Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Benarkah Bayi Kuning Dapat Diatasi dengan Sering Dijemur saat Pagi Hari?

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 15 Jun 2022 09:10 WIB

Baby sleeps on mother's hands and morning sun
ilustrasi menjemur bayi/ Foto: iStock

Kondisi bayi baru lahir memang bermacam-macam ya, Bunda. Salah satu hal yang sering terjadi dan tak jarang membuat orang tua khawatir, yakni bayi kuning.

Bayi kuning atau jaundice adalah kondisi yang umum dan biasanya tidak berbahaya. Kondisi ini menyebabkan menguningnya kulit dan bagian putih mata bayi. Tak hanya di bagian kulit di mata, gejala lain dari penyakit kuning pada bayi baru lahir dapat ditemukan lewat urine dan kotorannya.

Pada bayi kuning, urine berwarna kuning gelap, urine bayi baru lahir seharusnya tidak berwarna. Lalu, kotoran berwarna pucat, yang seharusnya kuning atau oranye.

Dikutip dari NHS, gejala penyakit kuning pada bayi baru lahir biasanya berkembang 2 hari setelah kelahiran dan cenderung membaik tanpa pengobatan pada saat bayi berusia sekitar 2 minggu.

Banner Mesin Cuci di Bawah Harga Rp2 JutaFoto: Annisa Shofia

Untuk mengatasinya, banyak yang menyarankan untuk bayi agar lebih sering dijemur saat pagi hari, Bunda. Benarkah demikian?

Dokter Yaulia Yanrismet, Sp.A, mengatakan bahwa secara tidak langsung, menjemur matahari dapat menurunkan bilirubin. Namun, secara langsung tidak efektif, Bunda.

"Bilirubin dalam tubuh dapat pecah dengan sinar biru. Sinar biru ini terdapat di matahari, tapi dalam jumlah kecil atau tidak efektif untuk mengatasi kuning," kata Dokter Spesialis Anak Paruh Waktu di RS Hermina Jatinegara ini.

Selain itu, kita tidak dianjurkan untuk menjemur bayi dalam waktu lama. Selain sinar biru, matahari juga terdiri dari sinar ultraviolet (UV) A, UV B, dan inframerah.

Akan tetapi, secara tidak langsung berjemur di bawah sinar matahari dapat membantu mengatasi bayi kuning. Harapannya, menurut dr Yaulia, bayi yang dijemur bisa merasa kehausan, sehingga akan lebih banyak menyusu.

"Seperti diketahui, minum banyak cairan adalah salah satu cara untuk menurunkan kadar bilirubin yang tinggi," tuturnya.

Jika memang disarankan menjemur, HaiBunda sebelumnya pernah membahas tips menjemur bayi. Baca tipsnya di halaman berikut ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video soal tanda bayi masih lapar:

[Gambas:Video Haibunda]



CARA MENJEMUR BAYI DENGAN TEPAT

Baby sleeps on mother's hands and morning sun

ilustrasi menjemur bayi/ Foto: iStock

Nah, Bunda, adapun terdapat beberapa tips ketika menjemur bayi. Berikut tipsnya yang perlu Bunda perhatikan:

1. Pilih waktu yang tepat untuk menjemur Si Kecil

Pastikan Si Kecil terpapar sinar matahari selama 10 hingga 15 menit antara pukul 07.00 dan 10.00 pagi untuk mendapatkan manfaat maksimal. Satu jam setelah matahari terbit dan satu jam sebelum matahari terbenam dianggap sebagai waktu terbaik untuk memaparkan Si Kecil ke sinar matahari.

Ini dikarenakan kulit Si Kecil sensitif, Bunda. Paparan sinar matahari pun tidak boleh lebih dari 30 menit. Paparan sinar UV yang berkepanjangan dapat merusak selaput kulit yang nantinya menyebabkan kemerahan, rasa terbakar, dan iritasi.

2. Gunakan pakaian minimal

Penting agar seluruh tubuh Si Kecil, termasuk dada dan punggung, mendapat perhatian yang sama. Jadi, sebaiknya Si Kecil tidak berpakaian lengkap. Jika memungkinkan, lindungi bagian matanya ya, Bunda.

3. Pilih lokasi yang tepat

Bayi tidak perlu berjemur di tempat yang benar-benar terbuka di luar rumah, Bunda. Buka jendela yang dapat mengalirkan sinar matahari, atau letakkan Si Kecil di kamar dengan sinar matahari alami.

Jika cuaca berangin, sebaiknya tetap berada di dalam ruangan agar debu atau benda asing lainnya tidak memengaruhi matanya.

4. Menjemur sebelum mandi

Si Kecil dapat menerima dosis sinar matahari hariannya sebelum dia mandi. Ini akan membantu Bunda untuk membersihkan area yang terlewatkan, seperti lipatan perut, paha, kaki, dan area di belakang telinga.

5. Perhatikan suhu tubuh

Peningkatan suhu tubuh Si Kecil yang tidak normal akibat paparan sinar matahari yang berkepanjangan harus menjadi perhatian ya, Bunda, jangan disepelekan. Fungsi tubuh dan otak si kecil dapat dipengaruhi oleh suhu tinggi, sehingga durasi dan suhunya harus dipantau dengan cermat.


(aci/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda