Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Penyebab Bintik Merah di Kulit Bayi Serta Cara Alami untuk Pertolong Pertama

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Rabu, 23 Mar 2022 09:38 WIB

Allergies, atopic dermatitis on the face of a baby
Bintik merah pada kulit bayi/ Foto: iStock

Jakarta - Kulit bayi yang baru lahir rentan terhadap segala jenis masalah, seperti ruam dan bintik merah. Untungnya, sebagian besar kondisi ini tidak berbahaya dan hilang dengan sendirinya, Bunda. 

Melansir dari laman Pregnancy Birth and Baby, sebagian besar anak yang mengalami ruam dan bintik merah dan akan yang hilang tanpa pengobatan. Sebagian lainnya dapat disertai dengan demam, gatal, dan gejala lainnya. Simak penjelasan mengenai bintik merah pada bayi lebih lanjut yuk!

Bintik merah pada kulit bayi khususnya pada bayi baru lahir dikenal dengan nama eritema toksikum. Banyak bayi baru lahir mengalami reaksi kulit bintik merah yang disebut eritema toksikum. 

Kondisi ini dapat muncul antara 2 hari hingga 2 minggu setelah lahir. Bercak datar, merah, atau benjolan kecil sering muncul pertama kali di wajah dan menyebar ke tubuh dan anggota badan. Bintik merah ini tidak berbahaya, tidak menular, dan akan hilang setelah beberapa hari atau seminggu Bunda. Jadi, Bunda jangan khawatir dan panik ya. 

Kulit BayiBintik Merah pada Kulit Bayi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/andriano_cz

Selain itu, dalam kondisi lain bintik merah pada kulit bayi juga bisa disebabkan eksim. Eksim adalah kondisi kulit yang menyebabkan ruam kering, bintik merah, gatal, dan terkadang menyakitkan. Ini lebih sering terjadi pada bayi dalam 6 bulan pertama kehidupan. Kondisi ini dapat berlanjut seiring bertambahnya usia anak.

Pada bayi hingga usia 6 bulan, eksim sering muncul di pipi atau dahi. Seiring bertambahnya usia bayi, ruam dapat berpindah ke siku, lutut, dan lipatan kulit.Eksim meradang saat kulit kering atau saat kulit bersentuhan dengan alergen atau iritan Bunda. Ada beberapa halpencetus munculnya ruam eksim Bunda, di antaranya:

  1. Bulu hewan peliharaan
  2. Tungau debu
  3. Deterjen
  4. Pembersih rumah tangga
  5. Air liur juga dapat mengiritasi eksim di sekitar dagu atau mulut Bunda. 

Tidak ada obat untuk eksim, tetapi ada cara untuk mengelola gejala bayi Bunda agar tidak sering muncul Bunda. Berikut penjelasannya yang dilansir dari laman Healthline:

  1. Mandi air hangat sebentar antara 5 dan 10 menit dan gunakan sabun yang lembut.
  2. Gunakan krim kental atau salep sebagai pelembap dua kali sehari.
  3. Gunakan deterjen cucian bebas pewangi yang dirancang untuk kulit sensitif.
Banner Kebiasaan di EropaKebiasaan di Eropa/ Foto: Annisa Shofia

Dokter anak bayi Bunda dapat meresepkan salep steroid untuk membantu mengurangi peradangan. Gunakan ini seperti yang diarahkan oleh dokter ya Bunda. 

"Kondisi kulit ini umumnya tidak berbahaya dan biasanya hilang dengan sendirinya dengan sedikit atau tanpa perawatan. Anda dapat membantu bayi Anda menghindari iritasi pada area tersebut dengan menjaga kukunya tetap pendek dan mengenakan sarung tangan katun lembut di malam hari," kata Karen Gill dokter anak yang berbasis di Portland, Oregon, Amerika Serikat dikutip dari laman Healthline.

Meskipun umumnya tidak berbahaya, Bunda bisa segera membawa ke dokter apabila bintik merah pada bayi disertai beberapa gejala berikut ini! Simak di halaman selanjutnya ya.

Masalah kulit pada bayi bisa juga Bunda lihat dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]




KAPAN HARUS KE DOKTER? 

Allergies, atopic dermatitis on the face of a baby

Bintik merah pada kulit bayi/ Foto: iStock

Dalam beberapa bulan pertama kehidupan bayi, bintik merah dan ruam yang disertai gejala lain seperti demam, susah makan, lesu, atau batuk perlu dievaluasi oleh dokter sesegera mungkin ya Bunda.

Meskipun sebagian besar bintik merah di kulit bayi tidak serius, beberapa memerlukan perhatian yang sangat cermat. Berikut kondisi bayi yang perlu Bunda perhatikan. 

  1. Lepuh berisi cairan terutama yang berisi cairan kekuningan dan keruh. Hal ini dapat mengindikasikan infeksi serius, seperti infeksi bakteri atau herpes.
  2. Bintik-bintik merah atau keunguan kecil di seluruh tubuh dikenal dengan petechiae yang dapat disebabkan oleh infeksi virus atau infeksi bakteri yang berpotensi sangat serius. Kondisi ini tidak hilang dengan cepat Bunda. Jika bayi Bunda kemungkinan petechiae harus segera dievaluasi oleh dokter ya, Bunda. 

Namun, jika bintik merah atau ruam tidak menimbulkan risiko kesehatan lainnya, cobalah pengobatan alami berikut ini dikutip dari Medicinenet:

  1. Kompres dingin merupakan perawatan ruam sederhana, biasanya membantu mencegah bintik merah pada kulit jadi lebih parah.

  2. ASI dapat menjadi pengobatan yang luar biasa pada bintik merah akibat ruam. Berikan beberapa tetes ASI pad akulit kemerahan, dan biarkan zat imunoglobulin akan membantu memerangi infeksi.

  3. Minyak zaitun juga dapat mengobati bintik merah pada kulit bayi dan memperbarui kulit setelahnya.

  4. Minyak kelapa juga akan menghidrasi dan menenangkan kulit yang sedang ruam dan kemerahan.

  5. Shea buuter yang lebut dan dibuat dari bahan berkandungan asam lemak esensial dalam menjaga kelembutan kulit bayi yang sedang ditumbuhi bintik-bintik kemerahan.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda