Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Perhatikan 3 Hal Penting Ini saat Ajak Anak Aktif Bergerak Menurut Dokter

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Minggu, 03 Jul 2022 18:50 WIB

Anak olahraga
Ilustrasi anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages

Sebagai orang tua, tentunya kita berharap agar anak selalu sehat dan bergembira ya, Bunda. Namun seiring dengan perkembangan zaman, kini anak-anak justru terlihat tak banyak beraktivitas secara fisik, ya?

Aktivitas fisik menjadi faktor penting kesehatan tubuh, Bunda. Tak hanya pada orang tua, ini juga berlaku bagi anak-anak. Lalu, bagaimana cara agar anak mau beraktivitas fisik tanpa merasa terpaksa?

Menanggapi pertanyaan tersebut, dr. Listya Tresnanti Mirtha, Sp. KD, K-APK selaku kedokteran spesialis olahraga mengatakan bahwa ada beberapa hal penting yang perlu dipahami oleh orang tua.

Hal yang perlu diperhatikan saat ajak anak aktif bergerak

1. Jangan samakan dengan aktivitas orang dewasa

Pertama, hal utama yang perlu diingat oleh orang tua yakni tak menjadi anak sebagai miniatur. Karena menurutnya, terkadang sikap ini terjadi tanpa kesadaran dengan mengajak anak melakukan hal selayaknya orang dewasa.

"Anak ini yang perlu diingat adalah bukan miniatur orang dewasa ini yang seringkali secara tidak sadar. Kadang-kadang orang tua itu meminiaturkan anak selayaknya orang dewasa dalam beraktivitas fisik. Padahal anak itu punya sebuah pola yang unik sendiri," katanya pada HaiBunda, beberapa waktu yang lalu.

Kemudian, Listya menuturkan bahwa karakteristik anak adalah bergerak. Sehingga, tak heran jika anak kerap terlihat berlarian dan seharusnya itu tak dilarang.

"Berbicara tentang aktivitas fisik seorang anak itu beda dengan dewasa. Karakteristiknya bergerak. Biarkan mereka bergerak karena sejatinya kecukupan rekomendasi dari aktivitas fisik seorang anak itu dinilainya adalah akumulasi dari aktivitas fisik sehari itu," tuturnya.

"Jadi bedanya antara anak dan dewasa, kalau anak anak dia setiap hari itu bermain, itu sudah termasuk melakukan aktivitas fisik sangat berbeda dengan orang dewasa," sambungnya.

2. Berikan contoh

Kedua, Listya menyarankan agar orang tua bisa menjadi jadi role model bagi anaknya sendiri saat di rumah. Pesan ini berkaitan dengan kegiatan bekerja dari rumah di masa pandemi.

Menurut Listya, anak kerap kali minim aktivitas fisik karena melihat orang tuanya lebih banyak duduk ketika sibuk bekerja dari rumah. Nah, cara untuk mengubah hal tersebut, Listya menyarankan agar orang tua menunjukkan aktivitas fisik setidaknya setiap 2 jam sekali.

"Supaya anaknya enggak mager, apalagi kalau kita sekarang bicara konteks pandemi dan masih masih WFH. Yang dilihat anak apa sih? 'Wah orang tua aku duduk terus, orang tuaku kerjaannya nge-zoom', katakanlah seperti itu."

"Oke, yang harus dijelaskan kepada anak adalah kondisi ini terjadi karena pandemi. Sekarang bagaimana siasat supaya orang tua tetap bisa memberikan contoh untuk tidak duduk terus menerus seharian, yakni diatur setiap 2 jam bergerak, entah itu mau muter-muter rumah, stretching atau apa," sarannya.

Lalu apa pesan ketiga? Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

Simak juga 5 jenis olahraga yang bisa menambah tinggi badan anak dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

AKTIVITAS FISIK BUKAN OLAHRAGA

Anak olahraga

Ilustrasi anak beraktivitas fisik/Foto: Getty Images/iStockphoto

3. Aktivitas fisik beda dengan olahraga

Pesan ketiga soal membedakan aktivitas fisik dengan olahraga, Bunda. Katanya, olahraga merupakan bagian terkecil dari aktivitas fisik yang intensitasnya berat.

Dengan intensitasnya tersebut, tak heran jika olahraga juga dianggap sebagai hal yang memberatkan. "Makanya kalau kita dengar kata olahraga, pasti keluarnya tuh barrier-nya negatif terus," tutur dokter Listya.

"Enggak salah, karena kalau di sekolah dari mulai TK sampai kuliah SMA pelajarannya ada pelajaran olahraga enggak ada pelajaran aktivitas fisik, sementara pelajaran olahraga di sekolah apa sih identiknya? Lari keliling lapangan, keringatan, panas sehingga mindset itulah yang sudah terbentuk dan akhirnya menjadi sebuah barrier yang negatif seseorang untuk bergerak secara aktif," sambungnya.

Banner Makanan Penyebab Janin Tak Berkembang

Jadi, dapat dipahami bahwa aktivitas fisik itu artinya seluruh gerakan kontraksi dari otot rangka yang mengeluarkan energi ya, Bunda. Mau duduk, berdiri atau berlari, itu merupakan bagian dari aktivitas fisik hanya saya energi yang digunakannya berbeda-beda.

Sedangkan latihan fisik seperti olahraga, itu adalah bagian dari aktivitas yang sudah dilakukan secara teratur. Ini menjadi bagian dari aktivitas fisik yang punya norma, aturan dan sifatnya kompetisi.


(AFN/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda