Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

9 Penyebab Perut Bayi Berbunyi dan Cara Mengatasinya, Bunda Perlu Tahu

Kinan   |   HaiBunda

Rabu, 11 Jan 2023 13:30 WIB

Ilustrasi bayi baru lahir atau periode neonatal
Ilustrasi 9 Penyebab Perut Bayi Berbunyi dan Cara Mengatasinya. Foto: Getty Images/iStockphoto/Phattana

Sistem pencernaan bayi masih dalam proses berkembang, sehingga kerap mengeluarkan bunyi-bunyi tertentu. Namun, apa saja sebenarnya penyebab perut bayi berbunyi?

Beberapa faktor penyebab dapat dianggap wajar, tetapi jika sampai membuat bayi rewel dan tak nyaman maka bisa jadi ada faktor medis lain yang mendasari.

Penyebab perut bayi berbunyi bisa juga karena kembung. Dikutip dari situs resminya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut bahwa kembung pada bayi dapat juga menyertai gangguan pencernaan lain, seperti muntah, diare, sakit perut, dan konstipasi.

Jika kondisi bayi tidak kunjung membaik dan semakin rewel, jangan tunda untuk segera berkonsultasi ke dokter ya, Bunda.

Faktor-faktor penyebab perut bayi berbunyi

Meski sebenarnya masih dapat dianggap normal karena sistem cerna bayi belum sempurna, ketahui faktor penyebab perut bayi berbunyi berikut seperti dilansir berbagai sumber:

1. Perut kembung

Perut kembung terjadi ketika gas tidak keluar dan terkumpul di saluran cerna. Bayi yang sistem pencernaannya belum berkembang baik rentan mengalami masalah ini.

"Sistem pencernaan bayi baru lahir belum matang, sehingga menghasilkan banyak gas dan ini normal. Bayi juga menghirup banyak udara saat menyusu dan menangis untuk menghasilkan banyak gas," kata Samira Armin, M.D., dokter anak di Texas Children's Pediatrics di Houston, dilansir Parents.

Selain perut bunyi, perut bayi kembung juga biasanya disertai dengan gejala lain. Pada bayi yang masih menyusu, tandanya berupa bayi menjadi rewel, tidak mau makan, tidak bisa tidur nyenyak, dan tak nyaman.

2. Pergerakan usus normal

Seperti diketahui bahwa usus manusia melakukan gerakan peristaltik dalam proses mencerna makanan, yang seringkali menimbulkan suara. Hal ini berlaku pada orang dewasa maupun bayi dan anak-anak.

Namun pada bayi, dinding ususnya secara umum lebih tipis sehingga suara tersebut seakan terdengar lebih nyaring jika dibandingkan orang dewasa.

Apabila perut bayi berbunyi tapi ia tidak rewel dan tidak bermasalah saat buang air besar, maka seharusnya ini tidak perlu dikhawatirkan. 

3. Terlalu kenyang

Penyebab perut bayi berbunyi lainnya yakni bisa jadi karena ia terlalu kenyang. Jika kondisi ini terjadi, sebagian susu mungkin tidak bisa dicerna oleh lambung bayi yang masih kecil.

Enzim pencernaan dalam ususnya juga mungkin belum berkembang sempurna, sehingga makanan diteruskan ke usus dan terfermentasi bakteri sehingga memicu produksi gas. 

Simak penyebab lain dari perut bayi berbunyi di halaman selanjutnya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video tentang manfaat bayi tidur tanpa bantal berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




CARA MENGATASI PERUT BAYI BERBUNYI

Ilustrasi bayi baru lahir atau periode neonatal

Ilustrasi 9 Penyebab Perut Bayi Berbunyi dan Cara Mengatasinya. Foto: Getty Images/iStockphoto/Narongrit Sritana

4. Konsumsi MPASI yang mengandung banyak gas

Makanan juga bisa menjadi salah satu penyebab perut bayi berbunyi. Misalnya karena bayi mengonsumsi MPASI yang memicu produksi gas berlebih di perut.

Beberapa bahan tersebut seperti kembang kol, produk olahan susu, olahan kedelai, kubis, atau gandum.

5. Perut bayi berbunyi karena sedang lapar

Saat perut kosong, organ cerna akan berkontraksi. Pergerakan ini dapat menyebabkan pergerakan udara dan bisa menjadi penyebab perut bayi berbunyi.

Banner 11 Resep Tanpa Minyak & Santan

6. Penempatan posisi yang keliru saat menyusu

Dikutip dari Parental Questions, penempatan posisi yang keliru saat menyusu juga bisa memicu keluarnya suara dari perut bayi. Hal ini terutama karena gas dalam perutnya tidak dapat keluar.

7. Proses mencerna makanan

Perut bayi berbunyi juga dapat disebabkan oleh sistem pencernaannya yang sedang bekerja. Selama proses ini, gas dan susu/makanan cenderung bergerak melalui saluran pencernaan, menyebabkan perut bayi jadi berbunyi.

Tak cuma saat makan, hal ini juga bisa terjadi sesudahnya, termasuk saat bayi sedang tertidur pulas.

8. Intoleransi laktosa

Dikutip dari Raising Children, intoleransi laktosa adalah kondisi di mana sistem pencernaan bayi tidak memiliki enzim untuk mencerna laktosa. Laktosa banyak terdapat pada susu sapi, susu kambing dan produk olahan susu lainnya.

Kondisi ini ternyata cukup umum terjadi. Mengutip Medlineplus, diperkirakan sekitar 6 dari 10 anak tidak mampu mencerna laktosa dengan baik.

Gejala intoleransi laktosa pada bayi misalnya seperti perut berbunyi, kembung, rewel, tampak tidak nyaman, sering buang angin, diare, dan kadang juga disertai muntah.

9. Kondisi medis lainnya

Penyebab perut bunyi pada bayi perlu diwaspadai bila ada indikasi medis. Maka dari itu, selain perut kembung, Bunda juga perlu memperhatikan apakah bayi memiliki gejala penyerta lain. 

Gangguan medis pada sistem pencernaan umumnya menjadi penyebab perut bayi berbunyi, seperti usus terpuntir (volvulus), atresia usus, hingga kelainan usus.

Cara mengatasi perut bayi berbunyi

Untuk lebih memastikan penyebab dan cara mengatasi perut bayi berbunyi, Bunda sebaiknya memeriksakan Si Kecil ke dokter. 

Namun, jika perut bayi berbunyi disebabkan oleh kembung, ada beberapa perawatan rumahan yang bisa dilakukan seperti:

  • Atur posisi menyusui yang nyaman bagi Bunda dan bayi
  • Oleskan minyak telon dan memijat perut bayi
  • Jangan lupa sendawakan bayi setelah menyusu
  • Hindari konsumsi MPASI yang berbahan pemicu gas berlebih
  • Berikan kompres hangat di perut agar bayi nyaman

Demikian ulasan tentang faktor penyebab perut bayi berbunyi dan cara mengatasinya. Segera bawa ke dokter jika kondisi Si Kecil tak kunjung membaik karena kembungnya ya, Bunda.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda