PARENTING
Cegah Thalasemia Menurun ke Anak, Apa yang Perlu Dilakukan Calon Pengantin?
Kinan | HaiBunda
Rabu, 11 May 2022 12:00 WIBKewaspadaan terhadap penyakit thalasemia perlu semakin ditingkatkan terutama bagi calon pengantin. Adakah cara mencegah thalasemia pada anak?
Dikutip dari Web MD, thalasemia adalah kondisi penyakit pada darah yang sifatnya diturunkan dalam riwayat keluarga. Dalam kondisi ini, tubuh memiliki lebih sedikit sel darah merah dan hemoglobin dari yang seharusnya.
Padahal seperti diketahui, hemoglobin memiliki peran penting karena memungkinkan sel darah merah Anda membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Tanda dan gejala dari thalasemia di antaranya seperti pertumbuhan lambat pada anak-anak, pembesaran limpa, mudah lelah, kulit pucat, urine berwarna gelap, nafsu makan menurun dan masalah pada jantung.
Tahun ini, Peringatan Hari Thalasemia Sedunia diadakan dengan tema 'Be Aware. Share. Care: Working with the global community as one to improve thalassaemia knowledge.'
Peringatan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit thalasemia, serta membantu pasiennya menjalani hidup normal.
Mengenal penyakit thalasemia mayor
Thalasemia mayor merupakan jenis thalasemia berat dan memerlukan penanganan intensif, termasuk transfusi darah rutin. Kondisi ini diturunkan secara herediter dari orang tua yang penyandang atau carrier (pembawa sifat).
Menurut P2PTM Kemenkes RI, sampai saat ini penyakit thalasemia belum bisa disembuhkan. Namun demikian, untuk mencegah terjadinya thalasemia mayor dapat dilakukan dengan upaya deteksi dini.
Jika memungkinkan, hindari terjadinya pernikahan antar sesama pembawa sifat thalasemia.
Bagaimana cara mencegah thalasemia mayor?
"Thalasemia dapat dicegah dengan menghindari pernikahan sesama pembawa sifat thalasemia. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting untuk mengetahui status seseorang apakah dia pembawa sifat atau tidak," tulis Subdit PKKD Dit P2PTM tahun 2019, dr Sylviania Andinisari dan dr Joan Otnida Naomi Hutabarat, seperti dikutip dari p2ptm.kemkes.go.id.
Idealnya skrining dilakukan sebelum memiliki keturunan, yaitu dengan mengetahui riwayat keluarga dengan thalasemia. Penting juga dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya pembawa sifat thalasemia sedini mungkin.
Hal serupa disampaikan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes RI, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS, bahwa jalan pencegahan lewat mencegah perkawinan sesama pembawa sifat thalasemia.
Alasannya, pernikahan sesama pembawa sifat akan memunculkan peluang 25 persen kelahiran anak dengan thalasemia mayor. Baca selanjutnya di halaman berikutnya ya, Bunda.
Simak juga video gejala khas penyakit tipes yang Bunda perlu ketahui:

SKRINING SEBAGAI SALAH SATU BENTUK DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN