Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

6 Cara Menghangatkan MPASI yang Benar agar Nutrisi Makanan Tetap Terjaga

Kinan   |   HaiBunda

Senin, 30 May 2022 23:10 WIB

Healthy baby food on white wooden table, closeup
Ilustrasi cara menghangatkan MPASI yang tepat. Foto: Getty Images/iStockphoto/Liudmila Chernetska

Saat menyiapkan MPASI untuk Si Kecil, Bunda termasuk kategori masak beberapa porsi dan membekukannya terlebih dahulu? Jika ya, Bunda perlu tahu cara menghangatkan MPASI yang benar agar nutrisinya terjaga.

Diketahui ada beberapa cara yang kerap dilakukan para bunda untuk menghangatkan MPASI. Mulai dari merendam wadah di air panas hingga menggunakan microwave.

Dikutip dari National Health Service (NHS), yang terpenting saat menghangatkan MPASI pastikan uap panas merata. Caranya, aduk makanan saat dihangatkan.

Berikan waktu sejenak agar suhu makanan turun. Jangan lupa untuk memeriksa kembali suhunya sebelum memberikan pada si Kecil. Ingat, makanan sebaiknya hanya dihangatkan maksimal satu kali saja ya, Bunda.

Nah, berikut cara menghangatkan MPASI yang benar agar nutrisinya tetap terjaga seperti dilansir berbagai sumber:

Banner Tips Anak Cerdas Seperti Maudy AyundaFoto: HaiBunda/ Annisa Shofia

1. Pindahkan terlebih dahulu ke lemari pendingin

Jika MPASI ada dalam kondisi beku alias disimpan di freezer, maka sebaiknya tidak langsung dihangatkan ya, Bunda. Pindahkan ke lemari pendingin atau kulkas bagian bawah setidaknya selama 24 jam.

MPASI bisa lanjut dihangatkan jika kondisinya sudah cair dan tidak beku sepenuhnya. Jangan lupa, Bunda, makanan beku yang sudah dicairkan tidak boleh kembali dibekukan.

2. Menghangatkan dengan memakai kompor

Setelah makanan sudah tak beku, Bunda bisa lanjut menghangatkan di atas kompor. Tuang MPASI ke dalam panci dan gunakan api kecil. Selalu aduk makanan supaya panasnya rata.

Lakukan metode ini secukupnya alias jangan terlalu lama, karena justru bisa hangus.

3. Menghangatkan dengan microwave

Dikutip dari Very Well Family, penggunaan microwave untuk menghangatkan makanan sering menyebabkan area panas tertentu. Ini karena proses pemanasan tidak bisa dilakukan sambil diaduk.

Maka dari itu, pastikan Bunda mengaduk MPASI secara menyeluruh sesudah dikeluarkan dari microwave. Periksa kembali suhu makanan sebelum diberikan pada bayi.

4. Menghangatkan dengan wadah berisi air panas

Metode ini mirip seperti metode menghangatkan ASI perah, yakni dengan meletakkan wadah MPASI di dalam wadah yang lebih besar berisi air panas.

Caranya, rebus air sampai mendidih di dalam panci. Setelah itu, matikan kompor dan rendam wadah MPASI di dalamnya. Biasanya metode menghangatkan ini perlu waktu sekitar 20 menit.

Baca cara selanjutnya di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download juga aplikasi Allo Bank di sini.

Simak juga video tentang alasan anak tidak boleh diberi susu setelah minum obat:

[Gambas:Video Haibunda]



MENGHANGATKAN DENGAN SLOW COOKER, BAGAIMANA CARANYA?

Happy mother spoon feeding her baby child in nursery

Ilustrasi anak makan. Foto: Getty Images/iStockphoto/oksun70

5. Menghangatkan dengan slow cooker

Selain bisa digunakan untuk memasak MPASI, slow cooker juga bisa dimanfaatkan untuk menghangatkannya. Masukkan MPASI ke dalam slow cooker, atur suhu hingga sekitar 70-75 derajat Celcius.

Setelah itu, jangan lupa aduk-aduk makanan dan periksa suhunya sebelum diberikan pada bayi.

6. Beri waktu sejenak sampai hangat

Setelah Bunda menghangatkan MPASI (baik dengan kompor atau microwave), beri waktu sejenak sampai makanan cukup hangat. Ini karena bayi belum memiliki naluri untuk memeriksa makanannya, sehingga cenderung akan langsung melahap.

Jika suhu makanan terlalu panas, bayi dapat mengalami trauma. Maka dari itu, Bunda juga bisa mencicipinya terlebih dahulu untuk lebih memastikan.

Cara ini lebih efektif dibandingkan jika Bunda meniup-niup makanan saat menyuapi si Kecil. Kenapa ya?

Dilansir Times of India, kebiasaan meniup makanan untuk anak berisiko merusak giginya, terutama jika Bunda punya masalah pada kesehatan gigi dan mulut. Kuman dan bakteri yang ada di mulut Bunda dapat berpindah ke makanan, kemudian masuk ke mulut Si Kecil. 


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda