HaiBunda

PARENTING

Apakah Vaksin Bisa Menyebabkan Alergi pada Anak? Simak Penjelasan Dokter

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 23 May 2022 11:40 WIB
Ilustrasi alergi vaksin/ Foto: iStock

Jakarta - Kesehatan anak tentunya menjadi prioritas utama setiap orang tua. Bunda akan melakukan segala hal untuk melindungi anak-anak dan memastikan mereka dalam keadaan sehat.

Salah satu cara untuk mengupayakan kesehatannya adalah dengan memastikan bahwa Si Kecil mendapatkan vaksinasi pada waktu yang tepat. Bayi disarankan mendapatkan sejumlah vaksinasi pada saat mereka berusia kurang lebih dua tahun.

Sangat penting untuk memahami bagaimana cara kerja vaksinasi ya, Bunda. Jadi, sangat penting diingat bahwa vaksin bukanlah suntikan ajaib yang dapat mencegah Si Kecil terkena penyakit. Vaksinasi atau imunisasi adalah sebagai alat dalam memberikan sistem kekebalan tubuh Si Kecil untuk membantu melawan penyakit jika mereka pernah bersentuhan dengannya.


Namun, tidak jarang orang tua yang merasa ragu dengan vaksin karena ada beberapa laporan bahwa anak-anak mereka mengalami alergi setelah mendapatkan vaksinasi. Apakah vaksinasi bisa menyebabkan alergi pada anak?

Nah, penting memahami hal ini untuk memastikan agar anak-anak mereka tidak mengalami alergi. Untuk membantu menjawab pertanyaan para Bunda terkait vaksinasi ini, yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Apakah vaksin bisa menimbulkan alergi pada anak?

Efek samping setelah imunisasi atau yang sering dikenal dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sering dikaitkan dengan hipersensitivitas vaksin. Namun, banyak dari kemungkinan alergi ini tidak mungkin dikonfirmasi sebagai alergi vaksin yang sebenarnya, melainkan hanya gejala yang kebetulan mungkin menyerupai alergi.

KIPI sendiri didefinisikan sebagai sesuatu masalah medis yang terjadi tepat setelah mendapatkan vaksinasi. Melansir dari laman AJGP, pada umumnya KIPI terlihat dalam praktik umum, dan seringkali sulit untuk membedakan antara mekanisme yang mendasarinya.

Penting untuk dapat mengidentifikasi reaksi hipersensitivitas potensial sehingga dapat dilaporkan dan pasien dapat ditinjau oleh spesialis imunisasi untuk mengevaluasi, menyelidiki, dan mengelola imunisasi di masa mendatang jika diperlukan.

Efek samping setelah mendapatkan vaksin biasanya ringan seperti kulit kemerahan atau bengkak di tempat suntikan. Terkadang anak-anak juga mengalami demam ringan, tetapi gejala ini biasanya akan hilang dalam satu atau dua hari.

Lalu, bagaimana jika efek samping setelah mendapatkan vaksinasi terjadi lebih dari satu bulan? Simak jawabannya di halaman selanjutnya, ya Bunda.

Simak cara menangani KIPI vaksin seperti dalam video di bawah ini:



(rap/rap)
BAGAIMANA JIKA EFEK SAMPING TERJADI LEBIH DARI SEBULAN?

BAGAIMANA JIKA EFEK SAMPING TERJADI LEBIH DARI SEBULAN?

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

Bermain di Luar Rumah Bisa Cegah Rabun Jauh pada Anak, Bun! Ini Penjelasannya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Nurah Syahfirah Rayakan Ultah Suami, Teuku Rafly Bergaya Padel Bareng Anak-anak

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Lyra Virna dan Fadlan Muhammad Lepas Anak Kembar untuk Kuliah ke Luar Kota

Mom's Life Annisa Karnesyia

Curhat Sharena Mulai Alami Perimenopause, Beruntung Ada Ryan Delon yang Mendampingi

Kehamilan Amrikh Palupi

Anak yang Lahir Akhir Tahun Lebih Sering Didiagnosis Gangguan Mental, Ternyata Ini Pemicunya

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Rekomendasi Kapas Wajah, Lembut & Aman untuk Bersihkan Makeup

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Randu Gede

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Perebutan Warisan Rp6,8 Miliar Ungkap Rahasia Besar Keluarga Ini, Ternyata...

Curhat Sharena Mulai Alami Perimenopause, Beruntung Ada Ryan Delon yang Mendampingi

Anak yang Lahir Akhir Tahun Lebih Sering Didiagnosis Gangguan Mental, Ternyata Ini Pemicunya

7 Rekomendasi Kapas Wajah, Lembut & Aman untuk Bersihkan Makeup

5 Potret Nurah Syahfirah Rayakan Ultah Suami, Teuku Rafly Bergaya Padel Bareng Anak-anak

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK