Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Akikah untuk Bayi, Adakah Batas Waktu Pelaksanannya?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 19 Aug 2022 20:00 WIB

Ilustrasi Muslim
Akikah untuk Bayi, Adakah Batas Waktunya?/ Foto: Getty Images/iStockphoto/FatCamera

Akikah untuk bayi biasanya dilaksanakan tak lama setelah Si Kecil lahir. Akikah merupakan tradisi umat Islam yang sangat dianjurkan, Bunda.

Akikah adalah pengurbanan hewan sembelihan untuk anak yang baru lahir. Penulis kitab Mukhtar Shihah menyebutkan, makna al-akikah atau al-'iqqah adalah rambut makhluk yang baru dilahirkan, baik manusia maupun binatang.

"Dinamakan juga akikah sebagai hewan yang disembelih untuk anak yang baru lahir pada hari ke tujuhnya (seminggu)," kata Hasbiyallah dalam buku Fikih.

Anjuran untuk akikah ada dalam riwayat Salman bin Amir adh-Dhabi bahwa Nabi SAW bersabda:

"Bagi seorang anak ada akikahnya, maka tumpahkanlah atasnya darah (sembelih hewan), dan hilangkanlah atasnya kotoran dan najis,"

Manfaat akikah dijelaskan oleh ulama Ibnul Wayyim dalam bukunya Tuhfatul Maudud. Menurutnya, akikah sama dengan berkurban untuk mendekatkan diri ke Allah SWT, melatih diri untuk bersikap pemurah, dan mengalahkan kekikiran yang ada dalam diri manusia.

Selain itu, akikah juga suatu bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT yang diwujudkan dengan memberikan jamuan makan. Akikah adalah membebaskan bayi dari rintangan yang menghambatnya untuk dapat memberikan atau memberikan syafaat kepada, atau dari orang tuanya.

Akikah juga disebut dapat menangkal keburukan. Ini pun berperan dalam menyampaikan nasab bayi baru lahir.

Akikah dapat mengokohkan tuntunan yang dianjurkan oleh syariat dan sekaligus memerangi khurafat jahiliyah," ujar Syaikh Jamal Abdurrahman, dalam buku Islamic Parenting.

Hukum akikah dalam Islam

Dalam Islam, hukum akikah adalah sunnah muakad atau sangat dianjurkan. Pendapat tersebut berasal dari para fikih, Bunda.

Ada makna kenapa hukum akikah adalah sunnah muakad. Sebab, pelaksanaan dengan menyembelih hewan merupakan wujud syukur kepada Allah SWT atas kelahiran bayi.

Akikah utamanya dilaksanakan pada hari ke-7, ke-14, atau ke-21 dari kelahiran. Nabi SAW bersabda:

"Setiap anak itu tergadai dengan qiwah-nya yang disembelih pada hari ke-7, dicukur rambut kepalanya, dan diberi nama." (HR. Ibnu Majah)

Lalu adakah batas waktu akikah? Simak penjelasan lengkapnya, di halaman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 5 hal sederhana yang bisa Bunda lakukan untuk optimalkan golden age Si Kecil, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

BATAS WAKTU AKIKAH

Ilustrasi Muslim

Akikah untuk Bayi, Adakah Batas Waktunya?/ Foto: Getty Images/iStockphoto/FatCamera

Batas waktu akikah

Pelaksanaan akikah sebenernya dapat ditunda, Bunda. Terutama bila orang tua belum mampu melaksanakannya.

Nah, sebagai gantinya, akikah tersebut dapat dilakukan kapan saja atau saat yang bersangkutan sudah mampu melaksanakannya. Dikutip dari buku Aqiqah karya Ahmad ibn Mahmud ad-Dib, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari Abdullah ibn Burairah, dari ayahnya, dari Nabi SAW, beliau bersabda:

"Hewan akikah itu disembelih pada hari ketujuh, hari keempat belas, dan hari kedua puluh satu."

Banner Babypedia

Imam Syafi'i berkata:

"Makna hadis itu adalah penyembelihan akikah diusahakan tidak ditangguhkan hingga melewati hari ketujuh. Namun, jika memang belum sempat berakikah sampai sang bayi mencapai usia balig, maka gugurlah tanggung jawab orang yang seharusnya mengakikahkannya. Tetapi, jika sang anak berakikah untuk dirinya sendiri, maka ia boleh melakukannya."

Ada ulama yang mengatakan, "Tanggung jawab untuk mengakikahkan tidak hilang walaupun tidak dilaksanakan pada hari ketujuh, namun disunnahkan agar tidak terlambat sampai usia balig."


(ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda