HaiBunda

PARENTING

5 Tanda Dehidrasi Berat pada Anak, Jangan Anggap Remeh Bun!

Jihaan Khoirunnisa   |   HaiBunda

Sabtu, 19 Mar 2022 06:30 WIB
Cara mencegah dehidrasi pada anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes
Jakarta -

Setiap anak maupun orang dewasa akan kehilangan cairan tubuh setiap harinya. Cairan tersebut bisa keluar lewat napas, keringat, hingga urine.

Dalam beberapa kasus bahkan jumlah cairan yang keluar bisa lebih banyak, Bunda. Misalnya saat Si Kecil demam, diare, muntah, atau terlalu banyak beraktivitas. Hal ini pun bisa menyebabkan dehidrasi.

Awas bahaya dehidrasi

Kondisi dehidrasi sebaiknya jangan dianggap remeh, Bunda. Karena saat dehidrasi terjadi, tubuh tidak punya cukup air untuk dapat berfungsi dengan baik.


Dalam tahap ringan, dehidrasi dapat mengganggu konsentrasi dan fokus anak. Sementara dalam kasus yang parah, hal ini dapat menyebabkan kerusakan otak atau bahkan kematian.

Oleh karena itu, penting bagi Ayah dan Bunda mengenali gejala dehidrasi pada anak agar bisa segera ditangani dengan cepat. Nah, berikut ini 5 tanda Si Kecil mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi.

Tanda dehidrasi yang perlu diwaspadai

Ilustrasi anak dehidrasi/ Foto: iStock

1. Bibir kering dan pecah-pecah

Apabila anak mengalami dehidrasi bibirnya cenderung terlihat kering atau pecah-pecah. Kedua hal ini menjadi tanda umum dehidrasi pada anak, terutama balita. Biasanya sudut mulut pecah-pecah, dan bibir menjadi kering.

Selain itu, pembentukan air liur juga lebih sedikit, Bunda. Ini menjadi peringatan terjadinya dehidrasi pada tubuh. Bibir pecah-pecah bisa menimbulkan rasa perih jika dibiarkan, Bunda. Untuk mengatasinya, bisa coba membasahi bibir anak dengan sedikit air agar tidak bertambah parah.

2. Popok Kering

Bunda, umumnya balita memiliki frekuensi buang air kecil yang cukup sering. Setidaknya dalam tiga hingga empat jam, popok Si Kecil akan benar-benar basah, sehingga perlu diganti.

Namun jika dalam waktu tersebut, anak tidak menghasilkan popok basah kemungkinan ia mengalami dehidrasi. Tidak hanya itu saja Bunda, saat dehidrasi juga terjadi perubahan warna urine menjadi lebih gelap dan pekat. Selain itu urine juga berbau lebih menyengat dari biasanya.

3. Tidak mengeluarkan air mata saat menangis

Tanda dehidrasi lainnya yang perlu Bunda waspadai yaitu saat Si Kecil tidak mengeluarkan sedikit pun air mata saat menangis. Hal ini terjadi karena kadar cairan di dalam tubuhnya telah menurun. Kekurangan cairan mengakibatkan air mata berhenti diproduksi. Jadi, jangan sepelekan tanda dehidrasi ini, ya Bunda!

4. Kulit kering dan dingin

Jika kaki dan tangan anak terasa dingin saat disentuh, hati-hati! Bisa jadi ini tanda dehidrasi berat. Untuk memastikannya, Bunda bisa mencubit lembut kulit anak, lalu melepaskannya perlahan. Apabila kulit tetap berada di posisi seperti terjepit, tandanya Si Kecil mengalami dehidrasi.

5. Detak jantung cepat

Kehilangan air yang cukup banyak menyebabkan kelelahan. Kondisi ini juga dapat mendorong kenaikan detak jantung dan membuat napas menjadi lebih pendek. Jika ini terjadi, maka segera lakukan penanganan agar kondisi dehidrasi tidak semakin parah.

Nah Bunda, apabila satu dari 5 gejala dehidrasi di atas terjadi pada anak, segera tingkatkan asupan cairan dengan memberikannya air yang terjaga kualitasnya. Hal ini untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang, dan menjaga anak agar tetap terhidrasi.

Bunda bisa pilih air mineral yang jelas mengandung mineral esensial yang penting untuk tubuh seperti Le Minerale. Kemasannya terjamin lebih higienis karena menggunakan galon yang selalu baru, bukan galon bekas yang dicuci ulang.

Nah, selain kebersihan air mineral yang terjamin, tutup Galon Le Minerale juga rapat dan kedap udara lho, Bun! Ini artinya air mineral di dalamnya terjamin dari kontaminasi debu dan kotoran. Apalagi kemasan galon nya juga bebas BPA, jadi dijamin aman untuk dikonsumsi Bunda, anak-anak dan seluruh anggota keluarga.

Seperti kita ketahui ya, Bunda, BPA atau Bisphenol-A adalah zat kimia yang banyak digunakan untuk membuat kemasan plastik keras dan tidak mudah hancur. Penggunaan zat kimia BPA ini sangat berbahaya, karena BPA dapat menyebabkan kanker, diabetes, gangguan otak serta perilaku pada anak, hingga peningkatan risiko penyakit jantung.

Mulai sekarang, yuk jaga kesehatan Bunda dan keluarga dengan mengonsumsi air mineral berkualitas yang terjamin lebih bersih dan lebih aman!

Bunda, cegah anak dehidrasi dengan cara berikut ini yuk:



(num)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Alasan Indri Giana dan Ustaz Riza Jalani IVF lagi Meski Sudah Miliki 4 Anak, Ternyata..

Kehamilan Annisa Karnesyia

5 Resep Bolu Pisang Kukus yang Enak, Lembut, dan Sederhana Dibuat

Mom's Life Amira Salsabila

Ternyata Ini Password yang Paling Gampang Ditebak Maling M-Banking

Mom's Life Amira Salsabila

3 Fakta di Balik Penggunaan Minyak Telon Bayi Beserta Rekomendasi yang Bagus dan Aman

Parenting Kinan

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

7 Artis Pindah ke Luar Negeri Beralih Profesi, Jadi Psikolog hingga Tukang Las

Kenali Pola Tidur Bayi 2 Bulan dan Membentuknya agar Ideal

5 Resep Bolu Pisang Kukus yang Enak, Lembut, dan Sederhana Dibuat

3 Fakta di Balik Penggunaan Minyak Telon Bayi Beserta Rekomendasi yang Bagus dan Aman

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK