakit difoto dan fotonya diposting, belum tentu temannya bersedia. Itu kan ada unsur kesediaan dulu dari orang yang diposting," ujar Widuri.

3. Kegiatan yang membahayakan orang lain

Selain izin, penting juga menjaga keselamatan foto orang yang akan diposting, Bun. Widuri menyesalkan adanya prank-prank buruk yang bisa dicontoh anak. Takutnya, bukan hanya membahayakan anak, tapi teman dan orang di sekitarnya.

4. Terkait hal-hal pribadi

Bagi anak yang masih kecil, bisa diajarkan untuk tidak mengunggah identitas, lokasi, dan kegiatan yang memicu hal buruk. Nah, untuk anak remaja, jelaskan efek buruk jika mereka berani unggah hal-hal tidak senonoh.

"Kebanyakan anak remaja sekarang kalau pacaran, semuanya diumbar. Ketika mereka tidak bersama lagi, itu bisa menjadi boomerang dan timbal balik yang enggak bagus untuk anak," papar Widuri.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda