
parenting
Apakah Radang Amandel pada Anak Harus Dioperasi? Simak Penjelasannya Bun
HaiBunda
Rabu, 15 Jun 2022 04:00 WIB

Bengkak atau radang amandel pada anak mudah dialami oleh anak-anak. Dalam kondisi seperti apa ya diperlukan tindakan operasi?
Dikutip dari Healthline, amandel adalah massa jaringan lunak yang terletak di setiap sisi tenggorokan dan merupakan bagian dari sistem limfatik. Sistem ini membantu tubuh menghindari infeksi.
Amandel dapat terinfeksi virus dan bakteri, kemudian menjadi meradang dan bengkak. Amandel yang bengkak dikenal sebagai tonsilitis.
Operasi amandel atau disebut juga sebagai tonsilektomi merupakan tindakan bedah untuk mengangkat tonsil atau kelenjar getah bening yang ada di mulut bagian belakang.
Meski begitu, tidak semua kasus radang amandel memerlukan tindakan operasi. Pastikan dengan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, ya.
![]() |
Apa penyebab radang amandel?
Menurut dr Darmawan Budi Setyanto, Sp A(K), seperti dikutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), perlu dipelajari terlebih dahulu tentang penyebab dari bengkak amandel yang terjadi.
"Biasanya bila seorang anak mengalami demam, batuk dan pilek, dalam pikiran orang tuanya adalah anak sedang mengalami radang tenggorokan. Padahal kemungkinan besar anak sedang mengalami selesma yaitu radang saluran napas atas, mulai dari hidung, rongga sinus, hingga tenggorokan, akibat infeksi virus," ungkap dr Darmawan.
Lanjutnya, saat anak sedang selesma, maka amandelnya tentu ikut meradang, sehingga tampak merah, nyeri dan bengkak. Namun, ini bersifat sementara, Bunda. Nanti saat radang sudah mereda, maka bagian tersebut akan kembali normal.
Kapan radang amandel pada anak perlu operasi?
Ada beberapa alasan radang amandel perlu dioperasi. Kondisi ini perlu dipastikan melalui beberapa pemeriksaan dokter. Berikut ulasannya:
1. Bengkak amandel mengganggu napas saat tidur
Ukuran amandel yang besar pada anak tidak menjadi alasan perlunya untuk dioperasi. Dari sekian banyak alasan, ada dua alasan terpenting. Salah satunya bila telah timbul gangguan napas saat tidur yang disebut Obstructive sleep Apnea Syndrome (OSAS).
"Pasien diduga mengalami OSAS jika sering mendengkur saat tidur, lebih dari 3 hari dalam seminggu tidurnya mendengkur. Biasanya ada gejala henti napas saat tidur yang diikuti gelagapan seperti hendak terbangun, namun kemudian pasien tidur lagi," tutur dr Darmawan.
Gejala lain yang menyertai adalah mengantuk berat siang hari dan gangguan prestasi belajar pada anak sekolah. Untuk memastikan adanya diagnosis OSAS, perlu pemeriksaan khusus yang disebut polisomnografi (PSG).
Baca selanjutnya di halaman berikutnya ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga video tips parenting kate middleton yang sabar hadapi ulah anak di depan umum:
APA SAJA VIRUS DAN BAKTERI PENYEBAB AMANDEL?
Ilustrasi apakah radang amandel harus dioperasi? Foto: Getty Images/FatCamera
2. Saat radang disebabkan oleh kuman streptokokus
Alasan kedua radang amandel perlu operasi yakni ketika radang tenggorokan dan amandel (tonsilo-faringitis) terjadi akibat kuman streptokokus yang berulang.
Radang ini harus dibedakan dengan selesma atau common cold yang seperti namanya memang sering terjadi. Kondisi tonsilo-faringitis gejalanya lebih berat, yakni demam tinggi dengan nyeri tenggorokan, tanpa gejala batuk, dan amandel terlihat sangat merah.
Di permukaan amandel juga sering terlihat ada bercak-bercak putih. "Disebut sering jika terjadi hingga 7 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir, atau 5 kali pertahun dalam dua tahun berturut, atau 3 kali pertahun dalam 3 tahun berturut," imbuh dr Darmawan.
Virus dan bakteri penyebab radang amandel
Ada beberapa jenis virus dan bakteri yang dapat menyebabkan radang amandel atau bengkak pada amandel. Dikutip dari Medical News Today, berikut beberapa di antaranya:
1. Adenovirus
Infeksi Adenovirus sering kali terjadi tanpa disertai gejala, serta dapat terjadi berulang pada seseorang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah.
2. Virus epstein-barr
Virus epstein-barr dapat menyebabkan radang amandel. Virus ini bisa menyebar melalui pertukaran cairan tubuh, terutama air liur.
Tidak ada vaksin untuk melawan virus ini, namun penularan dapat dicegah dengan menjaga jarak dari orang yang terinfeksi dan tidak berbagi sikat gigi atau perlengkapan makan dan minum.
3. Influenza
Influenza dapat menyebabkan amandel bengkak disertai gejala lain, seperti batuk, sakit tenggorokan, nyeri, dan demam.
4. Bakteri Streptococcus pyogenes
Streptococcus pyogenes merupakan bakteri yang dapat menginfeksi tenggorokan dan menyebabkan amandel bengkak serta meradang.
5. Campak
Virus campak tak cuma bikin anak demam dan batuk. Virus ini juga bisa menyebabkan amandel bengkak disertai munculnya bintik putih di mulut. Anak yang belum mendapat vaksin campak dapat berisiko tertular dan mengalami komplikasi.
6. Virus herpes simpleks
Virus ini dapat menjadi salah satu penyebab radang amandel, Bunda. Gejalanya seperti muncul lepuh di daerah amandel yang bikin bengkak.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
10 Ciri-ciri Sakit Radang Amandel pada Anak, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Parenting
Coba 4 Resep MPASI Ini Bun, Bisa Dongkrak Berat Badan Bayi

Parenting
10 Cara Menambah Tinggi Badan Anak, Mulai dari Olahraga Tepat hingga Makan Bergizi

Parenting
5 Cara Mengatasi Batuk pada Anak yang Bisa Bunda Lakukan di Rumah

Parenting
Bunda, Yuk Kenali Gejala dan Penanganan Radang Amandel pada Anak


7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda