Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Mengenal Bahaya Invaginasi pada Bayi, Benarkah Bisa Disebabkan MPASI Dini?

Annisa Karnesyia & Pritadanes   |   HaiBunda

Rabu, 04 May 2022 11:48 WIB

Close-up shot of mother spoon feeding her baby girl.
Mengenal Bahaya Invaginasi pada Bayi, Benarkah Bisa Disebabkan MPASI Dini?/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Yummy pic

Bunda pernah dengar invaginasi? Kondisi medis ini sempat viral karena dialami bayi 4 bulan yang dikenalkan MPASI dini oleh ibunya lho. Lalu benarkah invaginasi bisa disebabkan MPASI dini?

Belum lama ini, Dokter Arif Budi Satria di akun Twitter miliknya menceritakan kisah bayi 4 bulan yang diberikan MPASI dini berupa nasi dan pisang. Akibatnya, bayi tersebut didiagnosis kuat mengalami kondisi yang mengarah ke invaginasi.

Ibu bayi memberikan makanan padat tersebut karena bayinya sulit kenyang dari minum ASI dan menjadi rewel. Saat datang ke rumah sakit, bayi tersebut mengalami keluhan kembung dan muntah setiap diberi ASI.

Bayi 4 bulan ini pun harus menjalani operasi yang berhasil dilakukan dokter Arif. Namun, nyawanya tak tertolong setelah mengalami kejang, membiru, dan gagal napas pasca operasi. Setelah diselidiki, nenek bayi secara diam-diam memberikan susu, padahal bayi itu diharuskan puasa selama 24 jam fase observasi.

Banner 100 Nama Bayi Laki-laki ModernFoto: HaiBunda/ Annisa Shofia

Pemberian MPASI dini bisa saja berdampak pada kondisi kesehatan bayi, Bunda. Apa MPASI dini memang terkait dengan invaginasi?

Menurut Dokter Spesialis Anak di RS Hermina Jatinegara, dr. Mira Dewita, Sp.A, invaginasi memang sering dialami bayi berusia sekitar 4 bulan. Tapi, kondisi ini belum tentu disebabkan pemberian MPASI dini ya.

Secara umum, anak yang tidak diberikan MPASI pun dapat terdiagnosis invaginasi. Lalu apa yang terjadi saat anak mengalami kondisi ini?

"Invaginasi terjadi karena usus terlipat atau masuk ke rongga usus, sehingga menyebabkan sumbatan atau obstruksi. Di usus, banyak semacam kelenjar limfe yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi," kata Mira kepada HaiBunda, belum lama ini.

"Pada saat invaginasi, kelenjar ini akan masuk ke dalam usus. Kalau kelenjar limfe membesar, ia akan membentuk semacam fokus bulat yang bisa menyebabkan sumbatan," sambungnya.

Klik next untuk penjelasan lengkap mengenai penanganan invaginasi pada bayi ya, Bunda.

Simak juga 4 strategi pemberian MPASI, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PENANGANAN INVAGINASI PADA BAYI

Close-up shot of mother spoon feeding her baby girl.

Mengenal Bahaya Invaginasi pada Bayi, Benarkah Bisa Disebabkan MPASI Dini?/ Foto: Getty Images/fotostorm

Dokter biasanya akan melihat kondisi bayi untuk mengambil tindakan terkait invaginasi yang dialaminya. Invaginasi yang terjadi pada bayi di awal dan segera mendapatkan penanganan, dapat diatasi tanpa operasi.

"Dokter beda akan melihat, apakah ini bisa di-release, yaitu usus didorong keluar oleh semacam alat radiologi atau zat kontras," ujar Mira.

Namun, pada beberapa kasus yang penanganannya terlambat, tindakan operasi dibutuhkan untuk mengatasi invaginasi. Pada saat operasi, dilakukan memotong sebagian usus dan disambungkan dengan usus yang masih sehat.

Secara umum, invaginasi tidak selalu disebabkan pemberian MPASI dini ya, Bunda. Meski begitu, jangan sembarangan memberikan makanan pada anak yang masih di bawah 6 bulan.

"Batasan pemberian MPASI sudah jelas, yakni sekitar usia 6 bulan saat anak sudah menunjukkan tanda-tanda siap makan," ungkap Mira.

Dampak memberikan MPASI dini

Pemberian MPASI dini dapat berisiko pada kesehatan anak, Bunda. Berikut dampak memberikan MPASI dini pada anak menurut dokter Mira:

  1. Anak tersedak karena makanan masuk ke saluran pernapasan.
  2. Berisiko terkena diare karena paparan kuman karena makanan atau cara memasak MPASI tidak bersih.
  3. Bisa menyebabkan alergi pada anak yang mungkin sudah memiliki bakat atau keturunan. Usus belum siap diberikan MPASI lebih cepat, akibatnya zat alergen dapat keluar dari usus dan masuk ke peredaran darah, sehingga merangsang reaksi alergi.

(ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda