Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

haibunda-squad

5 Tips Mengasah Kecerdasan Anak, Mulai dengan Stimulasi Kemampuan Bicara Bun

Annisa A   |   HaiBunda

Rabu, 11 May 2022 09:25 WIB

Anak pintar
Ilustrasi Kecerdasan Anak / Foto: Getty Images/iStockphoto/pinstock

Anak cerdas merupakan harapan setiap orang tua. Kecerdasan anak dapat terbentuk sejak masih di dalam kandungan, Bunda. Oleh karena itu, penting untuk mengasahnya agar berkembang secara optimal.

Kecerdasan anak didapatkan dari stimulasi atau rangsangan berupa informasi yang mereka terima dari lingkungan sekitar. Setiap anak diberkahi dengan kecerdasan yang berbeda-beda.

Dijelaskan Irma Gustiana A, M.Psi., Psikolog., CPC., setiap anak memiliki potensi kecerdasan yang berbeda. Bunda mungkin penasaran kapan waktu yang tepat untuk mengukur kecerdasan mereka, ya?

"Biasanya kelihatan sekitar usia 3 tahunan. Di usia itu, anak-anak proses berkembangnya sudah cukup signifikan. Untuk melihat IQ anak sebaiknya dilakukan di atas usia 3 tahun agar hasilnya akurat," tutur Irma dalam sesi HaiBunda Live, Selasa (10/5/22).

Sebelum anak mencapai usia tersebut, tugas orang tua adalah memupuk mereka dengan berbagai informasi dan pembelajaran untuk membangun kecerdasannya. Di bawah usia 3 tahun, Irma menyarankan Bunda untuk fokus memantau tumbuh kembangnya terlebih dahulu.

"Kalau usia 3 tahun ke bawah kami sarankan melakukan screening tumbuh kembang, untuk melihat tahapan perkembangan yang sesuai dengan usianya. Jika ada yang kurang, kita bisa lakukan terapi," ujarnya.

Lantas, hal apa saja yang bisa dilakukan Bunda dan Ayah untuk mengoptimalkan kecerdasan Si Kecil?

Banner Penyebab Janin Menangis dalam KandunganBanner Penyebab Janin Menangis dalam Kandungan/ Foto: HaiBunda/ Annisa Shofia

1. Perhatikan kemampuan berbicara

Setiap anak memiliki tipe kecerdasan yang berbeda. Akan tetapi, kemampuan berbicara menjadi salah satu tolak ukur dari kecerdasan anak.

"Paling mudah untuk kita telusuri yaitu terkait kemampuan berbahasa, komunikasi, atau berbicara. Ini erat sekali dengan potensi kecerdasan," kata Irma.

"Anak bayi itu akan bisa terangsang kemampuan auditori atau mendengarnya ketika ia mendengarkan berbagai suara. Suara yang paling sering didengar tentu suara ibunya, oleh karena itu penting untuk diajak ngobrol bahkan sejak di dalam kandungan," imbuhnya.

Kemampuan berbicara biasanya sudah dapat terlihat sejak anak berusia 1 tahun. Akan tetapi, bukan berarti anak yang mengalami speech delay tidak memiliki kecerdasan, Bunda.

"Ini hanya salah satu aspek penting kecerdasan. Di usia tersebut kita bisa memprediksi kecerdasannya, untuk menemukan stimulasi yang tepat," terangnya.

Selain itu, Irma menyarankan untuk memberikan rangsangan di usia emas anak. Baca di halaman selanjutnya.

Saksikan juga video tentang tanda awal autisme pada anak dan cara mengatasinya:

[Gambas:Video Haibunda]




BERIKAN MEREKA RANGSANGAN

Young girl working on a robot design. Okayama, Japan

Ilustrasi Kecerdasan Anak / Foto: Getty Images/JGalione

2. Berikan rangsangan di usia emas

Tumbuh kembang anak dapat terjadi secara optimal pada usia emas atau golden age, yakni sekitar usia 0-6 tahun. Di masa ini, kemampuan mereka untuk menyerap informasi akan lebih cepat dan efektif.

Bunda harus mengajak anak berbicara secara rutin. Hal ini dilakukan untuk menambah kosakata mereka. Selain itu, Bunda juga bisa mengajak anak melakukan berbagai aktivitas fisik.

Jangan berhenti melakukan stimulasi meski Si Kecil berhasil menjadi anak yang pintar. Otak akan terus berkembang sehingga perlu diberikan rangsangan secara berkala. Stimulasi yang rutin dilakukan untuk mencegah terjadinya penurunan fungsi kecerdasan.

3. Cari tahu kesukaan Si Kecil

Untuk mengetahui kecerdasan anak, Bunda dan Ayah harus lebih peka dalam mencari tahu hal yang disukai oleh Si Kecil. Perhatikan hobi apa yang mereka sukai untuk menemukan bakat yang terpendam.

"Kalau anaknya punya kecerdasan terkait dengan seni, senang corat-coret di usia 2 tahun, di situ lah kita bisa mengenalkan dia ke dunia seni. Kita stimulasi dengan kegiatan melukis dan menggambar. Itu bisa mendukung kecerdasan mereka di bidang seni," tutur Irma.

4. Manfaatkan kecerdasan genetik

Banyak orang berpendapat bahwa kecerdasan anak menurun dari sang Bunda. Ternyata hal itu memang benar lho, Bunda.

"Kalau dari riset yang sudah banyak sekali dilakukan di dunia, memang benar kecerdasan intelektual itu diwariskan dari pihak ibu," ungkap Irma.

Manfaatkan kecerdasan genetik yang menurun dari ibunda dengan membangun ikatan atau bonding yang kuat. Apabila Bunda mampu menjaga ikatan batin dengan Si Kecil, hal itu dapat membuat kemampuan penyerapan kecerdasan mereka lebih optimal.

"Nanti itu akan mempengaruhi hippocampus, bagian otak yang mengatur memori dan proses belajar. Kalau ikatan sama ibunya kuat, dan mengajarinya tidak pakai emosi jiwa, akan sangat mempengaruhi kecerdasan anak. Selain diwariskan, ikatan yang bagus juga membuat kecerdasan anak semakin optimal," ia menjelaskan.

5. Hal yang harus dilakukan apabila anak mengalami delay

Apabila Bunda merasa anak belum mulai menunjukkan kecerdasan, tidak usah khawatir. Orang tua bertugas untuk memantau tumbuh kembang mereka berjalan sesuai dengan usia. Ketika mereka mengalami delay, Bunda dapat memberikan rangsangan yang lebih mendalam.

"Kalau lagi mandi bisa juga memanfaatkan sikat giginya untuk digosok lidahnya. Itu bisa memberi rangsangan. Lalu pijit wajah anak dengan lembut. Serta lakukan aktivitas meniup untuk merangsang otot mulut," terang Irma.

"Bacakan buku cerita agar dia mendengarkan. Kalau sudah 2 tahun lebih tetapi kosakatanya masih belum banyak, lebih baik lakukan konsultasi langsung dengan dokter tumbuh kembang atau psikolog anak. Nanti akan diberikan terapi yang sesuai dengan kebutuhan Si Kecil," imbuhnya.


(anm)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda