HaiBunda

PARENTING

Penyakit Hernia pada Bayi: Penyebab, Cara Mengobati pada Bayi Perempuan & Laki-laki

Kinan   |   HaiBunda

Jumat, 25 Nov 2022 19:15 WIB
Ilustrasi Penyakit Hernia pada Bayi: Penyebab, Cara Mengobati pada Bayi Perempuan & Laki-laki. Foto: Getty Images/iStockphoto/comzeal
Jakarta -

Penyakit hernia menjadi salah satu masalah kesehatan yang rentan dialami bayi, terutama bayi laki-laki. Meski begitu, diketahui kondisi hernia juga bisa dialami oleh bayi perempuan.

Dilansir Stanford Medicine Children's Health, hernia merupakan kondisi ketika ada bagian usus yang 'mendorong' melalui titik lemah di otot perut. Nantinya akan muncul benjolan atau tonjolan lunak di bawah kulit.

Terdapat tiga jenis penyakit hernia pada bayi yang umum terjadi. Jenis hernia dibedakan dari lokasi munculnya tonjolan tersebut.


Hernia inguinalis muncul di area selangkangan, hernia umbilikalis muncul di sekitar pusar, lalu hernia epigastrik muncul di area sekitar pusar dan dada.

Jenis dan penyebab hernia pada bayi

Seorang bayi dapat mengalami hernia dalam beberapa bulan pertama kehidupannya. Hal ini terjadi karena otot perutnya masih lemah.

Namun, secara garis besar penyebab hernia pada bayi sesuai dengan jenisnya yaitu:

1. Hernia inguinalis

Selama kehamilan, semua bayi memiliki area yang disebut saluran inguinalis, dimulai dari perut ke arah alat kelamin. 

Pada anak laki-laki, jika saluran ini tidak menutup sepenuhnya maka satu lingkaran usus bisa bergerak ke saluran inguinalis melalui titik lemah di dinding perut.

Kondisi inilah yang kemudian menjadi penyebab hernia inguinalis. Demikian dikutip dari Kids Health.

2. Hernia umbilikalis

Hernia umbilikalis pada bayi terjadi ketika ada bagian dari ususnya yang menonjol melalui dinding otot perut.

Saat di dalam kandungan, bayi memiliki lubang kecil di otot perutnya. Ini merupakan cincin pusar yang berfungsi menerima darah dan nutrisi dari tali pusar.

Nanti setelah lahir, bukaan ini akan menutup. Namun terkadang, otot-otot ini tidak menutup sepenuhnya dan menyisakan lubang kecil. 

Maka dari itu, sebagian usus kemudian bisa bergerak ke celah di antara otot perut tersebut dan menjadi penyebab hernia umbilikalis.

3. Hernia epigastrik

Hernia epigastrik terjadi ketika ada usus menonjol pada area tubuh di sekitar pusar dan dada. Faktor penyebabnya yakni kelemahan pada otot ada dinding perut.

Pada umumnya jenis hernia epigastrik ini berukuran kecil, tidak menimbulkan gejala serius dan tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, tidak menutup kemungkinan operasi diperlukan jika kondisinya tak kunjung membaik.

Faktor risiko hernia pada bayi

Ada beberapa kondisi di mana seorang bayi kemungkinan menjadi lebih rentan terkena hernia. Faktor risiko tersebut antara lain:

  • Lahir lebih awal atau prematur
  • Memiliki orang tua atau saudara kandung yang mengalami hernia saat masih bayi
  • Mengalami fibrosis kistik
  • Mengalami displasia perkembangan pinggul, suatu kondisi yang muncul saat lahir
  • Pada bayi laki-laki, memiliki kondisi testis tidak berpindah ke dalam skrotum sebelum lahir
  • Memiliki masalah dengan saluran kemih atau organ reproduksi

Tanda dan gejala hernia pada bayi

Seperti disebutkan sebelumnya, munculnya sebuah tonjolan atau benjolan pada area tubuh tertentu pada bayi bisa menjadi tanda hernia.

Benjolan ini terutama akan terlihat semakin besar saat anak batuk, mengejan saat buang air besar, menangis kencang atau bersin. Sebaliknya, tonjolan tampak mengecil saat anak dalam kondisi rileks.

Ada gejala hernia lain yang perlu mendapat perhatian khusus, yakni ketika tonjolan yang ada tak bisa didorong kembali ke perut. Dalam kondisi ini, bayi mungkin akan merasa tidak nyaman dan rewel.

Si kecil juga dapat memiliki keluhan lain seperti muntah, demam atau kemerahan pada kulit di sekitar hernia terjadi. Tindakan segera dari dokter diperlukan dalam kondisi seperti ini ya, Bunda.

Diagnosis dan cara mengobati hernia pada bayi

Untuk menegakkan diagnosis hernia pada bayi, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Selain itu, mungkin diperlukan rontgen perut atau USG untuk memeriksa kondisi usus dengan lebih jelas.

Setelah pemeriksaan dilakukan, dokter baru akan menentukan cara mengobati hernia pada bayi sesuai kondisi.

Pada hernia inguinalis, biasanya diperlukan tindakan operasi. Dikhawatirkan usus bisa tersangkut di area tempat hernia muncul jika tak segera dibedah.

Sementara itu, pada hernia umbilikalis dan epigastrik umumnya sembuh sendiri saat anak mencapai usia 4-5 tahun. Tapi dokter mungkin saja memutuskan operasi dalam kondisi tertentu.

Simak lanjutan informasi tentang hernia pada bayi di halaman selanjutnya yuk, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video dampak buruk jika anak kekurangan aktivitas berikut ini:



(fir/fir)
HERNIA PADA BAYI PEREMPUAN

HERNIA PADA BAYI PEREMPUAN

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

Tips Parenting ala Nikita Willy, Tidak Beri Gadget Sejak Dini ke Anak

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Cerita Artis Shezy Idris Jadi Single Parent, Kini Jualan Donat & Baju Demi Anak

Mom's Life Amira Salsabila

Ternyata Ini Alasan Seseorang Jadi Target Gigitan Nyamuk

Mom's Life Tim HaiBunda

Cerita Miskah Shafa Jalani Sidang S1 secara Daring karena Kehamilan Sudah Dekat HPL

Kehamilan Amrikh Palupi

7 Tanaman Pembawa Hoki di Dapur Menurut Feng Shui

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Sandra Odilifia

Makan Telur Setiap Hari Bikin Kolesterol Tinggi, Mitos atau Fakta?

Mom's Life Pritadanes

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cerita Miskah Shafa Jalani Sidang S1 secara Daring karena Kehamilan Sudah Dekat HPL

Ternyata Ini Alasan Seseorang Jadi Target Gigitan Nyamuk

7 Tanaman Pembawa Hoki di Dapur Menurut Feng Shui

5 Potret Teuku Wisnu Ajak Shireen Sungkar Pulang Kampung ke Aceh, Rumah Lama Jadi Sorotan

Makan Telur Setiap Hari Bikin Kolesterol Tinggi, Mitos atau Fakta?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK