Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Perubahan Fisik Anak yang Mengalami Pubertas Dini, Bisa Tumbuh Jerawat

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 13 Jan 2023 16:05 WIB

Ciri pubertas dini
Ilustrasi Perubahan Fisik Anak Pubertas Dini/ Foto: iStockphoto

Pubertas adalah masa ketika anak mengalami serangkaian perubahan yang signifikan secara alami dan sehat. Perubahan ini bisa berupa perubahan fisik, psikologis, hingga emosional.

Masa pubertas menjadi tanda seorang anak akan segera melewati masa kanak-kanaknya. Ia akan tumbuh menuju kedewasaan.

Biasanya, masa pubertas dimulai ketika perubahan di otak anak menyebabkan hormon seks mulai dilepaskan dari ovarium dan testis. Kondisi ini umumnya terjadi pada anak pada usia sekitar 10 hingga 11 tahun pada anak perempuan dan 11 hingga 12 tahun pada anak laki-laki.

Meski begitu, ternyata ada beberapa anak yang mengalami pubertas dini di mana mereka menjadi dewasa di usia yang lebih awal. Pada anak perempuan, biasanya terjadi pada usia 7 atau 8 tahun dan usia 9 tahun pada anak laki-laki.

Perubahan fisik anak mengalami pubertas dini

Melansir dari laman Mayo Clinic, ada beberapa perubahan fisik yang menjadi tanda anak mengalami pubertas dini. Secara umum, perubahan ini mirip seperti perubahan pubertas pada umumnya, Bunda. Namun, perubahan ini terjadi di usia yang tidak pada umumnya. Berikut deretannya:

  • Pertumbuhan payudara pada anak perempuan
  • Testis dan penis yang membesar
  • Memiliki percepatan pertumbuhan yang signifikan dalam waktu singkat
  • Tumbuh rambut-rambut halus beberapa bagian tubuh seperti kemaluan dan ketiak
  • Tumbuhnya jerawat

Komplikasi pubertas dini

Ketika anak mengalami pubertas dini, biasanya ini akan mempengaruhi tinggi badannya, Bunda. Anak-anak dengan pubertas dini dapat tumbuh dengan cepat pada awalnya. Tapi, karena tulang mereka matang lebih cepat dari yang lainnya, mereka cenderung menjadi lebih pendek daripada teman-teman lainnya di usia dewasa.

Ketika anak mengalami pubertas dini, ada baiknya Bunda memberikan berbagai perawatan yang bisa membantu mereka tumbuh lebih tinggi, seperti rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi. Hal ini akan membuat anak menjadi lebih tinggi daripada yang tidak mendapatkan perawatan.

Selain mempengaruhi kondisi fisiknya, pubertas dini juga mempengaruhi emosional dan sosial anak, Bunda. Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa saksikan lagi video ciri anak mengalami masa pubertas berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]





PERUBAHAN PERILAKU PADA ANAK

Asian mother hugging and comforting her sad daughter in bed room

Foto: iStockphoto

Perubahan sosial emosional anak pubertas dini

Menilik dari laman Verywell Family, ada beberapa perubahan lain yang dapat terjadi pada anak yang alami pubertas dini. Berikut ini ulasannya:

1. Perubahan perilaku

Anak perempuan yang mengalami pubertas dini umumnya menjadi anak yang lebih cepat marah dan emosional. Meski begitu, ia juga kerap terlihat lebih murung.

Sementara itu, anak laki-laki mulai mengalami dorongan seks yang tidak sesuai dengan usianya. Hal ini turut disertai dengan perilaku yang agresif.

Banner 11 Resep Tanpa Minyak & Santan

2. Rendah diri dan citra tubuh

Anak perempuan yang lebih awal dewasa cenderung memiliki harga diri yang rendah dan citra tubuh yang lebih buruk daripada teman-temannya yang dewasa tepat waktu, Bunda. Berbeda dengan anak perempuan, anak laki-laki cenderung menghindari efek negatif ini.

3. Tingkat kecemasan

Anak-anak yang mengalami pubertas dini memiliki tingkat depresi dan kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan teman sebayanya. Efek ini ditemukan secara konsisten pada anak perempuan. Kecemasan dan depresi ini mungkin akan berlanjut hingga anak memasuki masa perkuliahan.

4. Nilai akademik

Beberapa penelitian menemukan anak perempuan yang mengalami pubertas dini memiliki kecerdasan di bawah teman-teman sebayanya. Pencapaian akademik mereka menurun dan akan berlanjut hingga tahun-tahun sekolah menengah.

Seperti yang ditemukan pada rendahnya harga diri, hasil akademik tampaknya kerap terlihat pada anak perempuan. Anak laki-laki memiliki nilai yang baik secara akademis terlepas dari usia pubertasnya.

5. Aktivitas seksual lebih awal

Mencapai masa pubertas lebih awal juga menempatkan anak pada risiko aktivitas seksual yang lebih awal daripada teman-temannya yang lain, Bunda. Aktivitas seksual dini ini juga dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kehamilan.

Kehamilan di usia remaja menjadi salah satu hal yang mengkhawatirkan. Jika terjadi, akan ada hal negatif lain yang mengikuti seperti putus sekolah, potensi pendapatan lebih rendah, hingga risiko memiliki banyak anak di usia remaja.


(mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda