PARENTING
Meski Ringan, Kenali 6 Gejala Khas DBD pada Si Kecil hingga Cara Mengatasinya
Amira Salsabila | HaiBunda
Senin, 09 May 2022 16:00 WIBJakarta - Gejala penyakit demam berdarah pada anak memang ringan, tapi bila tidak dideteksi lebih awal akan semakin membahayakan keselamatan anak. Maka itu, penting bagi Bunda untuk mengenali gejalanya lebih dini agar kondisi Si Kecil bisa segera pulih dan tidak berisiko lebih.
Lalu, apa saja gejala khas DBD atau demam berdarah dengue yang harus segera dikenali pada anak? Simak penjelasan di bawah ini yuk Bunda.
Bunda, ada lebih dari 500 juta orang terkena penyakit yang dibawa oleh nyamuk yang mengakibatkan sekitar 2,7 juta kematian setiap tahun. Adapun yang paling berbahaya adalah malaria, virus zika, chikungunya, demam kuning, dan demam berdarah.
Mungkin Bunda sudah tidak asing lagi dengan penyakit demam berdarah. Demam berdarah dibawa oleh nyamuk Aedes betina. Spesies nyamuk ini dapat diidentifikasi dengan pola garis-garis yang mencolok di perutnya, sehingga dijuluki juga 'nyamuk harimau.'
Nyamuk demam berdarah biasanya ditemukan di daerah beriklim hangat, tropis, dan lembap. Nyamuk ini berkembang biak dengan adanya air yang tergenang. Hal ini membuat demam berdarah jauh lebih umum di puncak musim hujan.
Demam berdarah biasanya tanpa gejala di hampir 80 persen dari semua kasus, bahkan bayi dan anak kecil. Namun, semakin muda anak, semakin parah gejalanya, yang biasanya muncul sekitar empat hari setelah infeksi.
Untuk membantu Bunda mengenali apa saja gejala dari demam berdarah dan bagaimana cara mengatasinya, yuk, simak berikut ini, ya Bunda.
Gejala DBD pada anak
Gejala demam berdarah pada anak umum ringan. Anak-anak yang lebih besar, orang dewasa, dan mereka yang pernah mengalami infeksi sebelumnya mungkin memiliki gejala sedang hingga parah. Berikut adalah beberapa gejala DBD pada Si Kecil:
1. Penyakit seperti flu
Pada kebanyakan kasus, demam berdarah pada bayi dimulai dengan gejala yang berhubungan dengan virus influenza, seperti demam tinggi, pilek, batuk, dan kelelahan.
2. Perubahan perilaku
Si Kecil mungkin menunjukkan lebih banyak agitasi dan amarah yang berbeda dari biasanya, bahkan tanpa alasan yang jelas. Dia juga cenderung menangis dan membuat ulah. Nafsu makannya juga akan turun, dan pola tidurnya akan berubah drastis. Ini karena demam dan gejala mirip flu yang dialami oleh Si Kecil.
3. Ketidaknyamanan fisik
Anak-anak yang terkena mungkin mengalami nyeri otot dan persendian, nyeri berdenyut tumpul di belakang mata mereka, nyeri punggung, sakit kepala yang membelah, dan sebagainya. Sakitnya terasa seperti tulang yang dipatahkan. Oleh karena itu, demam berdarah juga bisa dikenal sebagai demam patah tulang.
4. Masalah gastrointestinal
Si Kecil mungkin akan mengeluhkan rasa sakit yang menusuk di perut bersama dengan mual, muntah, dan diare, yang dapat disalahartikan sebagai gejala gastroenteritis. Muntah adalah tanda awal bahwa anak mengalami komplikasi, maka dia perlu diawasi secara ketat.
5. Masalah kulit
Gejala umum demam berdarah adalah ruam kulit gatal yang muncul di bercak. Ini telah digambarkan sebagai ruam seperti campak yang menyerupai pulau-pulau putih di lautan merah. Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah rasa gatal yang terus menerus muncul di telapak kaki. Namun, ruam bersifat sementara dan mungkin akan hilang bahkan sebelum Bunda melihatnya.
6. Berdarah
Anak-anak mengalami pendarahan dari gusi atau hidung mereka karena penurunan jumlah trombosit. Virus memperlambat laju pembekuan darah, yang mengakibatkan pendarahan. Terkadang, pendarahan juga bisa terjadi di saluran pencernaan. Namun, ini hanya terjadi pada kasus yang rumit, dan tidak dialami oleh semua orang yang menderita demam berdarah.
Lalu, bagaimana cara mengatasi anak yang menderita DBD? Simak di halaman selanjutnya, ya Bunda.
Saksikan juga video tentang 8 obat alami turunkan demam anak:

PENGOBATAN DBD PADA ANAK