Jadi Unggulan MPASI Ternyata Bayam Enggak Tinggi Zat Besi, Ada Kesalahan Nih Bun

Bunda sering memberikan bayam untuk menambah asupan zat besi pada anak? Sayur bayam memang mengandung zat besi, tapi ternyata enggak banyak lho.

Padahal selama ini, bayam seringkali menjadi bahan makanan unggulan saat memberikan MPASI pada bayi. Duh, kok bisa ya sampai terjadi kesalahan seperti ini.

Dilansir Nutritics, untuk mengklaim bahwa makanan adalah sumber zat besi, maka dalam 100 gram makanan itu harus mengandung setidaknya 15 persen dari asupan harian zat besi yang direkomendasikan atau 14 miligram (mg). Untuk makanan yang digolongkan tinggi zat besi, artinya perlu memiliki dua kali lipat jumlah tersebut.

Dibandingkan sayuran berdaun lainnya, seperti 100 gram kangkung yang mengandung 1.7 mg zat besi, kandungan zat besi bayam memang lebih tinggi, yakni antara 2,1 sampai 2,7mg dalam 100 gram.

Namun, ini jauh dari kategori makanan tinggi zat besi yang harus mengandung setidaknya 4,2 mg dalam 100 gram porsinya.

Perlu diketahui juga, proporsi zat besi yang tinggi dalam bayam memiliki bio-availabilitas yang rendah. Artinya, sebagian besar zat besi dalam bayam tidak diserap oleh usus kecil dan akhirnya tak dapat digunakan oleh tubuh.

Penelitian telah menunjukkan bahwa setidaknya hanya 2 persen zat besi dari bayam yang sebenarnya diserap oleh tubuh. Hal ini cukup rendah mengingat rata-rata penyerapan zat besi pada daging sekitar 15 sampai 35 persen, Bunda.

Meski kandungan zat besinya enggak tinggi, Bunda tetap bisa kok memberikan bayam untuk Si Kecil. Sayur bayam mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan buah hati.

Setiap setengah cangkir bayam rebus menyediakan setidaknya 573 mikrogram vitamin A atau memenuhi 64 persen kebutuhan harian. Vitamin A diperlukan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dan untuk kesehatan mata.

Meski rendah karbohidrat, sayur bayam tinggi serat tidak larut. Jenis serat ini dapat bermanfaat bagi sistem pencernaan anak, Bunda.

Selain itu, bayam juga mengandung sumber nutrisi lainnya, seperti vitamin C, vitamin K1, kalium, kalsium, dan magnesium.

Fakta tentang kandungan zat besi bayam yang tidak tinggi ini terungkap melalui para ahli. Fakta ini cukup mengejutkan publik. Selengkapnya bisa dibaca di halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga 7 makanan kaya vitamin untuk kecerdasan anak, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

AWAL MULA BAYAM DISEBUT MENGANDUNG TINGGI ZAT BESI

Foto: Getty Images/iStockphoto/PoppyB

Ulasan di laman McGill Office for Science and Society mengungkap fakta mengejutkan tentang bayam yang selama ini dikenal sebagai sumber zat besi. Profesor Arnold E. Bender, seorang kepala nutrisi dan diet etika di Queen Elizabeth College di Inggris menjelaskan penentuan kandungan zat besi dalam bayam yang dikemukakan oleh Dr. E. von Wolff pada tahun 1870.

Analisis selanjutnya dilakukan oleh Profesor Schupan di tahun 1937. Ia menemukan bahwa bayam sebenarnya tidak mengandung zat besi lebih banyak daripada sayuran berdaun lainnya, Bunda. Faktanya, kandungan zat besi ini hanya sepersepuluh dari jumlah yang dilaporkan von Wolff.

"Ketenaran zat besi di bayam tampaknya didasarkan pada titik desimal penulisan yang salah," kata Bender.

Penelitian dari kriminolog Dr. Mike Sutton mungkin menjadi titik terang tentang kandungan zat besi di sayur bayam. Menurutnya, meskipun tidak ada kesalahan titik desimal, ahli kimia Jerman yang menentukan kandungan zat besi bayam pada akhir 1800-an memang membuat beberapa kesalahan.

"Mungkin ada kontaminasi sampel dengan zat besi dari peralatan laboratorium, dan ada juga kebingungan tentang apakah zat besi yang mereka temukan mengacu pada zat besi dalam bayam segar, atau dalam varietas kering," tulis Joe Schwarcz PhD, Direktur McGill Office for Science and Society.

Biar makin semangat menjalani bulan Ramadan, ada HAMPERS spesial nih, dari HaiBunda. Bunda bisa mendapatkan minyak goreng 2 liter, emas 3 gram, smartphone, smart TV, dan masih banyak lagi. Daftar di SINI.