Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Perbedaan Nabi dan Rasul yang Bisa Diajarkan pada Si Kecil

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Sabtu, 17 Sep 2022 04:00 WIB

Silhouette pregnant Mary and Joseph with a donkey on star of cross background
Ilustrasi Perbedaan Nabi dan Rasul/Foto: Getty Images/iStockphoto/Boonyachoat
Jakarta -

Dalam agama Islam, dijelaskan adanya Nabi dan Rasul, Bunda. Nabi dan Rasul merupakan utusan Allah yang dipilih untuk mengajarkan ajaran Islam kepada seluruh umat manusia.

Jumlah Nabi dan Rasul pun sangat banyak, Bunda. Namun, tidak semuanya diceritakan di dalam Al-Quran. Meski begitu, Bunda dan Si Kecil tetap memiliki kewajiban untuk percaya dan mengimaninya.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 164, yang artinya sebagai berikut:

Banner 5 Makanan Diet Enak

"Dan (kami telah mengutus) Rasul-Rasul yang sungguh telah kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan Rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung."

Dilihat dari buku Cara Efektif Mengenalkan Rukun Iman Pada Anak karya Ayu Agus Rianti, Rasul yang disebutkan oleh Allah SWT dalam Al-Quran berjumlah 25 orang, Bunda. Dari semua itu, ada 18 nama yang Allah SWT sebutkan secara berangkai pada satu tempat, yaitu surah Al-An'am ayat 83-86. Sementara tujuh lainnya disebutkan pada tempat terpisah-pisah dalam Al-Quran.

Nama-nama Nabi dan Rasul

Ada 25 nama Nabi dan Rasul yang telah dijelaskan dalam Al-Quran dan wajib Bunda ketahui. Berikut ini ulasannya:

  1. Nabi Adam AS
  2. Nabi Idris AS
  3. Nabi Nuh AS
  4. Nabi Hud AS
  5. Nabi Salih AS
  6. Nabi Ibrahim AS
  7. Nabi Luth AS
  8. Nabi Ismail AS
  9. Nabi Ishaq AS
  10. Nabi Yakub AS
  11. Nabi Yusuf AS
  12. Nabi Ayub AS
  13. Nabi Syu'aib AS
  14. Nabi Musa AS
  15. Nabi Harun AS
  16. Nabi Zulkifli AS
  17. Nabi Daud AS
  18. Nabi Sulaiman AS
  19. Nabi Ilyas AS
  20. Nabi Ilyasa AS
  21. Nabi Yunus AS
  22. Nabi Zakaria AS
  23. Nabi Yahya AS
  24. Nabi Isa AS
  25. Nabi Muhammad SAW

Rasul Ulul Azmi

Ulul Azmi artinya orang yang memiliki keteguhan hati, Bunda. Para Rasul yang bergelar Ulul Azmi memiliki keteguhan hati dan kesabaran yang luar biasa dalam menyampaikan dakwahnya.

Mereka tak pernah gentar menghadapi perlawanan. Tak hanya itu, para Rasul Ulul Azmi juga mendapatkan berbagai macam reaksi hebat dari musuh-musuhnya.

Rasul Ulul Azmi juga dikaruniai dengan mukjizat oleh Allah SWT, Bunda. Hal ini agar umatnya percaya bahwa mereka adalah utusan Tuhan. Selain itu, Rasul Ulul Azmi juga ditugaskan untuk mengalahkan musuh-musuhnya demi agama Islam agar terus menyebar.

Merangkum dari buku Aqidah Akhlak karya Ahmad Kusaeri, ada lima Rasul yang digolongkan dalam Rasul Ulul Azmi, Bunda. Berikut ini penjelasannya:

1. Nabi Nuh AS

Nabi Nuh AS dikenal dengan kepandaiannya bicara, cerdas, berhati mulia, dan selalu tabah dalam menghadapi segala kesulitan. Ketika menyampaikan ajaran Allah, Nabi Nuh AS ditentang oleh kaum kafir. Akan tetapi, ia tetap sabar dalam menghadapinya.

2. Nabi Ibrahim AS

Allah telah memberikan karunia akal yang cerdas kepada Nabi Ibrahim. Demi menyampaikan kebenaran, Nabi Ibrahim mengalami berbagai macam cobaan.

Nabi Ibrahim AS diusir oleh ayahnya, dicaci, dan dihina oleh kaum kafir. Cobaan yang paling berat, yakni saat Nabi Ibrahim harus rela diperintahkan Allah untuk mengorbankan putranya, Ismail. Namun, beliau tetap tawakal kepada Allah SWT.

3. Nabi Musa AS

Nabi Musa AS lahir di saat Fir'aun yang zalim berkuasa, Bunda. Ujian berat dialami Nabi Musa ketika menyebarkan ajaran Allah kepada kaum Bani Israil.

Nabi Musa mendapatkan cacian dan hinaan dari orang-orang yang menentangnya. Bahkan, Nabi Musa AS mendapat ancaman akan dibunuh.

4. Nabi Isa AS

Biblical illustration set, Jochebed put Moses in the NileIlustrasi Perbedaan Nabi dan Rasul/Foto: Getty Images/iStockphoto/rudall30

Nabi Isa AS juga dikenal dengan kecerdasannya. Ketika menyebarkan ajaran Allah, Nabi Isa mendapat banyak tentangan.

Para Pendeta Yahudi dan kaum kafir berusaha menghalangi kegiatan dakwahnya. Mereka memfitnah dan menolak kebenaran yang disampaikan Nabi Isa AS. Meski begitu, ia sama sekali tak menyerah.

5. Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW merupakan Rasul terbesar dan paling mulia. Demikian pula agama yang dibawa olehnya, merupakan agama terbesar dan paling mulia, Bunda.

Diutusnya Nabi Muhammad SAW merupakan rahmat bagi alam semesta dan nikmat terbesar bagi kaum mukminin. Allah SWT menjadikan Rasulullah dan agamanya menang di atas semua agama.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Fath ayat 28, yang bunyinya sebagai berikut:

"Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa Al-Huda dan agama yang benar dan dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi."

Nabi Muhammad SAW merupakan Rasul yang terakhir. Ketika memulai dakwahnya, Nabi Muhammad mendapat penolakan dari kaum Quraisy. Mereka menyiksa para pengikutnya.

Meski begitu, Nabi Muhammad SAW tidak pernah dendam pada kaum Quraisy, Bunda. Nabi Muhammad SAW tetap sabar dan menghadapi cobaan tersebut.

Sifat-sifat Nabi dan Rasul Allah

Setiap umat Islam baik laki-laki maupun perempuan wajib mempercayai empat sifat para Nabi dan Rasul Allah, Bunda. Melansir dari buku Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad karya Moenawar Khalil, berikut ini deretaannya:

1. Shiddiq (benar)

Para Nabi dan Rasul Allah didalam perbuatan, tingkah laku, dan apa-apa yang dikatakannya adalah benar. Mustahil jika para Nabi dan Rasul Allah itu tidak benar perkataannya, tidak benar perbuatannya dan tidak dapat dibuktikan kebenaran semua perkataannya.

2. Amanah (percaya)

Para Nabi dan Rasul Allah itu benar, Bunda. Karena itu, sudah tentu mereka dapat dipercaya dan tidak pernah berdusta dan orang yang tidak pernah dusta tentu sangat dipercaya.

3. Tabligh (menyampaikan)

Sifat tabligh yakni menyiarkan atau menyampaikan wahyu Allah kepada segenap umatnya, Bunda. Bagi seseorang yang telah dipercaya, jika ia disuruh menyampaikan sesuatu kepada orang lain, tentu tidak akan menyembunyikannya.

Oleh karena itu, para Nabi dan Rasul Allah selalu menyampaikan apa yang disuruh Allah kepadanya dan sedikit pun tidak ada yang tertinggal.

4. Fathanah (cerdas)

Jika seseorang bersifat shiddiq, amanah, dan tabligh, tentu ia orang yang cerdas akalnya, sehat pikirannya, tulus hatinya, dan tajam perasaannya. Jika ia tidak bersifat demikian, maka sudah tentu ia tidak mungkin memiliki tiga macam sifat di atas.

Perbedaan Nabi dan Rasul

Silhouette muslim dua to Allah over mosque sunset backgroundIlustrasi Perbedaan Nabi dan Rasul/Foto: Getty Images/iStockphoto/Boonyachoat

Ada beberapa perbedaan antara Nabi dan Rasul yang bisa Bunda ajarkan kepada Si Kecil, Bunda. Mengutip dari buku Cara Efektif Mengenalkan Rukun Iman pada Anak karya Ayu Agus Rianti, berikut ini deretan perbedaannya:

1. Penyampaian wahyu

Nabi tidak diperintahkan menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada orang lain, Bunda. Sedangkan Rasul Allah diperintahkan untuk menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada umatnya.

2. Penerimaan wahyu

Nabi tidak menerima wahyu baru, melainkan menyeru kepada syariat Rasul sebelumnya. Adapun Rasul diutus oleh Allah SWT dengan syariat baru.

3. Penyebaran wahyu

Nabi menerima wahyu dari Allah SWT berupa syariat dan berkewajiban menyampaikan kepada umat yang beriman. Sedangkan Rasul menerima wahyu dari Allah SWT berupa syariat dan berkewajiban menyampaikannya kepada seluruh umat yang mengikuti atau pun yang menentangnya.

4. Rasul adalah Nabi

Setiap Rasul sudah pasti merupakan seorang Nabi, Bunda. Sedangkan, Nabi belum tentu merupakan seorang Rasul. (QS. Yusuf: 109).

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

(mua/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda