HaiBunda

PARENTING

Pentingnya Memantau Tumbuh Kembang Bayi Prematur agar Jadi Anak Berprestasi

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 16 Nov 2022 20:05 WIB
Pentingnya Memantau Tumbuh Kembang Bayi Prematur agar Jadi Anak Berprestasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Pixelistanbul
Jakarta -

Bayi yang lahir prematur tetap bisa tumbuh menjadi anak berprestasi ya, Bunda. Namun, semuanya tak mudah digapai begitu saja.

Orang tua serta dokter dan tenaga medis lainnya tetap dibutuhkan untuk memantau tumbuh kembang anak. Diharapkan nantinya anak bisa tumbuh sesuai usianya dan memiliki kualitas hidup yang baik.

Lalu apa saja yang harus dilakukan orang tua untuk memantau bayi prematur?


Sebelumnya, Bunda perlu tahu dulu tentang perbedaan bayi prematur dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan Perinatologi dan Neonatalogi, Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K), bayi yang lahir kecil belum tentu prematur.

"Kalau prematur kita bicara bayi lahir kurang dari 37 minggu. Tapi, kalau BBLR itu bicara tentang berat lahir," kata dokter yang akrab disapa Rina ini, di acara media briefing virtual dengan tema 'Peran Orang Tua untuk Dukung Anak Prematur Tumbuh Sehat dan Berprestasi' via Zoom, Selasa (15/11/22).

"Bayi prematur itu beratnya rendah atau kecil, tapi bayi kecil belum tentu prematur. Mungkin saja dia kecil karena alasan lain, misalnya bayi lahir cukup bulan tapi beratnya hanya 2 kilogram (kg) karena mungkin ibunya kurang sehat atau bayi ada masalah," sambungnya.

Gangguan tumbuh kembang pada bayi prematur

Bayi prematur berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang, Bunda. Gangguan ini dapat berupa masalah pada kondisi fisik, mental, pembelajaran dan kognitif, hingga kualitas hidupnya.

"Apa yang perlu diperhatikan pada bayi prematur ini? Tumbuh kembangnya. Jadi kalau anak ini tidak bisa bergaul, tapi pintar atau pemarah, itu juga enggak bagus. Jadi, quality of life harus baik," ujar Rina.

"Dia hidup tapi tergantung mesti pakai alat bantu napas karena kerusakan paru. Kemudian dia stunting dan itu otaknya enggak bagus. Atau dia bisa hidup bagus atau dapat berkomunikasi, tapi tidak bisa menelan karena memakai selang," lanjutnya.

Menurut data, prevalensi bayi prematur mengalami gangguan motorik sedang adalah sebesar 19 persen. Sedangkan, gangguan motorik ringan adalah 40 persen.

Pada anak dengan riwayat intubasi dan kelahiran sangat prematur juga dapat menyebabkan kelainan pita suara. Hal ini secara tidak langsung berhubungan dengan tingkat kepercayaan diri yang rendah bila tidak segera ditangani.

Beberapa gangguan lain yang dapat terjadi pada anak yang lahir prematur adalah masalah perilaku, kemampuan bersosialisasi yang buruk, hingga kehilangan fungsi untuk melakukan kegiatan sehari-hari.

Baca halaman berikutnya untuk mengetahui rangkaian pemantauan tumbuh kembang bayi prematur agar tumbuh menjadi anak berprestasi.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga nutrisi tepat untuk anak prematur, dalam video berikut:

(ank/fir)
PEMANTAUAN ANAK PREMATUR DIMULAI SEJAK USIA DUA MINGGU

PEMANTAUAN ANAK PREMATUR DIMULAI SEJAK USIA DUA MINGGU

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Ashanty Turun 5 Kg setelah Diet IF dan Olahraga

Mom's Life Amira Salsabila

Deretan Artis Temani Anak Nonton Konser BLACKPINK di Jakarta, Ini 7 Potret Serunya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Ramai Soal Selingkuh Melalui Pinterest, Studi Ini Ungkap Faktor Penyebabnya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Kenali Gejala Sumbatan Usus yang Bisa Bahayakan Nyawa, Waspadai Nyeri Perut Hebat

Mom's Life Annisa Karnesyia

Pakai Gurita atau Stagen setelah Melahirkan, Bolehkah?

Kehamilan Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Cantik Steffi Zamora Pamer Baby Bump Kehamilan di Jakarta Fashion Week 2026

4 Hal Penting di 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak Menurut Dokter

Ramai Soal Selingkuh Melalui Pinterest, Studi Ini Ungkap Faktor Penyebabnya

Vidi Aldiano Umumkan Rehat Sementara dari Dunia Hiburan, Ingin Fokus ke Kesehatan

Pakai Gurita atau Stagen setelah Melahirkan, Bolehkah?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK