Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Penyebab Radang Paru pada Bayi, Cara Mengobati, dan Waktu Penyembuhannya

Kinan   |   HaiBunda

Selasa, 13 Dec 2022 16:25 WIB

Asian female Pediatrician doctor examining her little baby patient with stethoscope in medical room at hospital.
Radang Paru pada Bayi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/eggeeggjiew

Pneumonia atau radang paru merupakan salah satu kondisi serius yang bisa terjadi pada anak-anak, termasuk bayi. Kondisi peradangan membuat paru-paru terisi oleh cairan atau pus (berupa dahak).

Bayi yang sistem kekebalan tubuhnya masih sangat lemah pun menjadi rentan mengalami kondisi ini.  Terlebih dengan adanya perubahan cuaca ekstrem saat ini, daya tahan tubuh rentan menurun dan berbagai penyakit pun jadi lebih mudah menginfeksi. Salah satunya radang paru pada bayi.

Penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae ini memiliki gejala yang sangat khas pada penderitanya, yakni demam tinggi, batuk yang sulit sembuh, serta sesak napas. 

"Dalam kondisi ini, penderita pneumonia mengalami peradangan di kantung udara paru-paru sehingga terjadi nyeri dada saat bernapas, batuk berdahak, panas tinggi bahkan diare," ujar dokter penyakit dalam konsultan paru, dr Sumardi, SpPD-KP, dikutip dari situs resmi Fakultas Kedokteran, Kesmas dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada.

Penyebab radang paru pada bayi

Beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan anak berisiko tinggi terserang pneumonia di antaranya adalah daya tahan tubuh anak (yang dipengaruhi oleh status gizi), serta kelengkapan vaksin.

"Paru itu kan bersih dan steril, kekebalan atau daya tahan tubuh yang menurun akan mengakibatkan kuman masuk ke dalam paru-paru dan merusak," imbuh dr Sumardi. 

Dikutip dari situs resmi Ditjen P2P Kementerian Kesehatan, penurunan daya tahan tubuh pada anak-anak juga bisa disebabkan asap rokok, asap/debu di dalam rumah yang merusak saluran napas, asupan ASI sedikit/hanya sebentar, gizi kurang, berat lahir rendah, penyakit kronik dan lainnya.

Streptococcus grup B dan E. coli adalah bakteri yang paling sering menyebabkan pneumonia bakterial pada bayi baru lahir. Untuk virus, termasuk di antaranya seperti respiratory syncytial virus (RSV), enterovirus, virus influenza, dan COVID-19.

Dalam kasus tertentu, penyebab radang paru pada bayi juga bisa disebabkan oleh jamur seperti kandida. Bayi dengan berat lahir sangat rendah sangat rentan terhadap infeksi jamur invasif selama minggu-minggu pertama kehidupan.

Tanda-tanda radang paru pada bayi

Dikutip dari Baby Center, radang paru pada bayi seringkali memiliki tanda awal seperti pilek atau infeksi saluran pernapasan atas lainnya.

Gejala utama pneumonia adalah kesulitan bernapas dan demam. Gejala lain yang mungkin dapat muncul saat bayi terkena pneumonia di antaranya:

  • Muntah
  • Diare
  • Mengi dan pernapasan cepat
  • Batuk
  • Kulit, bibir, atau kuku berwarna kebiruan (karena berkurangnya oksigen dalam aliran darah)
  • Tampak lemah dan tidak bersemangat

Diagnosis radang paru pada bayi

Jika curiga Si Kecil mengalami pneumonia, segera lakukan konsultasi ke dokter. Nanti dokter akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap. 

Selain itu, pernapasan bayi juga akan diperiksa (yaitu dengan menggunakan stetoskop, serta memperhatikan bagaimana bayi bernapas). Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan termasuk seperti rontgen dada, tes darah, dan swab hidung (untuk memeriksa virus seperti RSV atau influenza).

Cara mengobati radang paru pada bayi

Pengobatan untuk pneumonia akan bergantung pada apakah anak mengalami radang paru akibat infeksi virus atau bakteri.

Pneumonia virus tidak merespons antibiotik, sehingga cara mengobatinya pun mungkin terbatas pada istirahat, pemenuhan asupan cairan, dan mengatasi gejala seperti dengan pemberian obat penurun demam.

Untuk pneumonia bakteri, dokter mungkin akan memberikan resep antibiotik jika perlu. Ingatlah bahwa antibiotik harus dikonsumsi sesuai anjuran dokter, habiskan meski kondisi bayi mungkin sudah terlihat membaik.

Waktu penyembuhan radang paru pada bayi tanpa komplikasi biasanya dapat membaik dalam waktu sekitar 6-7 hari, meskipun batuknya bisa berlangsung selama berminggu-minggu.

Tetapi dalam beberapa kasus tertentu, waktu penyembuhannya mungkin lebih lama dan bayi perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit. Sesuai kondisi, akan dilakukan terapi antibiotik, pemantauan kadar oksigen darah dengan oksimeter, serta penggunaan alat bantu napas seperti masker oksigen jika diperlukan.

Simak lanjutan informasi tentang radang paru pada bayi di halaman selanjutnya yuk, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Ketahui juga pemicu ISPA pada anak dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PENCEGAHAN RADANG PARU PADA BAYI

Ilustrasi bayi atau anak sakit ISPA

Radang Paru pada Bayi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/eggeeggjiew

Pencegahan radang paru-paru pada bayi

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko bayi terkena pneumonia:

1. Pastikan status kesehatan orang di sekitar bayi

Lindungi bayi dari paparan orang lain yang mungkin sedang terinfeksi. Jadi, jangan ragu untuk memastikan setiap orang yang hendak melakukan kontak dengan bayi dalam kondisi sehat. Selalu cuci tangan sebelum menyentuh bayi.

Banner Ciri ASI Basi

2. Vaksinasi

Dikutip dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksinasi atau imunisasi dapat membangun kekebalan tubuh untuk menghindari anak terkena penyakit.

Beberapa jenis vaksin yang dapat mencegah pneumonia di antaranya vaksin campak, vaksin Haemophilus influenza tipe b (Hib), dan vaksin Pneumococcus Conjugates Vaccine (PCV).

Demikian ulasan tentang serba-serbi radang paru pada bayi, segera lakukan konsultasi ke dokter untuk memastikan kelengkapan vaksinasi Si Kecil ya, Bunda!


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda