Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Daftar Makanan yang Harus Dihindari saat Sahur agar Anak Tidak Cepat Lapar

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 16 Apr 2022 15:55 WIB

Buka Puasa
Daftar Makanan yang Harus Dihindari saat Sahur agar Anak Tidak Cepat Lapar/ Foto: iStock

Si Kecil lagi belajar puasa Ramadan, Bunda? Rasa lapar dan haus seringkali menjadi kendala untuk anak yang baru pertama kali belajar puasa nih.

Hal tersebut wajar ya. Tapi, sebenarnya rasa lapar dan haus bisa dicegah bila anak diberikan asupan makanan yang tepat saat sahur.

Dokter Spesialis Anak, dr. Jeshika Febi Kusumawati, Sp.A, mengatakan bahwa Bunda perlu memenuhi asupan nutrisi anak yang puasa dari makanan mengandung makronutrien dan mikronutrien. Di antara makanan ini, ada yang bisa bikin kenyang, tapi ada pula yang bisa bikin anak lapar saat puasa.

"Pilih asupan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Tak kalah penting, ada beberapa jenis makanan yang bisa membuat anak kenyang lebih lama saat puasa," kata Jeshika kepada HaiBunda, baru-baru ini.

Makanan saat sahur

Jenis makanan yang perlu dihindari anak saat sahur adalah yang mengandung indeks glikemik (IG) tinggi. Sebab, makanan jenis ini cepat membuat anak lapar karena cepat dicerna tubuh.

Berikut beberapa jenis makanan indeks glikemik tinggi yang perlu dihindari anak saat sahur:

  • Nasi putih
  • Kentang
  • Roti yang terbuat dari tepung terigu, seperti donat
  • Minuman manis, seperti es teh
  • Cokelat

Sebaliknya, Bunda dapat memberikan makanan dengan indeks glikemik sedang dan rendah pada anak saat sahur nih. Makanan jenis ini bisa membuat anak kenyang lebih lama karena tak cepat dicerna oleh tubuh. Berikut jenis makanan dengan indeks glikemik rendah hingga sedang:

  • Sayuran hijau
  • Beras merah
  • Kacang hijau
  • Pisang
  • Jagung manis
  • Sereal oat
  • Ubi
  • Roti gandum
  • Susu

"Makanan indeks glikemik rendah dapat diberikan saat sahur, karena anak membutuhkan makanan yang membuatnya kenyang lebih lama. Siapkan makanan yang mengandung indeks glikemik (IG) rendah atau sedang, seperti beras merah, ubi, kacang hijau, gandum, roti, pisang, atau susu," ujar Jeshika.

Di dalam menu sahur, Bunda juga perlu memenuhi asupan cairan Si Kecil ya. Tak kalah penting adalah menyeimbangkan menu makan saat berbuka puasa. Simak penjelasan lengkap di halaman berikutnya yuk.

Simak juga penjelasan Ustazah tentang anak yang membatalkan puasa karena lupa, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

MENU BUKA PUASA ANAK AGAR CEPAT KENYANG

Buka Puasa

Daftar Makanan yang Harus Dihindari saat Sahur agar Anak Tidak Cepat Lapar/ Foto: iStock

Menu berbuka puasa

Menu berbuka tak kalah penting saat sahur nih, Bunda. Jika saat sahur anak menghindari makanan dengan indeks glikemik tinggi, maka sebaliknya di waktu berbuka puasa.

Saat berbuka puasa, anak perlu konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi nih. Sebab, makanan ini bisa langsung membuat anak kenyang setelah seharian menahan lapar.

"Saat berbuka puasa, anak dapat mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti makanan manis, nasi putih, kentang, donat, cokelat, atau es teh. Jenis makanan indeks glikemik tinggi ini akan mengganti kekurangan asupan gula selama anak berpuasa dan cepat membuat kenyang karena cepat dicerna tubuh," kata Jeshika.

Saat berbuka puasa, Si Kecil dapat langsung diberikan makanan manis secara bertahap. Jeshika menjelaskan, pemberian bertahap ini bertujuan agar anak tidak muntah saat berbuka.

"Selama seharian menahan lapar, asam lambung anak akan meningkat karena jumlah makanan yang dicerna berkurang. Asam lambung tinggi dapat menyebabkan anak muntah bila langsung diberikan banyak makanan setelah berbuka puasa," ujar dokter yang praktik di RS Hermina Jatinegara ini.

Asupan cairan agar anak tak gampang haus

Pemenuhan asupan cairan juga penting bagi anak yang puasa ya, Bunda. Apabila anak minum cukup air, dia tidak akan mudah haus selama berpuasa.

Kebutuhan cairan akan tergantung pada berat badan dan usia. Misalnya, rata-rata anak sudah full puasa di atas usia 6-7 tahun, memiliki berat badannya sekitar 30 kilogram. Anak di usia ini berarti membutuhkan cairan hingga 2 liter per hari

"Cairan yang cukup tak hanya mencegah dehidrasi dan menangkal rasa haus, tapi juga dapat mencegah lapar selama anak puasa, sehingga anak tetap aktif walaupun sedang berpuasa," ujar Jeshika.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda