HaiBunda

PARENTING

Anak Sering Batuk Pilek, Kapan Perlu Minum Obat dan Vitamin?

Dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A   |   HaiBunda

Jumat, 23 Dec 2022 20:02 WIB
Perlukah anak sakit diberi obat sirop dan vitamin untuk daya tahan tubuh/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ElenaNichizhenova
Jakarta -

Beberapa bulan lalu kita dikagetkan dengan temuan kasus gangguan ginjal akut pada anak. Kasus gangguan ginjal pada anak bukan merupakan penyakit yang baru dijumpai, angka kejadiannya biasanya hanya mencapai 1-2 kasus per bulannya.

Namun sejak bulan Agustus 2022, angka kejadian kasus gangguan ginjal akut pada anak melonjak secara drastis hingga mencapai ratusan kasus hanya dalam jangka waktu beberapa bulan.

Cemaran EG dan DEG pada obat sirop

Gejala awal yang ditemukan pada anak-anak tersebut adalah keluhan demam, batuk, dan pilek. Setelah diberikan obat, justru anak mengalami perburukan kondisi hingga mengakibatkan gangguan ginjal akut.


Saat itu pemerintah secara aktif melakukan investigasi dan melibatkan berbagai pihak untuk mencari penyebab kasus gangguan ginjal akut pada anak. Akhirnya, didapatkan simpulan bahwa terdapat cemaran EG dan DEG pada sirop anak yang melebihi ambang batas, sehingga menimbulkan keracunan pada anak dan mengakibatkan kerusakan ginjal.

Nah, berkaca dari kasus tersebut, apakah setiap anak batuk pilek, harus segera diberikan obat?

Apakah semua obat dapat diberikan pada anak?

Tentunya tidak ya, Bunda! Obat-obatan, sekalipun yang dijual bebas atau over the counter (OTC) medicine atau tetap harus diberikan atas saran dari dokter. Obat-obat ini ada yang berupa sediaan tunggal maupun kombinasi yang digunakan untuk meredakan gejala infeksi saluran napas.

Bunda harus hati-hati! Beberapa obat-obatan ini, ternyata mengandung beberapa senyawa yang dapat menimbulkan efek samping serius jika tidak diberikan atas indikasi medis yang tepat, utamanya pada anak.

Apa saja kandungan obat tersebut?

Catatan:

Obat-obatan tersebut di atas sangat berpotensi menimbulkan efek samping bila:

  • Dosis yang diberikan berlebih
  • Diberikan berulang kali (dengan harapan agar sakitnya cepat sembuh)
  • Mengonsumsi sediaan yang mengandung kombinasi senyawa tersebut

Nah, apakah kandungan obat di atas pernah dikonsumsi oleh Si Kecil? Apabila membeli obat OTC, Bunda wajib membaca label (drug facts label) pada kemasan obat untuk mengetahui apa saja kandungan aktif dari obat tersebut ya.

Apabila keluhan anak hanya batuk, maka sebaiknya Bunda tidak memberi obat OTC dengan kandungan aktif yang ditujukan untuk batuk, demam, dan pilek.

Bahaya obat sebabkan kematian batita

Menurut CDC, terdapat lebih dari 1000 kematian bayi dan anak usia di bawah 2 tahun yang dikaitkan dengan penggunaan berlebih dari obat-obatan batuk pilek yang dijual bebas.

Penelitian review sistematik (Smith dkk., 2012) terkait obat-obatan OTC menemukan bahwa ternyata pemberian obat-obatan tersebut tidak lebih baik dari plasebo dalam meredakan gejala infeksi saluran pernapasan akut pada anak.

FDA menyatakan bahwa pemberian obat OTC pada anak di bawah 2 tahun tidak diperbolehkan karena berpotensi menimbulkan efek samping yang serius, diantaranya gangguan irama jantung, kejang, bahkan kematian. Adapun pemberiannya pada anak di atas 2 tahun (terutama yang mengandung kombinasi obat) harus atas indikasi medis yang jelas dari dokter ya, Bunda.

Apakah sekarang sudah boleh mengonsumsi obat sirop?

Mengenai aturan pemberian obat sirop per 1 Desember 2022, BPOM telah merilis daftar obat sirop yang aman dikonsumsi anak ya Bunda. Daftar obatnya dapat dilihat di tautan berikut : bit.ly/informasi-sirup-obat-10 atau di sini.

Namun, obat-obatan yang dinyatakan aman tersebut juga harus dikonsumsi atas petunjuk dokter agar tepat indikasi, dosis, dan durasi penggunaannya.

Penanganan anak sakit batuk pilek

Berikut merupakan upaya yang dapat Bunda lakukan bila si kecil mengalami batuk pilek:

  • Humidifier dapat membantu melembabkan saluran hidung sehingga memudahkan pernapasan.
  • Semprotan ataupun tetes hidung yang mengandung cairan salin (NaCl 0,9%) dapat menjaga saluran hidung tetap lembab dan membantu
  • mengatasi hidung tersumbat
  • Madu dapat diberikan pada anak di atas usia 12 bulan untuk meredakan batuk.
  • Berikan anak air yang cukup agar tetap terhidrasi
  • Jaga asupan nutrisi yang seimbang
  • Berikan anak kesempatan untuk beristirahat yang cukup
  • Jauhkan dari orang dewasa yang merokok
  • Jika Bunda merasa kondisi anak tidak cenderung membaik dengan penanganan di atas, maka sebaiknya konsultasikan kondisi anak kepada dokter untuk menentukan obat apa yang sebaiknya dikonsumsi.

Apakah pemberian vitamin pada anak diperlukan?

Menurut WHO, secara umum, vitamin dan mineral tidak diperlukan dikonsumsi secara rutin oleh anak yang sehat, karena sudah didapatkan dari nutrisi anak sehari-hari.

Namun ada beberapa vitamin yang direkomendasikan untuk diberikan, yakni:

1. Vitamin A

Vitamin A merupakan nutrisi penting untuk penglihatan dan pertumbuhan tuubuh. Sumber makanan yang banyak mengandung citamin A adalah:

  • Ikan (salmon dan tuna)
  • Udang
  • Keju
  • Susu
  • Telur

Suplementasi vitamin A tersedia dalam bentuk kapsul warna biru (dosis 100.000 IU) untuk bayi usia 6-11 bulan; kapsul warna merah (dosis 200.000 IU) untuk anak usia 12-59 bulan. Pemberian Vitamin A ini rutin dilakukan tiap bulan Februari dan Agustus ya Bunda.

2. Vitamin D

Vitamin D berfungsi untuk memperkuat tulang dan gigi, juga berperan penting untuk membentuk kekebalan tubuh. Sumber makanan yang mengandung banyak vitamin D adalah:

  • Ikan salmon
  • Tuna
  • Telur
  • Yogurt
  • Sereal

Terdapat lebih dari 30 persen anak di Indonesia mengalami kekurangan vitamin D. Dosis suplementasi yang direkomendasikan adalah 400 IU untuk bayi usia 0-12 bulan dan 600 IU pada anak usia > 12 bulan.

3. Zat besi

Zat besi penting untuk perkembangan otak, meningkatkan konsentrasi, dan prestasi belajar ya, Bunda. Makanan yang banyak mengandung zat besi adalah:

  • Telur
  • Daging merah
  • Hati
  • Sayuran hijau

Suplementasi zat besi disarankan untuk diberikan rutin selama 3 bulan tiap tahunnya, dengan dosis 1-2 mg/kg/kali pemberian. Zat besi baik diberikan saat perut kosong.

Apakah vitamin sirop sudah aman diberikan pada anak?

Untuk saat ini, BPOM belum mengeluarkan daftar vitamin (sirop) yang dinyatakan aman dari cemaran EG/DEG ya Bunda (per 1 Desember 2022), sehingga pemberian vitamin dalam bentuk sirop sebaiknya ditunda dahulu ya, Bunda.

Kemudian bagaimana dengan sediaan multivitamin? Apakah boleh rutin diberikan? Sampai saat ini multivitamin tidak direkomendasikan untuk diberikan rutin pada anak.

Asupan multivitaminnya sudah cukup didapat dari asupan nutrisi Si Kecil. Suplementasi multivitamin hanya diperlukan pada kondisi anak yang menderita gangguan medis tertentu, seperti gangguan hati, gangguan penyerapan, ataupun anak yang menjalani prosedur pembedahan saluran cerna, dan diberikan atas petunjuk dari dokter ya, Bunda.

Simak penjelasan mengenai cemaran EG dan DEG dalam obat sirop lainnya, dalam video di bawah ini:

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Hukum Menyusui Bayi dengan Bank ASI dan Pendonor ASI dalam Islam

Menyusui Azhar Hanifah

7 Contoh Biodata Diri untuk Keperluan Sekolah

Parenting Nadhifa Fitrina

Studi Terbaru Ungkap Peluang Ibu Hamil Anak Perempuan Setelah Melahirkan Tiga Anak Laki-laki

Kehamilan Annisa Karnesyia & Pritadanes

5 Potret Penyanyi Asli Golden, Soundtrack Film KPop Demon Hunters yang Sukses Besar

Mom's Life Amira Salsabila

Terpopuler: Potret Natarina Anak Taufik Hidayat yang Baru Ultah ke-18

Mom's Life Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Bella Saphira Ulang Tahun, Dapat Kejutan Manis dari Suami dan Anak Sambung

7 Contoh Biodata Diri untuk Keperluan Sekolah

Hukum Menyusui Bayi dengan Bank ASI dan Pendonor ASI dalam Islam

Studi Terbaru Ungkap Peluang Ibu Hamil Anak Perempuan Setelah Melahirkan Tiga Anak Laki-laki

Cerita Haru Farel Prayoga Bertemu Ibu Kandung Usai 14 Th Terpisah

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK