HaiBunda

PARENTING

Kisah Chairul Tanjung Muda, Gelar Seminar dengan Tema Thalasemia Pertama di RI

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 25 Jun 2022 05:30 WIB
Foto: Dok. detikcom
Jakarta -

Mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia membuat hati Chairul Tanjung tergerak untuk membuka wawasan masyarakat awam tentang penyakit. Salah satunya penyakit Thalasemia.

Di tahun 1984, keberadaan penyakit Thalasemia belum banyak diketahui masyarakat Indonesia. Menurutnya, berdasarkan penelitian waktu itu, disebutkan bahwa sebanyak 7 persen dari total penduduk Indonesia merupakan pembawa sifat thalasemia mayor.

"Misalnya 7 persen dari total penduduk 161,5 juta-jumlah penduduk Indonesia tahun 1984 menurut data Dana Moneter Internasional-saja berarti sudah terdapat 11,3 juta anak bangsa terancam, ini bukan kondisi yang bisa dibiarkan begitu saja," kata Chairul Tanjung, mengenang masa itu.


Ia pun diskusikan dengan teman-teman dan didapat sebuah kesimpulan bahwa mereka harus berbuat sesuatu, minimal menyebarkan pemahaman terlebih dahulu ke tengah masyarakat.

"Saya dekati Pak Arifin. "Pak, bolehkah saya dan teman-teman mengadakan seminar tentang talasemia?" tanya saya. "Wah, boleh sekali. Saya dukung penuh," jawab Pak Arifin singkat dengan semangat."

"Teman-teman bersemangat, terlebih saya tahu langsung detail dari salah satu ayah sang korban," kenangnya.

Pak Arifin adalah dosen di kampusnya. Chairul Tanjung turut prihatin dengan gaji dosen UI, sebagai pegawai negeri, sangatlah kecil. Sudah pasti pengobatan rutin putrinya amat memberatkan Pak Arifin.

"Bayangkan, sebuah kondisi orang tua yang mengetahui bahwa anak-anak tercintanya akan meninggal dalam waktu dekat, ini dorongan utama mengapa saya tergerak," tutur Chairul.

Rencana pun akhirnya disusun matang. CT sendiri yang mengerjakan perencanaan detail hingga cara mendapatkan dana, salah satunya dengan memanfaatkan orang tua teman-teman yang berpenghasilan lebih dan berpengaruh.

Kemudian, digelarlah seminar pertama di Indonesia dengan tema Thalasemia di Erasmus Huis. Menurut teman-teman Chairul, semua peserta yang hadir pada acara tersebut amat berhasil memunculkan antusiasme masyarakat melalui banyak pemberitaan dari berbagai media lokal maupun nasional.

Bunda ingin mengetahui lebih jauh perjalanan hidup Chairul Tanjung? Kisah selengkapnya bisa Bunda baca dengan mendownload e-book Chairul Tanjung-Si Anak Singkong di sini secara gratis dan dapatkan kesempatan dinner bareng Chairul Tanjung.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.



(aci/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami

Berobat Pakai Asuransi Bayar 10% Ditunda, Ini Penjelasan OJK

Arti Nama Axel dan 30 Rangkaiannya untuk Anak Laki-laki, Modern & Damai Maknanya

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK