Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Penyakit Anak yang Paling Rentan Menyerang Saat Lebaran

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Selasa, 03 May 2022 15:35 WIB

Menjelang hari raya Idul Fitri sebaiknya Bunda meningkatkan kewaspadaan Bunda terhadap kesehatan anak karena saat lebaran anak-anak rentan terkena penyakit.
Ilustrasi Penyakit Umum pada Anak saat Libur Lebaran

Jakarta - Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, selain menyiapkan berbagai hal menyambut hati kemenangan, Bunda meningkatkan kewaspadaan terhadap kesehatan anak-anak. Pasalnya, selama libur, biasanya anak-anak rentan terkena beberapa penyakit.

Sebuah penelitian menemukan di masa liburan, anak-anak paling sering mengalami penyakit diare, cedera kulit, atau ruam kulit yang disebabkan gigitan hewan atau parasit, demam dan infeksi saluran pernapasan.

Beberapa penyakit umum tersebut lebih rentan terjadi pada anak-anak jika dibandingkan dengan orang dewasa. Anak-anak pun menjadi lebih mungkin dirawat di rumah sakit daripada orang dewasa karena kondisi mereka.

Oleh karena itu, saat libur Lebaran atau melakukan perjalanan jauh, Bunda perlu maksimal dalam menjaga kesehatan anak-anak agar kekebalan tubuh mereka tidak lemah. Nah, untuk penjelasan lebih lengkapnya, yuk, simak berikut ini, ya Bunda.

Banner 40 Ciri Hamil40 Ciri Hamil/ Foto: HaiBunda/ Annisa Shofia

Anak-anak lebih rentan terkena penyakit saat libur Lebaran

“Pas mudik dan Lebaran itu umumnya anak-anak sakit saluran pernapasan, batuk, pilek, dan diare. Makanya kita sebagai orang tua harus jaga kesehatan anak kita ya. Kalau mudik, bawa obat-obatan sederhana,” pesan Dr. dr Rini Sekartini, SpA(K) di sela-sela peluncuran seri video edukasi kesehatan anak di kantor IDAI.

Saat Lebaran tentunya Bunda dan Si Kecil akan bertemu dengan banyak orang, ini bisa juga menjadi salah satu alasan mengapa anak bisa sakit saat libur Lebaran. Bertemu banyak orang bisa membuat anak lebih rentan terkena batuk dan pilek. Oleh karena itu, Bunda perlu menyiapkan beberapa obat sederhana untuk meringankannya, ya Bunda.

Selain itu, anak-anak juga mungkin akan mengalami diare karena makan makanan sembarangan di pinggir jalan. Oleh karena itu, untuk menghindari hal ini, Bunda perlu menyiapkan bekal sehat dan tentunya bergizi untuk Si Kecil saat berencana untuk bepergian, ya Bunda.

Selain itu, ada beberapa penyakit umum juga yang mungkin akan dialami oleh Si Kecil saat libur Lebaran nanti. Simak berikut ini, ya Bunda.

anak-anak mengaji di pesantrenanak-anak mengaji di pesantren/ Foto: Getty Images/iStockphoto/DistinctiveImages

Penyakit umum pada anak saat Lebaran

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa penyakit umum yang sering terjadi pada anak-anak saat libur Lebaran:

1. Diare

Penyebab utama penyakit diare adalah mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi karena menyebarkan bakteri, virus, dan racun. Diare sering terjadi pada bayi dan keracunan makanan sering terjadi pada anak usia sekolah.

Gejala dari penyakit ini adalah sakit perut, diare berair, dan muntah. Jika parah, mungkin Si Kecil akan mengalami diare berdarah, dan ini membutuhkan perhatian medis segera karena antibiotik diperlukan untuk pengobatannya.

Melansir dari laman Firstcry Parenting, satu-satunya cara untuk menghindari hal ini adalah dengan menjaga kebersihan yang baik di dapur dan hanya mengonsumsi makanan segar yang dimasak dengan baik. Jika Bunda pergi keluar untuk makan malam, pastikan restoran memenuhi standar kebersihan juga, ya Bunda.

Kita lanjutkan ke halaman berikutnya yuk.

 Saksikan juga video tentang


ISPA HINGGA BATUK DAN PILEK

Ilustrasi Penyakit Umum pada Anak saat Libur Lebaran

2. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)

ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut adalah salah satu penyakit umum yang mungkin dialami oleh anak-anak saat mereka liburan. Pada dasarnya, infeksi ini bisa menular melalui kontak atau percikan ludah, lho Bunda, jadi, kemungkinan Si Kecil yang terinfeksi ISPA mungkin tertular dari orang-orang yang bertemu dengannya.

ISPA memiliki gejala yang bermacam-macam, seperti batuk, bersin, sakit kepala, pilek, nyeri saat menelan ludah, pembesaran kelenjar getah bening, demam, hingga sesak napas. Bunda dapat mengatasi penyakit ini dengan meminta anak-anak untuk memperbanyak istirahat dan mengomsumsi cukup cairan untuk meredakannya.

3. Demam tifoid

Demam tifoid atau yang dikenal dengan penyakit tifus disebabkan oleh bakteri yang disebut Salmonella typhi, yang terkait dengan bakteri Salmonella yang menyebabkan keracunan makanan. Mereka biasanya hidup pada manusia dan dikeluarkan melalui kotoran atau urine seseorang.

Infeksi terjadi ketika seseorang makan atau minum yang terkontaminasi bakteri. Ketika bakteri masuk ke dalam tubuh, mereka dengan cepat berkembang biak dan menyebar ke aliran darah. Demam ini bisa datang tiba-tiba atau bertahap selama beberapa minggu. Penyakit ini biasanya menyebabkan deammt inggi, sakit perut, dan nyeri satu atau dua minggu setelah terpapar bakteri.

Demam ini bisa diobati dengan antibiotik yang membunuh bakteri. Penting untuk minum obat sepanjang waktu yang diresepkan dokter, bahkan jika Si Kecil merasa lebih baik. Jika Bunda menghentikannya terlalu cepat, beberapa bakteri tetap ada.

4. Sembelit

Sembelit adalah masalah umum pada anak-anak. Anak-anak dengan sembelit memiliki tinja yang keras, dan sulit atau menyakitkan untuk dikeluarkan. Beberapa anak dengan konstipasi jarang buang air besar.

Meskipun konstipasi dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit biasanya bersifat sementara. Jika tidak diobati, gejalanya bisa bertambah parah, lho Bunda. Bunda dapat mengatasinya dengan perawatan didasarkan pada usia Si Kecil dan seberapa parah masalahnya.

Pastikan anak-anak mengonsumsi makanan sehat, termasuk makanan yang kaya akan sumber serat yang baik. Selain itu, bantu Si Kecil juga mengatur rutinitas toilet, serta dorong Si Kecil untuk bermain dan aktif, ya Bunda.

5. Batuk dan pilek

Batuk dan pilek biasanya disebabkan oleh infeksi kuman yang disebut virus. Mereka biasanya hilang dengan sednirinya, dan obat-obatan antibiotik biasanya tidak ada gunakanya. Paracetamol dan ibuprofen dapat meringankan beberapa gejala. Pastikan juga Si Kecil cukup minum, ya Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda